BUDIDAYA UDANG GALAH DIAQUARIUM
Udang galah merupakan jenis udang air tawar dengan ciri kepala yang
berbentuk kerucut, restrum melebar di bagian ujung dengan bentuk tubuh
memanjang serta melengkung ke atas. Udang galah memiliki gigi yang berbentuk seperti
gergaji sebanyak 12 untuk bagian atas dan 11 untuk bagian bawah.
Untuk udang galah jantan tubuhnya lebih besar serta capit besar serat
tubuh yang lebih panjang. Permintaan akan udang galah ini sangatlah tinggi
bahkan sampai ke luar negeri sehingga ternak udang galah menjadi bisnis
Udang
galah hidup pada area sungai yang menghubungkan ke laut sehingga dalam masa
pertumbuhan dari larva sampai juvenil atau benur maka hidup di air payau.
Sesudah benur dewasa, maka proses berkembang biak akan dilanjutkan pada air
tawar. Untuk anda yang ingin ternak udang galah di aquarium, maka ada beberapa
hal yang harus diperhatikan seperti ulasan lengkap yang akan kami berikan
berikut ini.
1.
Pemilihan Benih
Budidaya udang galah haruslah
dipilih bibit terbaik dan berkualitas. Pilih benih dengan ukuran yang sedang
dan tidak memiliki cacat serta sehat. Untuk ciri ciri udang galah yang sudah
layak untuk dipijahkan adalah:
·
Memiliki
ukuran panjang 10 hingga 20 cm
·
Bobot
udang galah sudah mencapai 50 gram per ekor
·
Telur
memiliki warna coklat tua
·
Tidak
memiliki cacat fisik serta akan meronta jika dipegang.
2.
Penebaran Benih Udang Galah
Benih
udang galah yang akan ditebarkan sebaiknya berukuran tokolan agar bisa lebih tahan
dibandingkan dengan juvenile berbeda dengan budidaya udang hias.
Penebaran benih pada sistem tunggal bisa berjumlah 5 hingga 10 ekor per meter
persegi dengan tokolan yang berukuran 3 hingga 5 cm. Namun penebaran benih
udang galah bisa dilakukan hingga 15 ekor per meter persegi apabila air dan
pakan cukup. Namun jika air cukup tetapi pakan kurang dan tidak ada pakan
tambahan, maka kepadatan benih udang hanya 10 ekor per meter persegi.
3.
Pemberian Pakan Udang Galah
Untuk
pakan udang galah bisa ditambahkan pelet dengan kadar protein sebanyak 25% dan
jumlah pakan sebanyak 5% dari berat keseluruhan udang per harinya. Pemberian
pakan ini dilakukan 2 kali sehari yakni sore dan malam hari pada saat udang
sedang aktif.
Pakan
yang diberikan untuk udang galah harus tinggi akan protein dan juga bisa
ditambahkan pakan alami seperti singkong, talas, ampas kelapa, jagung dan
beberapa jenis pakan lainnya. Namun jika ingin memberikan pakan ampas kelapa,
maka jangan dilakukan terlalu berlebihan karena bisa menyebabkan air aquarium
menjadi keruh. Selain itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
budidaya udang galah seperti berikut ini:
·
Perhatikan
aspek kimia dimana pakan udang galah harus mengandung protein, lemak,
karbohidrat, mineral dan vitamin.
·
Aspek
fisik pakan yakni bentuk dan ukuran pakan, ketahanan dalam air dan juga teknik
pengepakan.
·
Aspek
biologi yakni nilai konversi pakan atau perbandingan jumlah pakan yang
dikonsumsi dengan kemampuan pakan yang dikonsumsi supaya bisa meningkatkan
berat tubuh udang.
·
Aspek
ekonomis yakni kelayakan harga yang dilihat dari segi kualitas dan nilai pakan.
4.
Pengelolaan Air
Aquarium
tempat pemeliharaan udang galah harus selalu memperhatikan mutu dan jumlah air
yang digunakan sama seperti budidaya
lobster air tawar yang membutuhkan air bersih untuk
hidup. Untuk memperbaiki mutu air bisa dilakukan dengan cara menebar ikan jenis
pemakan plankton dengan kepadatan yang rendah. Mutu air yang kurang baik
terlihat dari banyaknya udang di permukaan saat pagi hari sehingga sepertiga
air harus diganti.
5.
Persyaratan Kualitas Air
Udang
galah bisa berkembang dengan pesat dan baik pada lingkungan air yang juga berkualitas
baik. Air yang digunakan dalam aquarium harus benar benar bersih, bebas dari
pencemaran dan memenuhi standar seperti suhu air antara 26 derajat celcius
sampai 31 derajat celcius, kecerahan air antara 25 hingga 40 cm, pH antara 6
hingga 8, kesadahan 40 sampai 100 ppm, oksigen terlarut sebesar 4 hingga 6 ppm,
amoniak dibawah 0.1 ppm dan nitrit dibawah 5 ppm.
Suhu
air ini bisa diketahui memakai termometer dan kecerahan air adalah ukuran
kepadatan plankton. Jika air berwarna hijau kecoklatan dengan kecerahan 25 cm
sampai 40 cm, maka plankton bisa tumbuh sangat baik untuk mendukung
perkembangan udang galah. Kesahadan adalah ukuran menyangga goncangan keasaman,
oksigen terlarut juga harus berjumlah ideal sebagai sumber energi namun juga
tidak boleh terlalu tinggi sebab bisa membuat udang stress.
6.
Mengatasi Kanibalisme
Salah
satu masalah yang sering dihadapi para peternak udang galah ataupun budidaya
lobster air tawar di aquariumadalah sifat kanibal yang
ada pada udang galah. Udang galah merupakan jenis udang tawar kelas krustase
sehingga sifat kanibalisme yang dimiliki sangat tinggi sebab berhubungan dengan
genetik dan kebiasaan hidup udang galah. Kanibal juga akan semakin tinggi jika
ukuran udang sangat beragam dalam satu aquarium. Metode yang bisa digunakan
untuk mengurangi kanibalisme udang galah adalah dengan memanipulasi tingkat
kenyang, frekuensi pemberian pakan, distribusi pakan dan juga menentukan jenis
pakan yang disukai udang galah.
7.
Pencegahan Penyakit Udang Galah
Penyakit
udang galah yang biasanya terjadi adalah bintik hitam, kotoran putih, insang
merah, nekrosis dan putih berbeda dengan penyakit pada budidaya
udang vaname air tawar. Penyakit bintik putih menjadi penyebab
terbesar dari budidaya udang galah yang terjadi karena infeksi virus SEMBV.
Serangan virus ini bisa terjadi sangat cepat dimana dalam beberapa jam kemudian
menyebar dalam satu aquarium yang menyebabkan banyak udang mati. Gejala pada
saat udang masih hidup adalah berenang tidak beraturan di permukaan dan akan
langsung mati saat menabrak.
Sementara
penyakit bintik hitam atau black spot terjadi karena virus MBV dengan gejala
muncul bintik hitam pada cangkang yang diikuti dengan infeksi bakteri sehingga
ada bagian tubuh udang yang rusak. Cara mencegah penyakit ini adalah dengan
menjaga kualitas air dan kebersihan aquarium. Untuk penyakit kotoran putih atau
mencret terjadi karena konsentrasi kotoran dan gas amoniak dalam aquarium
dengan gejala kotoran putih yang ada di dasar aquarium serta menurunnya nafsu
makan sampai akhirnya mati.
Insang
merah juga menjadi penyakit udang galah yang ditandai dengan warna merah pada
insang karena tingginya tingkat keasaman air aquarium yang bisa diatasi dengan
cara menebar kapur dolomif pada aquarium. Sedangkan untuk penyakit nekrosis
terjadi karena bakteri terlalu banyak pada aquarium dengan gejala timbul luka
berwarna hitam pada tubuh khususnya di bagian ekor.
8.
Pergantian Kulit Udang Galah
Frekuensi
pergantian kulit dari udang galah terjadi setiap 20 hingga 40 hari sekali.
Proses ini dipengaruhi oleh umur, kualitas pakan, jumlah pakan, kualitas air
dan juga lingkungan hidup. Molting ini diatur oleh hormone yang dihasilkan
kelenjar terdapat dalam tangkai mata.
9.
Pembuatan Shelter
Shelter
atau tempat persembunyian udang berguna untuk tempat berlindung udang pada saat
udang mengalami pergantian kulit atau molting yang juga dibutuhkan pada budidaya
udang air tawar di aquarium. Shelter ini sangat penting sebab pada
saat pergantian kulit, kondisi tubuh udang sangat lemah sehingga jika tidak
terdapat tempat persembunyian akan dimangsa udang lain. Shelter udang galah
dalam aquarium bisa dibuat dari pucuk pohon bambu yang bagian daunnya sudah
dibuang, pelepah daun kelapa atau blarak dan juga anyaman bambu. Shelter ini
dipasang dengan cara ditenggelamkan pada dasar aquarium.
10.
Masa Reproduksi Udang Galah
Masa
reproduksi udang galah dimulai dari waktu subur sampai pemijahan dan juga
menghasilkan keturunan. Udang galah umumnya akan berkembang biak pada saat
bobot tubuhnya mencapai 50 gram dengan jumlah telur antara 15 ribu hingga 25
ribu. Jumlah telur ini akan berbanding lurus dengan bobot udang sehingga
semakin berat udang maka akan semakin banyak jumlah telur. Untuk pemijahan
udang galah secara alami akan terjadi pada saat udang jantan dan betina matang
gonad atau siap kawin ini bertemu. Pemijahan udang galah terbilang singkat
yakni 1 hingga 2 hari. Sesudah dibuahi, maka dalam waktu 2 hingga 4 hari telur
akan dilepaskan dan menetas menjadi larva yang selanjutnya akan berkembang biak
menjadi dewasa.
11.
Panen Udang Galah
Untuk
panen udang galah bisa dilakukan saat berumur 4 hingga 5 bulan atau sesudah
berukuran sesuai dengan permintaan pasar yakni 30 sampai 40 ekor per kilogram
berbeda dengan cara
budidaya udang vaname dengan plastik mulsa. Panen udang galah
akan lebih baik dilakukan pagi hari namun harus dilakukan secara perlahan agar
tidak stress. Siapkan juga alat untuk panen seperti jaring, penampungan, es
batu serta ember atau styrofoam. Sesudah di panen, bawa sesegera mungkin ke
cold storage yang dipisahkan sesuai kondisi dan ukuran udang.
Daftar Pustaka
https://www.youtube.com/watch?v=KAMTQswi8fE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar