BUDIDAYA IKAN SISTEM MINAPADI
MINAPADI? Minapadi adalah suatu bentuk sistem usaha tani
dalam bidang pertanian padi sawah dan budidaya ikan air tawar. Minapadi terdiri
dari dua kata, yaitu “mina” yang berarti ikan dan “padi”, yang bisa diartikan
sebagai gabungan budidaya ikan dengan padi. Minapadi merupakan gabungan (combined farming) antara
dua budidaya dari komoditi yang berbeda, yakni budidaya tanaman padi sawah
dengan budidaya ikan. Minapadi dapat dianalogikan sebagai sistem tumpangsari
seperti pada tanaman budidaya pada umumnya. Bedanya minapadi adalah gabungan
dari dua bidang usaha tani yang sama sekali berbeda, yaitu pertanian dan
perikanan. Persamaannya antara tumpang sari dengan minapadi adalah memanfaatkan
setiap ruang pada suatu lahan untuk meningkatkan efesiensi penggunaan lahan
dengan tujuan meningkatkan penghasilan. Kedua sistem usaha tani ini sama-sama
memanfaatkan satu lahan untuk budidaya dua komoditas pertanian sekaligus.
Dipandang dari kacamata agronomi, minapadi termasuk dalam sistem pertanaman
campuran (polykultur).
Ikan Nila
merupakan jenis ikan yang paling baik dipelihara di sawah, karena ikan tersebut
dapat tumbuh dengan baik meskipun di air yang dangkal, serta lebih tahan
terhadap matahari.
Agar
pertumbuhan tanaman padi tidak terganggu, pemeliharaan ikan di sawah harus
disesuaikan dengan sistem pengairan yang ada, sehingga produksi padi tidak
terganggu. Sawah yang sesuai untuk mina padi adalah sawah yang berpengairan
teknis maupun setengah teknis.
Usaha mina
padi selain merupakan usaha yang menguntungkan, juga dapat meningkatkan
pendapatan petani, serta membantu program pemerintah dalam usaha memenuhi gizi
keluarga.
Selain itu,
keuntungan yang didapat pada sistem mina padi ini di antaranya:
- Mengurangi hama penyakit pada tanaman padi seperti
hama tikus, keong mas dan wereng.
- Lahan sawah menjadi subur dengan adanya kotoran
ikan yang mengandung berbagai unsur hara.
- Mengurangi penggunaan pupuk.
- Ikan dapat juga membatasi tumbuhnya tanaman lain
yang bersifat kompetitor (pesaing) dengan padi dalam pemanfaatan unsur
hara.
- Mengurangi biaya penyiangan tanaman liar.
Budi daya
mina padi tidak terlalu berbeda dengan budi daya padi sawah biasa. Mulai dari
penyemaian bibit hingga panen, semuanya relatif sama. Namun ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan, berikut beberapa di antaranya:
Pemupukan
Pemupukan
dilakukan dengan tujuan untuk menambah kesuburan tanah dan menumbuhkan
plankton-plankton sebagai pakan alami ikan.
- Pemupukan Dasar. Pupuk kandang/kotoran ayam: 1-2
ton/ha sebagai pupuk dasar diberikan sesudah pengolahan tanah. Pupuk
buatan dapat diberikan pupuk NPK dengan takaran pupuk P dan K berdasarkan
kadar atau status hara P dan K tanah. Untuk tanah dengan kandungan P
rendah, takaran pupuk: 125 kg SP-36/ha. Untuk tanah dengan status P tinggi
takaran pupuk: 50 kg/ha. Pupuk P diberikan pada saat tanam atau paling
lambat pada umur 3 minggu. Pupuk K hanya diperlukan pada tanah yang
mengandung hara K rendah yang diberikan sekaligus pada saat tanam
bersamaan dengan pemberian pupuk Urea dan SP-36 sebagai pupuk dasar atau
paling lambat pada umur 40 hari atau menjelang fase primordia.
- Pemupukan Susulan. Pupuk susulan berupa 50 kg/ha
Urea, diberikan 2 minggu kemudian dengan cara ditebar.
Pemilihan
Varietas Padi dan Bibit Ikan
Varietas
padi yang cocok untuk sistem mina padi adalah yang mempunyai karakteristik
sebagai berikut:
- Perakaran dalam, agar padi yang ditanam tidak
mudah roboh sehingga menghambat pergerakan ikan.
- Cepat beranak (bertunas), untuk menghindari
keterlambatan pertumbuhan tunas akibat genangan air. Batang kuat dan
tidak mudah rebah, untuk menghindari pertumbuhan batang yang lemah akibat
serapan air ketanaman yang cukup tinggi.
- Tahan genangan pada awal pertumbuhan. Daun tegak
untuk memperbanyak sinar matahari yang dapat diterima oleh permukaan
daun, sehingga proses fotosintesis lebih baik dan pertumbuhan padi akan
meningkat.
- Varietas padi tahan hama dan penyakit.
Berdasarkan
kreteria di atas maka petani banyak menjatuhkan pilihan pada varietas padi
Ciherang. Jumlah benih padi yang diperlukan kurang lebih 25 kg/ha. Bibit padi
dapat ditanam setelah ditumbuhkan terlebih dahulu selama 15-21 hari. Sistem
tanam yang sering digunakan dalam mina padi Jajar Legowo 2:1 atau 4:1.
Adapun
kriteria benih ikan yang cocok untuk mina padi yaitu:
- Tahan terhadap goncangan lingkungan dan penyakit,
- Memiliki pertumbuhan cepat,
- Disukai konsumen,
- Nilai ekonominya tinggi, dan
- Diutamakan yang tidak berwarna cerah untuk
menghindari serangan hama terutama hama burung,
Jenis ikan
yang bisa dipilih sesuai kriteria di atas yaitu ikan nila (ukuran 5-8 cm).
Penebaran
Benih Ikan
Waktu yang
tepat untuk menebar benih ikan yaitu di saat tanaman padi berumur 30 HST (Hari
Setelah Tanam) yaitu setelah penyiangan pertama dan pemupukan dasar. Penebaran
dapat dilakukan pada sore atau pagi hari.
Ini
bertujuan untuk menghindari obat-obatan atau pupuk. Jumlah benih ikan tebar
padat dengan ukuran 5-8 cm kurang lebih berjumlah 1000-2000 ekor/hektar.
Pengaturan
air setelah penebaran benih ikan dengan ketinggian mengikuti pertumbuhan
tanaman. Pada pintu pemasukan dan pengeluaran air dipasang saringan dari kawat
atau anyaman bambu untuk mencegah keluarnya ikan yang dipelihara dan mencegah
ikan liar masuk ke dalam petakan sawah.
Pada pintu
pengeluaran air perlu diatur sedemikian rupa, untuk menahan air sesuai dengan
kebutuhan dan membuang air yang berlebihan pada saat terjadi hujan.
Pemeliharaan
Ikan
Pemberian
pakan ikan dapat diberikan setelah 3 hari benih ikan ditebar di sawah. Jenis
pakan dipilih adalah pakan apung dengan kadar protein 28-32%. Pemberian pakan
dihentikan setelah ikan berkurang nafsu makannya. Periode pemberian pakan
sebaiknya dilakukan 2 kali sehari pada waktu pagi dan sore hari.
Untuk
memelihara kesuburan padi maka dapat diberikan pupuk kandang setelah ikan
berumur 2-3 minggu, dengan cara ditebar. Dosis yang digunakan kurang lebih 0,25
kg/m2.
Pemanenan
Saat panen
yang paling tepat adalah ketika 90% gabah menguning. Panen ikan dilakukan 10
hari sebelum panen padi dengan cara mengeringkan petakan sawah. Setelah air
surut maka ikan akan terkumpul pada kamalir/parit.
Ikan yang ada dalam kamalir kemudian
digiring menuju ke bak penampungan, selanjutnya ikan ditangkap dengan
menggunakan scoop-net. Ikan-ikan yang tertangkap kemudian ditampung di tempat
penampugan yang berisi air bersih.
Daftar Pustaka