Jumat, 22 Februari 2019

budidaya Ikan Sistem Boiflok


BUDIDAYA IKAN SISTEM BIOFLOK



Beberapa waktu belakangan ini, muncul sebuah inovasi budidaya ikan yang cukup terkenal. Sistem budidaya ikan tersebut disebut dengan budidaya bioflok. Sistem ini dinilai lebih efektif dan diperkirakan mampu meningkatkan produktifitas hingga 105% hanya dalam waktu sekitar 3 bulan.
Sebelum budidaya ikan dengan sistem bioflok, anda wajib mengetahui dan memahami dulu bagaimana sistem bioflok ini digunakan. Sistem bioflok ialah memanfaatkan mikroorganisme untuk mengolah limbah. Limbah tersebut akan menjadi gumpalan gumpalan kecil (flok) yang kemudian akan menjadi makanan alami untuk ikan.
Budidaya dengan sistem bioflok ini mampu diterapkan pada kolam yang cukup sempit dan dapat memproduksi ikan lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat. Sehingga biaya produksi berkurang dan produktivitas meningkat. Untuk mengetahui lebih lanjut apa dan bagiamana caranya, yuk simak artikel kali ini tentang 10 cara budidaya ikan dengan sistem bioflok
1. Pembuatan Kolam
Kolam yang dibutuhkan untuk budidaya ikan dengan sistem bioflok adalah dengan menggunakan kolam yang memakai terpal, sedangkan untuk bagian rangka, anda bisa menggunakan besi sehingga lebih awet. Gunakan sistem knokdown atau yang bisa dibongkar pasang sehingga lebih praktis dan menghemat biaya. Besar kolan sekitar 2 sd 3 meter atau tergantung kebutuhan .
2. Besar Lahan
Dalam pembuatan kolam, diperlukan lahan yang siap untuk ditempati kolam, siapkan lahan  yang tidak terkena sinar matahari serta air hujan secara langsung. Diperlukan payung atau lahan yang memiliki penutup.
Hal ini diperlukan sebab cahaya matahari dan hujan yang langsung masuk akan mempengaruhi pH air dan mikroorganisme yang hidup di kolam. Untuk lahan anda tak perlu khawatir, sistem bioflok tidak membutuhkan lahan yang terlalu besar, cukup sesuaikan dengan besar kolam yang anda buat.
3. Bakteri
Dalam budidaya ikan dengan sistem bioflok, anda harus menyiapkan kultur bakteri yang sifatnya non pathogen. Bakteri tersebut nantinya yang akan merangsang pertumbuhan mikroorganisme untuk mengolah limbah tersebut. Hal ini penting sebab merupakan syarat utama atau dasar untuk menerapkan sistem bioflok.
4. Aerator
Yaitu alat untuk mensuplai atau menyediakan oksigen serta sebagai pencampur mikroorganisme tersebut dengan air kolam. Alat ini juga memiliki fungsi penting dalam menjalankan budidaya ikan dengan sistem bioflok. Sebab pencampuran mikroorganisme dengan air tidak bisa dilakukan oleh manusia atau dicampur secara manual, harus dilakukan dengan menggunakan alat tersebut.
5. Persiapan Air
Jika segala persiapan untuk kolam telah selesai, sekarang saatnyaa anda mempersiapkan air untuk pembesaran benih ikan. Ketika pertama kali menggunakan kolam, isi air dengan ketinggian 80 sd 100 cm, lakukan pada hari pertama ketika anda memulai menerapkan sistem ini.
Selanjutnya pada hari kedua isi bakteri yang telah disiapkan dengan akdar sekitar 5 ml tiap m³ di kolam. Pada hari ketiga masukkan lagi bakteri dengan kadar 250 ml tiap m³, dan pada malam harinya tambahkan lagi 150 gram tiap m³ ke dalam kolam.
6. Diamkan
Air yang telah anda campur dengan bakteri tersebut tidak boleh langsung digunakan, olah terlebih dahulu dengan cara diamkan 7 sd 10 hari agar mikroorganisme berkembang terlebih dahulu dengan baik. Cara ini merupakan salah satu poin penting, sebab dalam budidaya ikan dengan sistem bioflok, mikroorganisme harus dalam kondisi yang benar benar siap agar dapat menjalankan perannya dengan maksimal
7. Siapkan Bibit atau Benih Ikan
Setelah persiapan dasar sudah siap, bibit atau benih ikan dapat dimasukkan ke dalam kolam. Pilih benih yang sehat dan bagus. Ciri bibit yang bagus ialah memiliki sifat yang gesit atau aktif, ukuran yang seragam, warna yang seragam, serta memiliki anggota tubuh yang lengkap.
Sebar benih secara merata di area kolam, biarkan bibit ikan tersebut menyesuaikan diri dengan kondisi kolam di sekitarnya dan beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang baru. Jangan mengaduk atau membiarkan kolam terkena bahan lain dari luar, misalnya polusi atau air hujan. Biarkan benih berada kolam tersebut dan dalam keadaan yang murni.
8. Tambahkan Bakteri untuk Bibit
Setelah mendiamkan kolam yang berisi bibit selama semalaman sejak anda menempatkan bibit dalam kolam yang anda buat, beri tambahan bakteri pada keesokan harinya. Hal ini untuk memaksimalkan fungsi mikroorganisme yang nantinya akan mengolah limbah limbah dari ikan yang menempati kolam tersebut.
9. Perawatan Sehari Hari
Setiap budidaya atau pengembangbiakkan ikan, selain persiapan lahan, kolam, dan bibit ikan, perawatan dalam keseharian juga wajib dijalankan dengan disiplin dengan menjalankan perawatan sesuai sistem yang dilakukan, memenuhi kebutuhan ikan itu sendiri, mencegah penyakit, meminimilasir resiko, serta melakukan perawatan secara berkala pada alat alat yang digunakan.
Pakan yang diberikan untuk perawatan sehari hari ialah pakan yang berkualitas dan sesuai porsi. Beri pakan yang dibutuhkan dan memiliki kandungan nutrisi yang sesuai untuk pertumbuhan jenis ikan yang anda budidayakan. Untuk bibit ikan yang masih kecil, pastikan pakan yang diberikan kepada mereka ialah pakan yang lebih kecil dari besar mulutnya sehingga pakan lebih mudah ditelan oleh benih ikan.Pemberian pakan sendiri umumnya ialah dilakukan kurang lebih dua kali sehari, setiap pagi dan sore hari.
10. Lakukan Evaluasi
Pelihara dan lakukan evaluasi atau kontrol terus menerus setiap hari. Pantau kesehatan dan pertumbuhan ikan, kualitas air, serta sistem bioflok yang digunakan. Pantau juga alat alat yang digunakan agar sistem dapat berjalan dengan maksimal dan menimialisir kerusakan. Hasil panen akan sesuai dengan jerih payah serta pengetahuan yang anda terapkan.
Sistem bioflok akan sukses jika anda terus memantau dan mengevaluasi apa kekurangan dari usaha anda dan apa yang bisa meningkatkan baik dari hal kualitas air itu sendiri, mikroorganisme, bibit ikan, juga pemilik atau orang yang mengelolanya, teliti dan evaluasi secara terus menerus.

Daftar Pustaka
https://arenahewan.com/cara-budidaya-ikan-dengan-sistem-bioflok






                               

Jumat, 15 Februari 2019

Manajemen Air Pada Budidaya Lele Yang Baik


MANAJEMEN AIR PADA BUDIDAYA LELE YANG BAIK


Walaupun memiliki ilmu cukup, modal banyak, lahan luas, dan keinginan kuat; bila air yang ada tidak memenuhi peryaratan hidup ikan, tipis kemungkinan bisa mendatangkan keuntungan. Kenapa? Air yang buruk menyebabkan lele tidak memijah; telur busuk, tidak menetas, atau menetas langsung mati; benih tidak tumbuh optimal; setelah umur tertentu banyak mati; pertumbuhannya terhambat; dan masih banyak lagi kendala lainnya seperti pengadaan obat dan pengantian air yang sering. Jadi, hindari lokasi yang ketersediaan dan kualitas airnya buruk. Cari tempat lain yang kualitas dan ketersediaan airnya memadai sehingga usaha bisa berlalan sesuai rencana. Air untuk budi daya lele bisa berasal dari berbagai sumber seperti sungai, saluran irigasi danau, kolam, dan sumur bor/gali. Bahkan, air hujan pun bisa digunakan, tetapi perlu diberi perlakuan khusus sebelum digunakan karena kadar asamnya yang tinggi dan suhunya yang dingin. Air tersebut tidak boleh tercemar oleh limbah seperti oli, minyak, bahan kimia, logam berat, atau limbah lain yang membahayakan kehidupan lele. Persyaratan air yang berkualitas baik yaitu warnanya bening, tidak berbau, tidak tercemar, pH antara 55-75, kandungan zat besinya rendah, dan tidak mengandung merkuri. Dan berikut Manajemen Air Pada Budidaya Lele Yang Baik 

Untuk air yang berasal dari sungai atau irigasi, bisa langsung dialirkan ke kolam budi dava asalkan memenuhi persyaratan budidaya, yaitu tidak tercemar limbah. Sementara itu, untuk air hujan dan air sumur biasanya harus ditampung terlebih dahulu. Tujuannya agar bahan-bahan organik mengendap dan air bisa digunakan. Biasanya, air sumur mengandung besi (fe) yang cukup tinggi sehingga pengendapannya minimal 2-3 hari agar kandungan besinya mengendap.
Manajemen Air
Demi keberhasilan usaha. masalah air harus benar-benar diperhatikan. Mulai dari perlakuannya sebelum digunakan serta cara menggunakan dan mengaturnya agar kualitas air di kolam pemeliharaan lele terjaga dan terkendali dengan baik Dengan demikian, ikan menjadi sehat dan cepat tumbuh. Pada budi daya lele, pengaturan air berhubungan dengan pemeliharaan induk, pemijahan, penetasan, dan pemeliharaan yang dalam praktiknya ada sedikit perbedaan.
1. Manajemen air pemeliharaan induk
Dalam Manajemen Air Pada Budidaya Lele Yang Baik yang pertama adalah pemeliharaan induk. Untuk pemeliharaan induk bisa menggunakan air sungai, air irigasi, air sawah, air sumur, air bekas kolam, bahkan air selokan. Sebelum digunakan, air untuk pemeliharaan induk tidak perlu diendapkan, kecuali air hujan. Secara fisik, induk lele sudah tahan terhadap perubahan, suhu, pH, dan kadar oksigen yang rendah serta mampu beradaptasi dengan air baru. Khusus untuk kolam induk, airnya harus dikeruhkan dengan pekat menggunakan tanah sawah atau tanah merah. Tujuannya untuk mencegah perkelahian dan pemijahan liar di kolam pemeliharaan. Untuk menjaga kualitas air kolam pemeliharaan, perlu adanya pengawasan rutin, baik harian atau mingguan. Pergantian air sangat tergantung pada kepadatan ikan, jenis pakan, dan banyaknya pakan yang diberikan. Semakin padat ikan dan jumlah pakan yang diberikan, frekuensi pengantian air tentunya lebih sering. Air kolam yang sudah menurun kualitasnya ditandai dengan bau menyegat dan tidak sedap, air berbusa, terlalu keruh, berlendir, atau ada indukan yang mengantungiindakan yang dilakukan untuk menetralisir air tersebut antara lain sebagai berikut.
·           Mengurangi, lalu menambah air sesuai volume yang dikurangi.
·           Pergantian air total bila ada induk yang mengambang.
·           Penambahan air baru dan dibiarkan meluap melalui pembuangan.
·           pemberian probiotik pengencer air serta pengurai sisa pakan dan amoniak.

2. Manajemen air untuk pemijahan dan penetasan telur
Dalam Manajemen Air Pada Budidaya Lele Yang Baik yang kedua  adalah untuk pemijahan dan penetasan telur. Air untuk pemijahan yang dapat dimanfaatkan bisa berasai dari mata air, sungai, irigasi, sumur bor, sumur gali, atau air ledeng yang tidak menggunakan kaporit. Air sungai dan irigasi sebaiknya diendapkan sebelum digunakan agar partikel-partikel terlarutnya mengendap. Kelemahan dari air sungai dan irigasi terkadang mengandung bibit hama yang bisa memangsa larva ketika telur menetas. Air yang diendapkan lebih dari tiga hari tidak baik untuk pemijahan dan penetasan karena terlalu dingin serta bisa menjadi tempat tumbuhnya hama dan bibit penyakit. Pengendapan air cukup semalam saja, setelah itu langsung digunakan.
Air yang terlalu asam (pH rendah) atau basa (pH tinggi) masih bisa digunakan dengan cara menetralisir pH-nya terlebih dahulu. Air yang asam bisa dinaikkan pH-nya dengan kapur pertanian atau soda kue. Untuk air yang pH-nya tinggi bisa diturunkan dengan jeruk nipis, asam belimbing sayur, atau cuka. Setelah pH-nya netral, air diendapkan sekitar 1-2 malam; lalu bisa digunakan baik untuk pemijahan, pemeliharaan benih, ataupun pembesaran. Air hujan tidak baik untuk pemijahan dan penetasan telur. Selain asam dan dingin, kadar oksigen terlarutjuga sangat rendah sehingga menyebabkan telur gagal menetas.
3. Manajemen air untuk pendederan
Dalam Manajemen Air Pada Budidaya Lele Yang Baik yang ketiga adalah untuk pendederan. Permasalahan air pada budi daya lele tahap pendederan adalah tidak netralnya air yang digunakan. Supaya aman, sebaiknya air diendapkan minimal 1-2 malam. Kolam terbuka yang terkena hujan dapat menyebabkar pH berubah. Selain itu, suhu menjadi dingin dan kadar oksigen air menurun sehingga ikan menjadi stres, mengambang, atau mati. Untuk mengatasinya bisa dengan membuang setengah air kolam dan diganti dengan air baru yang telah diendapkan. Bisa juga menebarkan beberapa genggam garam ikan pada saat hujan turun atau setelah berhenti. Untuk menaikkan pH air, bisa menggunakan soda kue (misalnya ferrnipan). Caranya adalah menyeduhnya terlebih dahulu. lalu disebar ke dalam kolam. Dosisnya 1/2 sendok teh/m3 yang dilarutkan dalam air. Kontrol harian dapat dilakukan dengan berbagai cara. Bila kualitas air di kolam pemeliharaan mulai menurun, segera dinetralisir dengan penambahan, pengurangar overflow (diluapkan), atau diencerkan dengan probiotik Frekuensinya tergantung kepadatan ikan dan jenis pakan yang diberikan, antara 2-5 hari sekali.

 Manaiemen air untuk pembesaran
DAlam Manajemen Air Pada Budidaya Lele Yang Baik yang ke empat adalah untuk pembesaran. Air kolam pembesaran kualitasnya harus dilaga agar ikan tidak terserang penyakit atau mati. Sebelum digunakan, sebaiknya air diendapkan terlebih dahulu selama 2-4 hari agar suhu. pH. dan oksigennya stabil sehingga tidak menyebabkan ikan stres. Pergantian air di kolam pemeliharaan frekuensinya tidak sesering pembenihan. Hal itu karena lele sudah cukup besar dan mampu beradaptasi dengan kondisi air yang kurang baik. Namun, pada kepadatan tinggi, jumlah dan jenis pakan yang diberikan cepat merusak air, seperti pelet, ayam tiren, ikan runcah. Dengan demikian, frekuensi pergantian air harus lebih sering. Pengantian air sebaiknya dilakukan sebelum air mengalami kerusakan. Mutu air yang buruk akan menurunkan selera makan dan penyebabkan pertumbuhan ikan terhambat. Air yang buruk juga menjadi tempat perkembangan bibit penyakit yang dapat menyerang ikan yang dapat menyebabkan ikan sakit dan mati. Ciri-ciri air yang harus diganti adalah berbusa atau berwarna cokelat/hijau pekat.
Untuk menjaga kualitas air, bisa dilakukan dengan cara pengenceran atau mengurangi sebagian dan menambah sebanyak air yang terbuang. Probiotik pengurai amoniak dan kotoran juga dapat digunakan atau di-overflow (dibiarkan meluap melalui pembuangan air).
Menyiasati Air bermasalah
Air bermasalah sebenarnya tidak memenL persyaratan untuk budi daya lele. Namun, air tersebut masih bisa digunakan dengan menyiasatinya terlebih dahulu agar suhu, 1 dan kadar oksigennya stabil.
1. Air hujan (asam)
Pembahasan Manajemen Air Pada Budidaya Lele Yang Baik berikutnya adalah mengatasi air hujan. Air hujan pada dasarnya tidak baik digunakan untuk budi daya lele, baik pembenihan ataupun pembesaran karena suhu, pH, dan oksigennya tidak stabil. Agar bisa digunakan, harus dinetralkar terlebih dahulu. Caranya dengan pengendapan dan diberi bahan yang mengandung alkali/basa tinggi seperti kapur pertanian dan soda kue.
Berikut cara penggunaannya.
·         Untuk volume air 10 m3, ambil 1 sendok makan soda kue.
·        Seduh dengan air dingin sebanyak” liter air, aduk hingga merata, lalu tebarkan ke dalam kolam yang berisi air hujan.
·    Endapkan selama 2 malam. Selanjutnya, air yang telah dikondisikan bisa digunakan untuk pemeliharaan.
Penetralan air bisa juga menggunakan kapur pertanian. Caranya sebagai berikut.
·         Siapkan 1 ember air, lalu tambah l/2 sendok teh/m3 air serbuk kapur gamping,
·         Aduk rata, lalu tebarkan ke kolam.
·         Endapkan selama 2-3 hari.
·         Pindahkan air bagian atas ke kolam lain, lalu endapkan lagi selama semalam agar suhu, pH, dan oksigen air stabil.
·         Air siap digunakan untuk budi daya (tidak cocok untuk pemijahan dan penetasan).
2. Air payau
Pembahasan Manajemen Air Pada Budidaya Lele Yang Baik selanjutnya adalah mengatasi air payau. Air payau biasanya terdapat pada tambak dekat laut. Walaupun pH-nya tinggi (basa), air ini masih bisa digunakan untuk budi daya lele. Namun, hasilnya tidak maksimal karena menyebabkan pertumbuhan lele terhambat. Agar kondisi airnya netral dan dapat digunakan secara optimal, kadar pH-nya harus diturunkan. Caranya dengan menambahkan zat asam seperti tawas, jeruk nipis, asam belimbing, atau cuka. Berikut penggunaannya.
·         Peras beberapa butir jeruk nipis/belimbing sayur/beberapa tetes cuka/tawas
·         Tambahkan air, aduk hingga merata, lalu tebarkan ke dalam kolam berisi air payau.
·         Endapkan selama 2-3 malam.
·         Untuk mengukur pH, gunakan kertas lakmus/pH meter.
·         Air siap digunakan untuk budi daya lele.
3. Air yang mengandung logam berat
Pembahasan Manajemen Air Pada Budidaya Lele Yang Baik berikutnya adalah air yang mengandung logam berat. Air yang mengandung logam berat/limbah B3 sebenarnya tidak layak digunakan untuk memelihara lele, terutama pembenihan. Bahayanya, telur tidak dapat menetas atau menetas, tetapi langsung mati. Pertumbuhan pun akan terhambat. Agar dapat digunakan, air harus diolah dahulu untuk mengikat dan menetralisir kandungan racun di dalamnya Memang, prosesnya agak sedikit repot Berikut caranya.
·       Siapkan kolam, isi dengan air sesuai dengan kebutuhan.
·       Tambahkan kotoran sapi atau kerbau sebanyak 2-3 karung untuk kolam berukuran 10-20 m3.
·       Biarkan selama 2’3 minggu.
·   Setelah 1 minggu, ambil air di bagian atas dengan pompa kecil (15 W). Pompanya digantung agar kotoran tidak tersedot. Jarak air 10 cm dari endapan.
·       Pindahkan air tersebut ke kolam yang telah disediakan.
·       Endapkan selama 2 malam, selanjutnya air bisa digunakan.
Cara lainnya sebagai berikut
·   Siapkan 1 ember air, tambahkan kapur : sebanyak l/2 sendok teh/m3 air, lalu aduk merata,
·    Tambahkan serbuk tawas sebanyak 1 sendok teh/m3 air, larutkan dalam air aduk merata.
·     Tebarkan semuanya ke dalam kolam pengendapan air hingga merata, biarkan selama 45 hari,
·         Pindahkan air bagian atas ke kolam lain (lO Cm dari dasar kolam).
·      Endapkan lagi selama semalam agar suhu, pm dan oksigen air stabil, Air siap digunakan untuk budi daya.
4. Air yang terlalu dingin
Air yang terlau dingin akibat iklim atau pengendapan yang telalu lama juga kurang baik digunakan untuk budi daya lele. Air yang terlalu dingin menyebabkan telur tidak mampu menetas dan ikan tidak bisa tumbuh dengan baik. Suhu dingin menyebabkan metabolisme terhambat. Agar bisa digunakan, air tersebut harus dihangatkan terlebih dahulu dengan pemanas air (water heater). Selain menggunakan zat penetral, peternak juga bisa melakukan budi daya lele indoor atau di dalam ruangan tertutup yang menggunakan lampu sebagai penghangat. Jadi, wadah yang digunakan bisa berupa akuarium atau kolam yang masing-masing diberi water heater.
PENAMPUNG AIR
Ada kalanya sumber air yang ada tidak selalu sesuai dengan keinginan. Misalnya air hujan atau air sumur. Kedua sumber air tersebut tidak bisa langsung digunakan untuk budi daya. Hal itu karena masih banyak kandungan unsur-unsur yang dapat merugikan pembudidaya. Misalnya air sumur yang biasanya mengandung unsur besi (Fe) dan air hujan yang pH-nya cukup tinggi.
Untuk mengantisipasi hal itu, diperlukan tampungan air agar air bisa digunakan. Fungsi tampungan ini adalah mengendapkan air selama beberapa hari (biasanya 2-3 hari) agar air bisa digunakan dengan aman Jadi, setelah diendapkan, diharapkan kondisi air bisa netral dan unsur-unsur yang tidak diinginkan tidak ikut terbawa ke dalam kolam pemeliharaan Kapasitas . mpungan disesuaikan dengan jumlah dan ukuran kolam yang ada.

Daftar Pustaka





                               

Jumat, 08 Februari 2019

Budidaya Ikan Aquaponik


 CARA BUDIDAYA IKAN AQUAPONIK


 

Di zaman modern ini, kebiasaan memelihara ikan dan bertanam di halaman rumah telah mulai ditinggalkan. Padahal sangat banyak manfaat yang dapat dipetik dari kedua kegiatan itu. Satu diantaranya ialah bisa mengurangi stres dari rutinitas sepanjang hari. Adapun dalih yang kerap timbul ialah sibuk dengan kegiatan setiap hari, tidak mempunyai tanah yang cukup maupun lahan rumah yang terbatas.
Sistem aquaponic adalah sistem yang menggabungkan kerajinan hidroponik yang tumbuh dengan akuakultur, seni menjaga ikan. Aquakuktur adalah teknik memelihara ikan di dalam kolam.  Sedangkan hidroponik adalah bercocok tanam tanpa tanah.  Hanya saja, nutrisi untuk tanaman diambil dari air kolam yang kaya akan unsur hara dan baik bagi pertumbuhan tanamanAir di mana ikan hidup, bersama dengan limbah yang dihasilkan ikan, akhirnya berakhir dengan tanaman kebun yang bergizi dan ketahui juga cara menanam sayur aquaponic.
ni kemudian didaur ulang ke tangki ikan. Tanaman mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan dan ikan menjadi segar, air daur ulang seperti halnya cara menanam hidroponik apung.
Ini adalah penjelasan sederhana tentang berkebun aquaponic. Dalam praktiknya, ini adalah tindakan penyeimbang yang mendukung semua komponen kehidupannya, termasuk kehidupan mikroskopis yang memfasilitasi konversi alami limbah hasil ikan menjadi nutrisi bermanfaat bagi tanaman.
Dalam sistem aquaponic, rute dari ikan ke tanaman dihuni oleh filter bakteri menguntungkan yang mengubah limbah ikan, kebanyakan mengandung amonia dan nitrit berbahaya, menjadi nitrat dan elemen nutrisi lainnya yang tumbuh pada tanaman. Tanaman mengambil pupuk alami ini dan mengembalikan air bebas limbah ke ikan.
Siklus berulang, menggunakan ulang air sistem mandiri berkali-kali, setelah keseimbangan tercapai.
Ini seperti belajar mengendarai sepeda. Sebuah sistem yang mantap dan kuat dibutuhkan pada awalnya. Begitu sistem mendapatkan keseimbangan, siklus ini bergulir tanpa banyak masalah dan perawatan khusus. Tidak mengherankan bahwa pertanian aquaponic skala komersial mulai dipraktekkan secara luas pada saat persediaan air tidak mencukupi.
1.    Jenis Ikan Yang Dipelihara

Tukang kebun aquaponic sering tidak meningkatkan konsumsi ikan. Peran ikan saja adalah untuk menyediakan pupuk. Saat membesarkan ikan untuk dikonsumsi, perhatikan sifat ketahanan, laju pertumbuhan, persyaratan suhu air (dibandingkan dengan kebutuhan suhu sayuran yang ingin Anda tanam, konsumsi pakan dan kemudahan persiapan (ikan seperti ikan bertengger dan ikan mas). Ikan yang sering dibesarkan di aquaponic, baik untuk makanan maupun tidak adalah:
·         Nila
Ikan nila saat ini adalah ikan makanan yang paling populer dan mudah dibesarkan. Nila mencapai ukuran panen dengan cepat dan akan mentolerir tingkat pH dan suhu air yang lebih tinggi (60 sampai 75 derajat C) daripada kebanyakan ikan. Nila omnivora dan biasanya tidak akan mengganggu atau memakan saudara mereka yang lebih kecil. Kelezatan daging dan rasa ringan mereka membuat mereka populer di kalangan pecinta ikan. Mereka sangat enak dipanggang.
·         Lele
Ini adalah ikan air tawar terkemuka yang diperdagangkan secara komersial. Ikan ini tangguh, cocok untuk kondisi air hangat hingga 80 derajat dan tahan terhadap banyak penyakit dan parasit yang bisa muncul di tangki aquaponic. Karena ikan lele mengendap di dasar tangki, mereka biasanya terangkat pada tingkat kerapatan kurang dari yang direkomendasikan.
·         Salmon
Ini adalah ikan makanan favorit namun lebih sulit untuk dibudidayakan. Mereka membutuhkan suhu air yang relatif dingin (55 derajat atau kurang). Air dingin ini akan mempengaruhi pertumbuhan sayuran. Selada dan tanaman  lainnya akan tumbuh perlahan dengan air pada suhu ini. Tomat, mentimun dan tanaman lainnya tidak cocok untuk sistem yang meningkatkan ikan salmon atau spesies air dingin lainnya.
·         Mas
Ikan mas terkadang bisa sulit dan mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi. Ini membuat mereka pilihan yang baik untuk pemula. Tak selalu ikan makanan favorit, ikan mas yang Anda budidayakan akan lebih bersih, air aquaponic tidak memiliki rasa berlumpur seperti ikan mas yang diambil dari sungai dan danau pelajari cara budidaya bawang merah akuaponik.
·         Koi
Sepupu dari ikan mas, adalah pilihan populer yang menempati urutan teratas dan tidak dapat dipanen untuk sistem rumah. Terkadang lumayan sulit dan mudah didapat, ikan mas dan ikan Koi relatif lebih besar , tambahkan sentuhan dekoratif ke sistem Anda. Keduanya merupakan pilihan yang baik bagi para pemula. Ikan lain yang digunakan dalam aquaponics termasuk bertengger, bass, bluegills (kadang tumbuh bersamaan dengan ikan lele) dan berbagai jenis ikan akuarium yang tidak rewel seperti ikan guppy.
2.      Pertimbangkan Kerapatan Ikan
Penting untuk menghitung kerapatan ikan ke air di tangki Anda. Terlalu sedikit ikan berarti sedikit makanan untuk tanaman Anda. Terlalu banyak bisa membuat ikan berebutan oksigen dan membuat mereka menjadi kelaparan dan juga meninggikan tingkat stres mereka. Aturan ibu jari menunjukkan seperdelapan Kg ikan atau kurang per galon air. Kepadatan yang lebih tinggi seperempat Kg ikan ke galon air  dan harus diupayakan hanya oleh petani Aquaponik yang berpengalaman.
3. Cara Pemberian Pakan Ikan Aquaponik
Berikut panduan cara memberi pakan ikan yang anada budidayakan melalui sistem aquaponic :
·         Saat Anda memberi makan ikan Anda, ikan Anda harus bisa makan semua makanan sekitar lima menit.
·         Jika ikan Anda tidak bisa memakan semua makanan yang Anda masukkan ke dalam, Anda harus mengeluarkan sisa makanan.
·         Bisa juga harus mempertimbangkan untuk mengurangi jumlah yang Anda berikan pada ikan . Saat memberi makan ikan , harus memilih waktu makan.
·         Jika  memiliki sejumlah kecil ikan,  mungkin perlu memberi makan ikan lebih sering sehingga menghasilkan jumlah limbah yang dibutuhkan tanaman Anda.
·         Jika  memiliki terlalu banyak ikan untuk tanaman, dapat mengurangi jumlah waktu yang berikan untuk tanaman.
·         Untuk mendapatkan hasil maksimal dari ikan aquaponics , harus memberi makan dengan makanan berkualitas.
·         Karena pemborosan ikan membuat tanaman tumbuh, makanan berkualitas akan memberi tanaman nutrisi terbaik yang bisa mereka dapatkan. Salah satu pilihan makanan ikan adalah makanan ikan komersial.
4. Periksa Kualitas Air dan Pemeriksaan Kesehatan Dasar
Tentu, dalam sistem aquaponics perawatan ikan sangat penting dan  yang paling penting dalam keseluruhan fungsi dan kesehatan sistem aquaponics. Dalam metode aquaponic, limbah yang dibuat oleh ikan yang dibudidayakan inilah nantinya yang membuat tanaman tetap sehat dan produktif untuk bebas masalah dan panen berkelanjutan. Bagi ikan, kemampuan tanaman Anda untuk membersihkan air sangat penting dalam perawatan ikan aquaponic. Jika tingkat Amonia atau Nitrit menjadi terlalu tinggi untuk periode tertentu, ikan bisa sakit dan bahkan mati.
5. Waktu Siklus Hidroponik Bekerja
Ya, dibutuhkan sekitar 3 sampai 4 minggu untuk bakteri yang diperlukan dalam Siklus Nitrogen untuk berkoloni (mulai tumbuh pada populasi yang cukup) di media filter atau media tanam yang mengubah Nitrit dan Amonia dari limbah ikan di tangki aquaponics Anda agar tersedia. bentuk nitrogen alami, khususnya nitrat (NO3-).
Perawatan ikan aquaponic selalu penting, tapi ketika Anda memulai sistem aquaponik pertama Anda. Sangat penting untuk terbiasa melakukan beberapa pemeriksaan dasar untuk memastikan bahwa sistem Anda mulai berfungsi sebagaimana mestinya. Agar proses alami di aquaponics menjadi menjaga keseimbangan sehat antara aquaponics fish care dan menanam tanaman.
Memahami Siklus Nitrogen sangat penting jika Anda benar-benar ingin memahami bagaimana sistem pertumbuhan aquaponic Anda bekerja. Setelah sekitar 3 minggu operasi terus menerus sambil mengelola dan memantau kondisi seperti suhu, aerasi, sirkulasi air, pengumpanan ikan dan kadar air, ikan akan sehat dan mulai mengikuti lingkungannya. Baca juga cara menanam melati belanda.
Namun untuk memastikan agar perawatan dasar budidaya ikan aquaponic terpenuhi untuk kesehatan ikan dan pemotongan berikutnya. Maka Anda juga harus melakukan beberapa tes kualitas air dasar yang dapat dilakukan setiap orang dengan dengan menggunakan alat pengujian kolam cair dan ketahui cara menanam bawang merah akuaponik.


Daftar Pustaka






                               

Pengelolaan Kualitas Air Untuk Budidaya Ikan


PENGELOLAAN KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN


Air merupakan media paling vital (penting) dalam kehidupan ikan. Selain jumlahnya, kualitas air juga membutuhkan perhatian yang paling serius agar dapat memenuhi syarat untuk mencapaiair juga membutuhkan perhatian yang paling serius agar dapat memenuhi syarat untuk mencapai kondisi air yang optimal sebagai salah satu kunci keberhasilan budidaya ikan.kondisi air yang optimal sebagai salah Cara mengontrol kualitas air yang baik menjadi sarat utama sebagai pendukung berlangsungnya budidaya perikanan agar menghasilkan tingkat produktivitas yang tinggi. Parameter kualitas air pada proses budidaya ikan berperan dalam menciptakan suasana lingkungan hidup ikan, agar perairan kolam mampu memberikan suasana yang nyaman bagi pergerakan ikan yaitu tersedianya air yang cukup untuk menciptakan kualitas air yang sesuai dengan persyaratan hidup ikan
'
Dimana kualitas yang optimal (kimia air, fisika air, dan biologi air) sesuai dengan parameter yang disyaratkan, tersedianya pakan alami yang cukup dan sesuai, serta terhindarnya dari biota yang merugikan bagi kelangsungan hidup dan perkembangan ikan (hama dan penyakit ikan).
 Ditinjau dari sudut pandang fisika, biologi dan kimia, air memiliki beberapa manfaat untuk menunjang kehidupan ikan dan udang serta pakan alaminya diantaranya yaitu :

·    Dari segi ilmu fisika, air adalah tempat hidup yang menyediakan ruang gerak bagi ikan atau udang.
·    Dari segi ilmu kimia, air berfungsi sebagai pembawa unsur-unsur hara, vitamin maupun gas-gas terlarut lainnya.
·  Dari segi biologi, air berperan sebagai sarana yang baik untuk aktifitas biologis dan pembentukan serta penguraian bahan organik.
Parameter kualitas air merupakan beberapa patokan yang digunakan untuk mengetahui kualitas air. Kualitas air dapat dinilai secara fisik maupun kimiawi. Secara kimiawi, kualitas air dapat ditentukan oleh hal hal sebagai berikut :

Salinitas.

Salinitas adalah jumlah total kandungan garam yang terlarut dalam sampel air yang diukur dalam satuan ppt (part per thausand). Garam lautan berasal dari garam di pegunungan yang terbawa oleh aliran air hujan dan sungai. Satuan ppt artinya bagian per seribu. Sedangkan air payau adalah air yang rasanya setengah asin setengah tawar, atau mempunyai salinitas 15-25 ppt. Setiap jenis ikan mempunyai salinitas optimal yang berbeda untuk hidupnya. Salinitas yang baik untuk budidaya udang windu adalah 15-22 ppt, sedangkan untuk udang putih 20-30 ppt. Salinitas air ini dapat diukur menggunakan alat yang disebut dengan Salinity Meter.

DO (Dissolved Oxygen)

DO atau Dissolved Oxygen memegang peranan yang sangat penting bagi mahluk hidup. Bagi hewan yang hidup di air, pemenuhan kebutuhan oksigen dipenuhi dari oksigen yang terlarut dalam air, maupun langsung dari udara seperti yang dilakukan pada beberapa jenis hewan tertentu (seperti lele). Ikan dan udang membutuhkan oksigen untuk menghasilkan energi  untuk beraktivitas, pertumbuhan, reproduksi dan lain-lain. Jumlah oksigen yang terlarut dalam air dinyatakan dalam satuan ppm (part per million/bagian per sejuta). Besarnya DO optimal untuk budidaya adalah 4 – 7,5  ppm, yang sesuai dengan kebutuhan udang/ikan.
Sumber  DO air berasal dari udara bebas melalui proses difusi dan dari proses fotosintesis tumbuhan yang ada didalam air. Besar-kecilnya DO ditentukan oleh temperatur air dan udara, tekanan barometrik udara, jumlah tumbuhan air baik yang berupa tumbuhan besar maupun dalam bentuk phytoplankton, kadar mineral dan Biological Oxygen Demand (BOD). Kadar oksigen yang terlarut dalam air dapat diukur dengan alat yang disebut DO Meter. Cara untuk melarutkan oksigen kedalam air dari udara diantaranya dilakukan dengan cara :

·           Penggunaan kincir. Dengan menggunakan kincir, maka permukaan air tambak dipecah-pecah menjadi butiran kecil, sehingga luas permukaan air menjadi lebih luas yang menjadikan permukaan air yang mengalami kontak langsung dengan udara menjadi besar sehingga oksigen dapat terlarut dalam air dalam jumlah yang banyak.
·         Air mengalir. Air yang selalu bergerak akan mempunyai kandungan DO yang lebih tinggi dibandingkan dengan air yang tenang, karena selalu terjadi kontak dengan udara bebas.

Derajat Keasaman (pH).

Tingkat keasaman air dinyatakan dalam pH air. Besarnya pH air yang optimal untuk kehidupan ikan dan udang adalah 6,5 – 8 (netral), karena pada kisaran tersebut menunjukkan keseimbangan yang optimal antara oksigen dan karbondioksida serta pada nilai tersebut, berbagai mikroorganisme yang merugikan akan sulit berkembang. Kondisi pH air dapat berubah-ubah selama budidaya yang dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, hal ini yang dapat berakibat buruk bagi ikan atau udang.
Air yang pH-nya terlalu rendah (asam) dapat menyerap fosfat yang berperan dalam menurunya tingkat kesuburan air, sehingga kesuburan kolam dapat menurun. Penurunan pH dapat diatasi melalui pengapuran dengan dosis 100 – 250 kg/ha. Pengukuran nilai pH air dapat dilakukan dengan menggunakan alat test pH air.

DAMPAK  PERUBAHAN  pH

·         Terganggunya proses metabolisme ikan.Terganggunya proses metabolisme ikan.

·         Ikan mudah terserang penyakit.Ikan mudah terserang penyakit.

·         Pertumbuhan menurun, stres.Pertumbuhan menurun, stres.

pH tinggi dapat meningkatkan kandungan ammonia sehingga kualitas air terganggu.pH tinggi dapat meningkatkan kandungan ammonia sehingga kualitas air terganggu..

CARA  MENGATASI  pH  AIR
Sebelum pengisian air, kolam dikeringkan kemudian diberi kapur secara merata.Sebelum pengisian air, kolam dikeringkan kemudian diberi kapur secara merata.

Dilakukan pengendapan sebelum air dimasukkan ke dalam kolam.Dilakukan pengendapan sebelum air dimasukkan ke dalam kolam.

Penggantian air untuk membuang sisa-sisa pakan dan kotoran dari dasar kolam agar pH Penggantian air untuk membuang sisa-sisa pakan dan kotoran dari dasar kolam agar pH kembali normal.

Alkalinitas.

Alkalinitas adalah kapasitas air untuk menetralkan setiap penambahan asam tanpa menurunkan pH. Alkalinitas merupakan buffer (penahan) terhadap pengaruh pengasaman.
Alkalinitas ini disebabkan oleh adanya ion-ion bikarbonat (HCO3-), karbonat (CO32-), hidroksida (OH) dan ion-ion lain dalam jumlah kecil.
Secara fisik, kualitas air dipengaruhi oleh :

Kecerahan (transparansi) air / Tingkat Kekeruhan Air.

Kecerahan atau tingkat kekeruhan air pada hakekatnya menunjukkan populasi plankton dan kandungan material lainya yang terlarut dalam air, biasanya diukur dengan menggunakan secci disk atau Turbidity Meter. Kecerahan yang baik berkisar antara 30 – 40 cm, karena pada kondisi itu populasi plankton cukup ideal untuk pakan alami dan material terlarut cukup rendah. Pada awal budidaya, biasanya kecerahan air tinggi (50 cm hingga dasar kolam) karena populasi plankton masih rendah dan air masih bersih. Semakin lama usia budidaya, kecerahan makin rendah (hingga 10 cm).
Untuk mempertahankan kecerahan yang ideal, selalu dilakukan ganti air baru secara rutin atau setiap ada indikasi penurunan kecerahan dan dilengkapi dengan perlakuan bahan-bahan pembuat stabil kondisi air (stabilizer). Kecerahan yang ideal juga menunjukkan kondisi air yang baik, karena penurunan kualitas air banyak disebabkan oleh tingginya kadar bahan organik dan anorganik terlarut.  Disamping itu, plankton yang terlalu tinggi populasinya menyebabkan tingginya pH pada siang hari dan punurunan  drastis kadar DO pada malam hari terutama jika plankton yang dominan adalah phytoplankton.

Suhu

Suhu air juga sangat penting bagi kehidupan ikan atau udang karena suhu air sangat berpengaruh terhadap kehidupan jasad renik (mikroorganisme), sehingga dapat mempengaruhi kehidupan ikan dan udang. Suhu ideal untuk budidaya adalah 25 – 310 C. Jika suhu berfluktuasi secara drastis, dapat berakibat buruk bagi pertumbuhan embrio ikan. Suhu air dipengaruhi oleh radiasi cahaya matahari, suhu udara, cuaca dan lokasi. Air mempunyai kapasitas yang besar untuk menyimpan panas sehingga suhunya relatif konstan dibandingan dengan suhu udara, perbedaan suhu air antara pagi hari dan siang hari hanya 20 C. Suhu air akan mempengaruhi densitas/kepadatannya (dalam gr/cm3. Perbedaan densitas air antara lapisan atas dan lapisan bawah dapat menyebabkan terjadinya stratifikasi air menjadi 3 lapisan, yaitu epilimnion (lapisan atas yang suhunya tinggi), hypolimnion (lapisan bawah yang dingin) dan thermocline (lapisan antara keduanya yang suhunya turun drastis). Stratifikasi air ini dipengaruhi oleh kedalaman kolam/tambak dan radiasi cahaya matahari.

Kedalaman air.

Untuk kolam budidaya, kedalaman air yang ideal yaitu 70 – 120 cm. Air yang terlalu dangkal menyebabkan perubahan suhu terlalu besar. Jika air terlalu dalam mengakibatkan perbedaan suhu yang menyolok antara air bagian atas dengan bagian bawah dan sinar matahari tidak dapat mencapai air bagian bawah sehingga pertumbuhan phytoplankton terhambat. Seperti yang telah dikemukaan di muka bahwa kolam/tambak yang terlalu dalam dapat menyebabkan terjadinya stratifikasi suhu air sehingga harus diusahakan agar berada dalam kisaran kedalaman yang ideal.



Daftar Pustaka
http://penyuluhpi.blogspot.com/2017/05/pengelolaan-kualitas-air.html
https://multimeter-digital.com/cara-mengontrol-kualitas-air.html
https://www.scribd.com/doc/17022707/Manajemen-Kualitas-Air-Untuk-Perikanan