BUDIDAYA LELE SISTEM BIOFLOK
Budidaya ikan air tawar merupakan salah satu jenis usaha yang
mulai banyak diminati karena tergolong mudah dan minim modal. Salah satu jenis
ikan air tawar yang banyak dibudidayakan adalah ikan lele. Pasalnya sudah
menjadi rahasia umum bahwa ikan lele tergolong mudah dibudidayakan karena
kemampuannya bertahan hidup yang sangat tinggi sekalipun dipelihara di air yang
kualitasnya buruk sekalipun.
Bioflok asal katanya “bio” yang artinya kehidupan dan “floc” yang artinya
gumpalan.
Bioflok sendiri menurut istilah mengandung pengertian tentang sebuah bahan
organik hidup yang menggumpal menjadi satu.
Meski demikian para pembudidaya ikan lele juga berusaha
meningkatkan kualitas lele hasil produksinya sekaligus meningkatkan omset. Salah
satu teknik terbaru dalam budidaya ikan lele adalah budidaya ikan lele
dengan sistem bioflok. Bioflok ini merupakan teknik pemeliharaan ikan dengan
memaksimalkan jumlah tebar ikan lele pada wadah terbatas dimana airnya
dikondisikan menjadi kaya mikroorganisme bermanfaat yang akan menguraikan
kotoran ikan lele menjadi makanan lagi. Kotoran lele akan berubah menjadi
gumpalan-gumpalan kecil yang mana sebenarnya merupakan perpaduan dari alga,
ganggang dan bakteri yang merupakan makanan alami ikan. Setelah diuji coba
ternyata metode bioflok merupakan cara terbaik memelihara ikan lele untuk saat
ini dimana peternak bisa menghemat pakan hingga 50%. Anda tentu penasaran
bukan? Pada artikel ini kami akan mengulas lebih detail mengenai cara budidaya
ikan lele sistem bioflok.
Ada beberapa kelebihan dari sistem bioflok yang perlu Anda ketahui ialah
sebagai berikut:
1.
Kadar PH bisa dibilang relatif stabil atau sekitar pH 7 – pH 7,8.
2. Kadar PH lebih cenderung bisa dibilang rendah, sehingga membuat kandungan
didalamnya seperti amoniak (NH3) terbilang relatif kecil.
3. Sistem kerja bioflok memang tidak tergantung dengan sorotan sinar matahari
yangaktivitasnya dapat menurun dalam kondisi suhu rendah.
4. Sistem bioflok tidak perlu mengganti air dalam kondisi yang singkat
sehingga kondisi biosecurity atau (keamanan) bisa terus terjaga dengan baik.
5. Limbah dari tambak berupa (kotoran, sisa pakan, algae, amonia) bisa didaur
ulang dengan menggunakan aneka makanan alami yang memiliki protein sangat
tinggi.
6. Sistem bioflok bisa dibilang memang lebih ramah lingkungan sehingga dapat
memberikan dampak yang lebih baik.
Kolam untuk bioflok tidak berbentuk persegi seperti pada umumnya
akan tetap berbentuk tabung (silinder) dimana nantinya akan diisi ikan lele
hingga padat. Meski demikian pembuatan kolam bioflok harus dibuat dengan kaidah
yang benar. Untuk itu berikut kami terangkan cara membuat kolam bioflok.
·
Siapkan bahan berupa terpal, pagar besi dan paralon 3/4″
· Buatlah lubang sedalam 20-30 cm dengan diameter 1,5 – 2 meter.
Usahakan agar diatas kolam dibuat naungan yang akan menghalangi air hujan dan
sinar matahari langsung yang bisa mempengaruhi kelangsungan hidup
mikroorganisme air kolam
·
Pasang kerangka membentuk lingkaran disekeliling lubang.
· Jangan lupa untuk memberi saluran pembuangan di dasar tengah
lingkaran menggunakan paralon 3/4″
· Pasang Terpal dan lubangi bagian saluran pembuangan kemudian
pastikan agar lubang tidak bocor ketika dipasang pipa gunakan lem dan karet
pengikat.
· Buat selang untuk mengalirkan air guna menambah oksigen dalam
kolam nantinya.
Setelah siap maka selanjutnya tinggal pengisian air.
2. Persiapan Air Kolam Bioflok
Seperti namanya yaitu
bioflok yang mana “bio” berarti makhluk hidup sedangkan “floc” berarti
gumpalan. Maka air dalam kolam bioflok ini nantinya akan dipenuhi
gumpalan-gumpalan kecil yang merupakan kumpulan mikroorganisme yang
terdiri dari alga, ganggang dan bakteri.
Untuk mengkondisikan
air seperti ini maka setelah kolam diisi air lalu kita memberikan pupuk dasar
berupa pupuk organik (pupuk kandang) yang mana sudah disekomposisikan terlebih
dahulu. Setelah itu anda perlu memasukkan molase (gula) dengan kadar 250 ml/m3.
Molase ini akan berguna sebagai sumber energi bagi bakteri pengurai.
Langkah selanjutnya
ialah memasukkan bakteri probiotik jenis bacilus sp. Namun kini dalam produk
probiotik juga sudah dilengkapi berbagai jenis bakteri lainnya yang juga
bermanfaat.
Setelah itu diamkan
air minimal 2 minggu. Air yang sudah jadi akan berwarna merah kecoklatan yang
mana artinya sudah dipenuhi bakteri dan ganggang.
Pembesaran Bibit Ikan
Lele
Bibit Ikan lele yang akan dimasukkan kedalam kolam bioflok
memang seharusnya yang sudah berusia 1 bulan agar disamakan ukurannya terlebih
dahulu. Untuk itu, bibit lele yang masih kecil dipelihara dahulu dikolam
pembesaran lalu diseleksi ukurannya setelah berusia 1 bulan untuk kemudian
dipindahkan ke kolam bioflok.
Air di kolam pembesara juga sebaiknya dikondisikan mirip dengan
air dalam kolam bioflok agar iakn tidak kaget nantinya ketika baru dipindah
kolam.
4. Pemeliharaan di Kolam
Bioflok
Ikan lele yang sudah berusia 1 bulan dan sudah disortir maka
segera dipindah ke kolam bioflok untuk dipelihara. Pada tahap ini maka anda
sudah bisa mulai mengurangi porsi pakannya secara bertahap tiap minggunya.
Mulai dari 10%, 20% hingga 50% pada akhirnya.
Yang perlu anda cermati adalah penambahan bakteri probiotik
secara berkala serta jam pemberian pakan juga tidak berubah. Jika sedari awal
anda memberikan pakan 3 kali maka saat di kolam bioflok pun masih tetap 3 kali
haya saja porsinya mulai dikurangi. Kenapa dikurangi? Karena ikan sudah akan
mendapat pakan alami yang kaya nutrisi dari airnya selain itu kotoran ikan juga
akan diubah menjadi pakan yang bermanfaat. Hal ini akan membuat anda lebih
hemat dalam pemberian pakan.
5. Cara Pemberian Pakan
Untuk memberikan pakannya maka anda bisa menggunakan pelet yang
sudah dibasahi dan didiamkan 5-10 menit agar mengembang terlebih dahulu lalu
ditaburkan dari 3 sudut kolam bioflok. Agar semakin menghemat biaya,
bisa membuat pakan
alternatif untuk diumpankan pada siang atau sore hari sehingga pemberian pelet
hanya 40% dan yang 60% adalah pakan alternatif.
Pakan diberikan 3 kali
yakni pagi jam 9 lalu siang jam 3 dan malam jam 8 atau 9. Jangan memberikan
pakan terlalu pagi serta jangan memberikan pakan terlalu banyak. Jumlah pakan
adalah 2,5% dari total berat badan ikan yang mana nantinya dibagi lagi menjadi
3 untuk dierikan pagi, siang dan sore. Untuk itu anda harus rutin melakukan
pengechekan sample berat badan ikan lele untuk menentukan banyaknya pakan yang
harus diberikan
Penambahan Probiotik Secara
Rutin
Karena ikan lele ini tergolong sangat rakus, maka apabila ukuran
tubuhnya semakin besar, maka semakin banyak pula makannya. Kadar mikroorganisme
dalam air bioflok juga akan cepat berkurang pada saat usia ikan lele sudah
dewasa.
Untuk menjaga kestabilan kadar mikroorganisme dalam kolam, maka
anda perlu melakukan penambahan probiotik secara rutin. Paling bagus adalah
seminggu sekali. Dengan demikian air dalam kolam tetap akan didominasi oleh
mikroorganisme bermanfaat. Cara Penebaran Pakan yang
Baik
Cara penebaran pakan yang baik ialah dengan membagi 3 bagian sudut pada
kolam terpal di area sisi bagian kanan kolam, kiri kolam dan tengah kolam.
Pemberian pakan lele bisa lebih merata.
Saat tahap awal, bisa menebarkan di
area sisi kanan hingga pelet habis, kemudian pindah di area sisi kiri.
Kemudian setelah sisi kiri habis, maka Anda bisa pindah ke sisi tengah.
Sebarkan pelet hingga kenyang.
Tanda dari ikan yang sudah kenyang adalah adanya pelet yang mengambang dan
tidak dimakan oleh ikan.
7. Panen Lele
Panen pada budidaya ikan lele sistem bioflok bisa diakukan lebih
cepat yakni 15-20 hari lebih awal dari pada pemeliharaan model konvesional.
Mengapa bisa demikian? Karena asupan nutrisi ikan lele dalam sistem bioflok
senantiasa terpenuhi setiap saat sehingga ukuran tubuhnya lebih cepat
berkembang.
Daftar Pustaka
https://ilmubudidaya.com/cara-budidaya-ikan-lele-sistem-bioflok
https://duniaterpal.com/panduan-ternak-lele-bioflok/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar