Jumat, 26 April 2019

Obat Herbal Ikan Lele Dari Daun Pepaya


OBAT HERBAL UNTUK PENYAKIT IKAN LELE DARI DAUN PEPAYA



Dalam setiap budidaya ikan lele pasti ada bermacam- macamkendala sering menyerangikan lele dan salah satunya adalah timbulnya beberapapenyakit dan hama yang sering menyerang
Manfaat daun pepaya untuk budidaya lele – Daun pepaya tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan manusia saja, namun juga bermanfaat untuk kesehatan ikan lele. Ikan lele sangat membutuhkan ph air yang stabil. Sementara pohon pepaya adalah salah satu cara mengstabilkan ph air dalam kolam ikan lele. Yang bermanfaat untuk ikan lele adalah pohon pepaya dan daun pepaya. Pohon pepaya bisa menjadi obat herbal bagi ikan lele yang stress atau sakit.
Ikan lele stres atau sakit biasanya ketika ph air kolam berubah. Ini terjadi biasanya pada kolam ikan yang terbuka, ketika musim hujan air hujan yang masuk akan membuat ikan merasa ada perubahan habitatnya sehingga kebanyakan ikan stres dan sering naik ke atas. Ketika kondisi kolam seperti ini maka perlu di antisipasi dengan memasukkan pohon pepaya. Ketika pohon pepaya dimasukkan kedalam kolam, maka lumut akan tumbuh dengan sendirinya dan akan dimakan oleh ikan lele. lumut inilah yang akan berfungsi sebagai obat herbal bagi ikan lele. Manfaat pepaya dalam budidaya ikan lele juga bisa dilihat ketika ikan baru dimasukkan kedalam kolam, biasanya mengalami stres atau pening. Ini bisa di atasi dengan memberikan daun pepaya.
Manfaat daun pepaya untuk budidaya lele – Daun pepaya tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan manusia saja, namun juga bermanfaat untuk kesehatan ikan lele. Ikan lele sangat membutuhkan ph air yang stabil. Sementara pohon pepaya adalah salah satu cara mengstabilkan ph air dalam 
kolam ikan lele. Yang bermanfaat untuk ikan lele adalah pohon pepaya dan daun pepaya. Pohon pepaya bisa menjadi obat herbal bagi ikan lele yang stress atau sakit.
Ikan lele stres atau sakit biasanya ketika ph air kolam berubah. Ini terjadi biasanya pada kolam ikan yang terbuka, ketika musim hujan air hujan yang masuk akan membuat ikan merasa ada perubahan habitatnya sehingga kebanyakan ikan stres dan sering naik ke atas. Ketika kondisi kolam seperti ini maka perlu di antisipasi dengan memasukkan pohon pepaya. Ketika pohon pepaya dimasukkan kedalam kolam, maka lumut akan tumbuh dengan sendirinya dan akan dimakan oleh ikan lele. lumut inilah yang akan berfungsi sebagai obat herbal bagi ikan lele.
Manfaat pepaya dalam budidaya ikan lele juga bisa dilihat ketika ikan baru dimasukkan kedalam kolam, biasanya mengalami stres atau pening. Ini bisa di atasi dengan memberikan daun pepaya.
Manfaat Daun Pepaya untuk Budidaya Lele
Nah, bagi anda pembudidaya lele, salah satu tanaman yang serba guna bagi ika lele adalah Pohon pepaya, berguna mulai dari daunnya hingga pohonnya. Berikut kita lihat kegunaan dari pohon pepaya dan daun pepaya untuk budidaya ikan lele.
1.      Daun pepaya bisa menjadi obat stres ikan lele yang baru dibeli atau dimasukkan kedalam kolam pembenihan atau penenbaran.
2. Daun pepaya sebagai obat bagi ikan lele agar slow dan tenang dalam kolam. Caranya yaitu rajang halus daun pepaya hingga mengeluarkan airnya dan tebarkan dalam kolam sebagai pakan ikan lele.
3. Menghilangkan sifat kanibalisme sesama lele. Manfaat daun pepaya bagi lele juga bisa untuk menghilangkan sifat menyerang satu sama lain atau sifat kanibalismenya. Caranya yaitu dengan mencincang halus daun pepaya dan masukkan sedikit tetesan tebu/Molase, aduk merata dan diamkan selama 15 menit, baru diberikan kepada ikan lele.
4. Meningkatkan kekebalan tubuh ikan lele. Daun pepaya juga bagus sebagai pakan alami yang mampu menambah daya tahan tubuh atau imunitas pada ikan lele. Caranya bisa di cincang lalu dimasukkan kekolam atau bisa langsung di lempar kekolam.
5. Daun pepaya bermanfaat untuk sterilisasi air kolam dari penyakit. Daun pepaya juga mempunyai manfaat lain yaitu membebaskan kolam ikan dari penyakit. Caranya mudah saja, ambil daun pepaya dan tangkainya, tumbuh halus atau rajang hingga hancur, kemudian tebarkan keseluruh kolam ikan lele. Perbadingannya adalah 1 genggam untuk 1 meter persegi. Maka kolam ikan lele akan bebas dari penyakit ikan.
Cara lain untuk menjaga kesehatan ikan lele selain menggunakan pepaya adalah bisa menggunana bogol pisang. Namun dalam penggunaannya harus diperhaitkan agar tidak terlalu banyak. Terlalu banyak bogol pisang malah berbahaya bagi ikan lele. Demikianlan manfaat daun pepaya untuk budidaya ikan lele. Demikian juga manfaat dari pohon pepayanya.
Daftar Pustaka






                               

Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang


Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang

 
Budidaya ikan lele menjadi primadonanya bisnis perikanan di Indonesia. Warung makan makin banyak yang menyajikan lele. Supermarket dan pasar tradisional juga menyediakan lele setiap hari.
Ikan yang satu ini banyak digemari masyarakat. Tidak sedikit para pebisnis ikan yang memilih ikan ini sebagai muara penghasilan sekaligus budidaya.

Persiapan Budidaya Ikan lele

Pilih Jenis Ikan Lele yang Mudah

Dewasa ini, banyak pembudidaya ikan lele yang beralih ke jenis ikan Lele Dumbo jenis Sangkuriang. Lele yang satu ini berhasil mencuri hati para pelaku budidaya karena memiliki beberapa keistimewaan.

Kelebihan Lele Sangkuriang

  • Produktivitas jenis lele Sangkuriang terbilang tinggi.
  • Kualitas daging yang lebih empuk
  • Lebih tahan terhadap serangan penyakit.
  • Teknik budidayanya pun tidak terlalu sulit, asalkan mau belajar dan menekuninya dengan sabar.
Usaha pembesaran ikan lele merupakan budidaya yang paling mudah dilakukan. Anda tidak perlu menyiapkan lahan luas untuk bisa menjalankan budidaya pembesaran ikan lele. Selain itu, pemeliharaannya mudah dan tidak perlu menunggu lama untuk panen.
1. Perhatikan Syarat Hidup Ikan Lele
Ikan lele merupakan jenis ikan yang mudah dipelihara. Kondisi air seperti apapun dapat dijadikan media pembesaran ikan lele.
  • Suhu
    Menurut Debby Ratnasari (2011), ikan lele dapat hidup pada suhu 26-32oC. Jika suhunya terlalu rendah, maka akan mengganggu proses pencernaan makanan pada ikan lele. Sebaliknya, apabila suhunya tinggi (hangat), pencernaan makanan pada ikan lele akan berlangsung cepat.
  • Lokasi
    Soal syarat lokasi budidaya, tidak ada ketentuan khusus. Ikan lele dapat hidup di segala tempat, termasuk yang berada di ketinggian 1000 mdpl. Hal yang harus Anda perhatikan benar-benar selain suhu, yaitu pH. Kondisi tempat harus berada dalam kisaran pH 7-8.
2. Membuat Kolam Untuk Pembesaran
Kolam untuk pembesaran ikan lele tidak serumit dan seluas kolam pembenihan. Anda cukup menyiapkan kolam 5×2 meter untuk menampung kurang lebih 1000 ekor benih ikan lele. Jika ukuran kolam lebih dari itu, hitung saja menggunakan syarat minimal daya tampung per-meter kolam.
Kolam yang digunakan dalam pembesaran ikan lele banyak jenisnya, yaitu kolam terpal, kolam semen dan kolam tanah. Dari ketiga bahan pembuat kolam tersebut, jenis kolam terpal merupakan yang paling murah.
Di samping itu, kolam terpal mudah dalam pembuatannya, praktis dan produktivitas ikan lele tetap tinggi. Dilihat sepintas, kolam tanah mungkin lebih murah karena bisa mengurangi biaya pakan ikan lele. Namun, bahaya hama dan penyakit jauh lebih rentan di kolam tanah sehingga hasilnya tidak optimal.
Lalu, bagaimana cara membuat kolam terpal yang baik?
  • Pertama, Anda harus menyiapkan terpal khusus untuk budidaya lele. Harga terpal di pasaran sekarang sekitar Rp9000 per-meter. Jika Anda ingin membuat kolam ukuran 10×5 meter, berarti hanya mengeluarkan biaya Rp.450.000.
  • Langkah kedua, dasar kolam sesuai ukuran kolam yang diinginkan. Untuk para pemula, sebaiknya menggunakan ukuran kolam 5×2 meter supaya ketika mengalami kegagalan tidak mengalami kerugian besar.
  • Ada dua jenis dasar kolam yang bisa Anda pilih, yaitu dasar kolam dengan menggali tanah dan di permukaan tanah. Sebaiknya, Anda memakai dasar kolam dengan menggali tanah agar tidak mengalami kesulitan ketika pemberian pakan.
  • Galilah tanah sedalam 70 cm sampai dengan 1 meter. Lalu, letakan tanah hasil galian di bibir kolam sebagai tanggul setinggi 30-50 cm agar kolam tidak mudah jebol.
  • Selanjutnya, buatlah beberapa reng dari bambu (seperti pagar) yang disusun di atas tanggul kolam setinggi kurang lebih 35 cm. Untuk bagian sudut kolam, gunakan potongan bambu utuh (jangan dibelah). Jadi, tinggi kolam nantinya sekitar 125-130 cm.
3. Memilih Benih yang Berkualitas

Benih ikan lele untuk pembesaran berbeda dengan pembenihan. Anda harus pilih benih ikan lele untuk pembesaran yang ukurannnya 5-7 cm. Upayakan ukurannya seragam. Misalnya, Anda memilih benih berukuran 6 cm, berarti semua benih ikan lele ukurannya harus sama.
Kemudian, perhatikan ciri-ciri benih ikan lele yang berkualitas  berikut :
  • Ikan lele berkualitas mempunyai tubuh yang seimbang, antara kepala dan badannya. Selain itu, benih ikan lele harus bebas dari cacat, tubuh mengkilap, gerakannya lincah dan sungut berseri (tidak pucat).
  • Amati pula tingkah laku benih ikan lele. Ikan lele berkualitas tidak akan menggantung atau berdiri ketika di dalam air. Keaktifan ikan lele juga turut mempengaruhi kualitasnya.

4. Persiapan Sebelum Menebar Benih di Kolam
Langkah pertama, kolam diisi dengan air bersih dan bebas cemaran limbah apapun. Isilah kolam hingga ketinggian kurang lebih 60 cm.

Langkah kedua, siapkan pupuk kandang yang berasal dari kotoran kambing atau domba. Masukan pupuk kandang tersebut ke dalam karung dengan ukuran 1-1,5 kg/m2. Jika kolam ikan lele yang Anda buat berukuran 5×2 meter, berarti Anda bisa pakai pupuk sekitar 10-15 kg.
Selanjutnya, isi karung tersebut dibagi menjadi dua sama berat. Jadi, dalam satu kolam ada dua karung pupuk kandang. Masukan pupuk kandang tersebut (jangan dikeluarkan dari karungnya) ke dalam kolam. Kita boleh meletakannya di pinggir atau di tengah, yang penting posisi karung itu nantinya mengambang dan bergerak bebas.
Setelah seminggu, angkatlah kedua karung berisi pupuk tersebut. Namun, sebelum diangkat, celupkan karung berulang ke dalam kolam supaya kandungan dalam pupuk terserap total oleh air. Anda bisa menebarkan benih ikan lele saat karung sudah diangkat total.
5. Bagaimana Cara Menebar Benih Lele?
Penebaran benih ikan lele baik dilakukan pada saat pagi atau sore hari supaya terhindar dari terik matahari. Mengapa tidak boleh ditebar pada siang hari? Karena saat itu, kondisi air sedang sangat panas sehingga berpotensi mengakibatkan kematian benih ikan lele karena stress.
Sebelum menebarkan benih ikan lele ke kolam, letakanlah benih tersebut di dalam wadah dari bahan plastik. Lalu, tebarkan benih dengan cara memiringkan wadahnya dan mengeluarkan sedikit demi sedikit benih ikan lele.
6. Poin Penting Dalam Pemeliharaan
  • Benih ikan lele kini sudah ditebar di kolam. Saatnya menjalankan proses pemeliharaan. Ada dua poin penting yang harus Anda perhatikan dalam pemeliharaan, yakni pengelolaan air dan pemberian pakan.
  • Air yang digunakan di dalam kolam lele, tidak disarankan untuk diganti sebelum masa panen. Kondisi air pun harus tenang dan tergenang. Hindari melakukan pengurasan air dengan cara sirkulasi karena berpotensi mengurangi kestabilan pH kolam.
  • Anda boleh melakukan penambahan air setelah benih dimasukan dan diberikan pakan pertama kali (kalau pellet, jenis L1). Lakukan secara bertahap setinggi 20-30 cm setiap pergantian pakan jenis tertentu hingga akhirnya mencapai 120 cm yang dipakai sampai masa panen.
  • Poin kedua yang harus Anda perhatikan adalah pemberian pakan. Ada banyak jenis pakan yang bisa Anda berikan, misalnya pellet, keong mas, plankton, cacing dan lain-lain. Apapun jenis pakannya, yang paling penting adalah teknik dan waktu pemberiannya.
  • Pakan diberikan sebanyak 5-6 kali sehari. Jarak pemberian pakan sekitar 2-3 jam. Sebaiknya, berikan pakan ketika matahari sudah terbit supaya polusi yang mencemari daerah sekitar kolam dapat hilang terlebih dahulu terpapar sinar matahari.
  • Jika pada jadwal pemberian pakan ternyata turun hujan, sebaiknya jangan menebarkan pakan. Pemberian pakan saat hujan berpotensi pencemaran zat asam pada pakan yang diberikan. Pakan yang tercemar akan mengganggu kesehatan ikan lele. Jadi, tunggulah hingga hujan reda kalau ingin memberikan pakan.

7. Waktunya Panen Ikan Lele
Budidaya pembesaran ikan lele hanya memerlukan waktu 2-3 bulan untuk panen. Saat waktu panen tiba, takaran ikan lele 1 kg sudah berjumlah 7-8 ekor. Gunakanlah peralatan memanen yang berbahan licin dan halus agar tidak menimbulkan lecet pada ikan lele.
Cara memanennya, yaitu dengan menyurutkan air kolam terlebih dahulu. Kemudian, gunakan serokan untuk menangkap ikan lele dan masukan dalam wadah berbahan plastik. Anda juga bisa memakai jaring kalau air kolam masih cukup banyak.

Daftar Pustaka
https://erakini.com/Purwananti Okti Verra/Budidaya-ikan-lele
                               

Jumat, 12 April 2019

Pengendalian Hama Dan Penyakit Ikan Nila


PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT IKAN NILA


Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) atau yang lazim dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Good Aquacultur Practice (GAP) adalah sistem atau metoda cara budidaya ikan yang dikendalikan dari faktor-faktor eksternal yang dapat bersifat merugikan dengan menerapkan cara budidaya dan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan termasuk dalam proses cara memanennya agar dihasilkan kualitas mutu produk ikan hasil budidaya dengan kualitas yang baik.
pengertian hama ikan adalah semua makhluk hidup (hewan) baik yang berukuran tubuh lebih kecil, sama ataupun lebih besar dari tubuh ikan yang keberadaannya tidak diinginkan karena mampu menimbulkan gangguan pada ikan. Dengan kata lain hama ikan adalah semua makhluk hidup yang dapat memangsa, mengganggu ataupun menjadi pesaing hidup dalam suatu habitat ikan. Sedangkan definisi penyakit pada ikan adalah suatu gejala fisiologis ikan yang disebabkan oleh suatu parasit atau faktor lingkungan yang tidak sesuai. Munculnya penyakit pada ikan selain dipengaruhi kondisi ikan yang lemah juga cara penyerangan dari organisme yang menyebabkan penyakit tersebut. Ikan nila adalah ikan air tawar yang tahan penyakit dan bandel. Serangan penyakit pada ikan nila jarang ditemukan mewabah secara besar-besaran. Namun bukan berarti hama maupun penyakit pada ikan nila boleh dianggap sepele. Serangan penyakit pada ikan nila bisa saja datang dan pembudidaya tetap harus waspada.

6 Jenis Hama Utama Ikan Nila dan Cara Pengendaliannya

a.      Bebeasan (notonecta) – Hama ini cukup berbahaya bagi ikan nila, terutama benih ikan yang masih kecil karena sengatannya. Pengendalian hama bebeasan dapat dilakukan dengan menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.
b.    Ucrit (larva cybister) – Hama ini menyerang ikan nila dengan cara menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. Pengendalian : hama ini sulit diberantas, hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.
c.      Kodok – Kodok adalah musuh utama bagi telur-telur ikan, hama ini suka memangsa telur ikan hingga habis tidak tersisa. Pengendalian hama kodok pada budidaya ikan nila dilakukan dengan sering membuang telur kodok yang mengapung, menangkap dan membuang hidup-hidup.
d.    Ular – Ular menyerang benih dan ikan kecil dan memangsanya.  Pengendalian hama ular pada budidaya ikan nila dilakukan dengan penangkapan dan pemagaran kolam menggunakan jaring.
e.       Lingsang – Hama ini adalah binatang yang sangat rakus memangsa ikan. Linsang menyerang dan memakan ikan pada malam hari. Pengendalian hama linsang pada budidaya ikan nila dilakukan dengan memasang jebakan berumpun dan memagari kolam menggunakan jaring.
f.       Burung – Burung biasanya menyukai dan memakan benih dan ikan-ikan kecil meskipun tidak jarang memakan ikan dewasa.  Pengendalian hama burung pada budidaya ikan nila dilakukan dengan cara memasang penghalang bambu diatas permukaan kolam agar supaya burung sulit sulit menerkam, memasang jaring diatas permukaan kolam, diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang diatas kolam.

4 Jenis Penyakit Berbahaya pada Ikan Nila dan Cara Pengendaliannya

a.      Penyakit Parasit pada Ikan Nila yang Disebabkan Oleh Trichodina sp.

 Trichodina sp. adalah mikroorganisme parasit yang sering menyerang ikan air tawar, seperti ikan nila. Trichodina sp. biasanya menyerang bagian luar tubuh ikan, yaitu kulit, sirip dan insang. Gejala serangan Trichodina sp. pada ikan nila yaitu terlihat adanya luka pada bagian tubuh ikan yang diserang.
Pengendalian penyakit kulit, sirip dan insang ikan nila
ü  Mengganti air kolam secara teratur 
ü  Memasang filter air (bak pengendapan) pada instalasi pengairan kolam
ü  Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan merendam ikan yang sakit dalam larutan garam (NaCl) sebanyak 500-1000 mg/liter selama 24 jam. Atau dengan larutan formalin sebanyak 25 mg/liter.
ü   Lakukan pengobatan secara teratur setiap 3 hari sekali sampai ikan benar-benar sembuh.

b).    Penyakit Parasit pada Ikan Nila yang Disebabkan Oleh Epistylis spp.

 Epistylis spp. merupakan mikroorganisme parasit yang sering menyerang bagian luar tubuh ikan nila. Bagian tubuh yang sering diserang Epistylis spp. adalah kulit, sirip ikan dan insang. Gejala serangan terlihat adanya perubahan warna insang menjadi merah kecoklatan, gangguan pernapasan pada ikan/ikan sulit bernapas, gerakan ikan lambat, dan pertumbuhan ikan terhambat. Penyakit ini menular melalui kontak langsung antara ikan yang sakit dengan ikan sehat.
Pengendalin penyakit insang, kulit dan sirip pada ikan nila :
ü   Mengambil ikan yang sakit dan memeliharanya pada kolam karantina. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan terhadap ikan yang sehat.
ü   Menjaga kualitas air,
ü   Padat tebar tidak melebihi kapasitas kolam,
ü   Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan merendam ikan dalam larutan formalin 200 mg/liter selama 40 menit, atau KMnO4 20 mg/liter selama 15-20 menit,
ü   Pengobatan dilakukan beberapa kali sampai ikan sembuh.

c).    Penyakit Jamur pada Ikan Nila yang Disebabkan Oleh Saprolegniasis

Saprolegniasis adalah organisme sejenis jamur/cendawan yang sering ditemukan pada kolam pembenihan ikan nila. Saprolegniasis sering menyerang telur-telur ikan nila, larva dan benih ikan nila. Penyakit ini biasanya menyerang bagian luar tubuh ikan. Gejala serangan terlihat seperti benang-benang halus berwarna putih sampai putih kecoklatan.
Pengendalian PENYAKIT JAMUR pada ikan nila
ü   Menjaga kualitas air yang digunakan
ü   Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan merendam telur atau ikan yang terserang dalam larutan malachite green 1 mg/liter selama 1 jam, atau larutan formalin 200-300 mg/liter selama 1-3 jam, atau NaCl 5 gram/liter selama 15 menit.
ü   Lakukan pengobatan beberapa kali sampai ikan sembuh

d).    Penyakit Bercak Merah pada Ikan Nila

Penyakit bercak merah pada ikan nila disebabkan oleh bakteri Aeromonas dan Pseudomonas. Kedua jenis bakteri ini biasanya menyerang bagian luar dan organ dalam tubuh ikan. Gejala serangan penyakit bercak merah pada ikan nila yaitu terjadinya pendarahan pada bagian tubuh yang terserang, sisik ikan nila terkelupas, menimbulkan borok pada kulit ikan nila, perut membusung, dan terjadi pendarahan pada organ hati, ginjal dan limpa. Gejala lain yaitu gerakan ikan melemah dan sering muncul kepermukaan kolam.
Pengendalian penyakit BERCAK MERAH pada ikan nila ;
·           Menjaga kualitas air,
·           Mengganti air kolam secara teratur,
·           Memberi pakan tidak berlebihan,
·           Mencampur pakan dengan oxytetracylin 50mg/kg pakan, diberikan setiap hari selama 7-10 hari
·           Penyuntikan dengan tetramysin 0,05 ml per 100 gram bobot ikan atau kanamysin 20-40 mg/kg bobot ikan,
·           Merendam ikan yang sakit menggunakan kaliumpermanganat 10-20 mg/liter selama 30-60 menit,

5 Faktor Utama Penyebab Penyakit pada Budidaya Ikan Nila

Penyakit pada ikan nila terjadi jika ikan (inang), hidup dalam lingkungan perairan yang kurang sesuai untuk kehidupan ikan, tetapi mendukung patogen untuk memperbanyak diri atau berkembang biak. Ini akan menyebabkan perubahan secara patofisiologi pada organ-organ tubuh ikan. Timbulnya serangan penyakit ikan di kolam merupakan hasil interaksi yang tidak serasi antara ikan, kondisi lingkungan dan organisme penyakit. Interaksi yang tidak serasi ini telah menyebabkan stress pada ikan, sehingga mekanisme pertahanan diri yang dimilikinya menjadi lemah dan akhirnya mudah diserang oleh penyakit. Beberapa faktor ynag menyebabkan timbulnya penyakit pada ikan antara lain sebagai berikut :
a.    Adanya serangan organisme parasit
b. Lingkungan yang tercemar (ammonia, sulfide atau bahan-bahan kimia beracun)
c. Lingkungan dengan fluktuasi suhu, pH, salinitas, dan kekeruhan yang besar
d. Pakan yang tidak sesuai atau gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan ikan
e. Kondisi tubuh ikan yang lemah karena faktor genetik (kurang kuat menghadapi perubahan lingkungan).

7 Tips Mencegah Serangan Penyakit pada Budidaya Ikan Nila

Melakukan tindakan pencegahan terjadinya serangan penyakit pada ikan nila jauh lebih baik daripada mengobati. Dengan melakukan pencegahan setidaknya serangan penyakit ikan nila dapat ditekan seminim mungkin. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya serangan berbagai jenis penyakit pada ikan nila :
a.      Pembersihan dan pengeringan dasar kolam setiap selesai panen,
b.      Penggunaan bibit ikan yang sehat dan bebas penyakit,
c.      Menghindari penebaran bibit ikan terlalu padat (melebihi kapasitas kolam)
d.     Menggunakan sistem pengairan secara paralel untuk mencegah penularan dan penyebaran penyakit,
e.       Memelihara ikan nila dengan baik dan benar,
f.       Pakan diberikan dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan, sisa-sisa pakan akan mengendap didasar kolam dan menimbulkan pencemaran bau busuk pada air kolam. Hal ini dapat memicu pertumbuhan jamur dan organisme parasit penyebab penyakit pada ikan nila,
g.      Mengganti air kolam secara teratur.
Selain beberapa organisme penyabab penyakit pada ikan nila diatas, penyakit ikan nila juga dapat disebabkan oleh kualitas air yang buruk, kotoran atau limbah yang ada didasar kolam dapat menimbulkan keracunan pada ikan. Sisa-sisa pakan dan pembusukan material organik di dasar kolam dapat menimbulkan gas beracun, seperti H2S yang menyebabkan keracunan pada ikan nila.

Daftar Pustaka


Pembenihan Lele Dumbo


 Pembenihan Lele Dumbo


Konsumsi ikan lele dumbo beberapa tahun terakhir ini semakin meningkat. Jika dahulu ikan lele dipandang sebagai ikan kelas bawah, sekarang ternyata konsumen ikan lele semakin meluas. Rasa daging yang khas serta cara masak yang mudah dan sederhana, menjadikan menu ikan lele sebagai menu masakan kegemaran masyarakat luas.
Seiring dengan semakin tingginya permintaan ikan lele, membuat peluang usah budidaya ikan lele semakin terbuka. Apalagi budidaya ikan lele baik pembenihan, pendederan, maupun pembesaran dapat dijalankan hanya dengan modal yang tidak terlalu besar. Usaha budidaya lele dumbo di kalangan pembudidaya ikan lele sudah menjamur. Dari tahapan pembenihan sampai pada tahapan pembesaran, sudah banyak pembudidaya ikan yang menggelutinya. Khususnya pada tahapan pembesaran ikan lele dumbo. Pelaku 
Pembenihan merupakan proses awal dari budidaya lele dumbo. Dalam proses ini, ikan dipelihara hingga menghasilkan benih dengan berbagai ukuran. Secara garis besar, kegiatan pembenihan ikan lele dumbo meliputi pembuatan kolam, pemeliharaan induk,pemijahan, penetasan telur, pemeliharaan larva serta pemanenan benih. Salah satu cara meningkatkan produksi pada tahapan pembenihan ini dapat dilakukan dengan sistem suntik hormon dengan memakai ovaprim. Pemakaian ovaprim dalam penyuntikan hormon ini dapat membantu mempercepat rangsangan dalam proses pemijahan ikan lele dumbo. Sehingga waktu dalam tahapan-tahapan pembenihan lele dumbo dapat lebih efisien dan produksi juga dapat lebih ditingkatkan
Teknik Pembenihan
 Pembuatan Kolam
            Pemijahan lele dumbo biasa dilakukan di kolam tembok yang disediakan secara khusus untuk pemijahan. Meskipun demikian, cara yang lebih murah adalah memanfaatkan terpal. Kolam terpal ini dapat dibuat di bawah permukaan tanah ataupun di atas permukan tanah. Kolam yang berada di atas permukaan tanah dapat disangga dengan kayu ataupun bambu.
Kolam terpal untuk pemijahan lele dumbo ini luasnya sekitar 2 m2. Sebelum digunakan, kolam pemijahan harus dibersihkan dan dikeringkan selama kurang lebih 3 hari. Selanjutnya, bak diisi air bersih setinggi 50-60 cm. Jika air yang digunakan adalah air keruh atau kotor, maka daya tetas telur tidak akan maksimal. Hal ini disebabkan karena permukaan telur akan tertutup oleh lapisan lumpur, sehingga tidak dapat menetas.
Untuk tempat penempelan telur, di dalam kolam pemijahan harus disediakan 
kakaban yang terbuat dari ijuk. Ukuran kakaban dapat menyesuaikan dengan ukuran kolam. Namun, ukuran yang biasa digunakan panjangnya 75-1100 cm dan lebarnya 30-40 cm.
Sebagai patokan, untuk satu pasang induk lele dumbo dengan berat induk betina 500 gram, diperlukan kakaban sebanyak empat buah. Jika kurang, dikhawatirkan telur yang dikeluarkan pada saat pemijahan tidak tertampung seluruhnya atau menumpuk di kakaban, sehingga mudah membusuk dan tidak menetas. Kakaban yang telah disiapkan dipasang rata menutupi seluruh permukaan dasar kolam pemijahan. Kakaban tersebut ditindih dengan menggunakan pemberat. Hal ini dimaksudkan agar telur bisa tertampung di kakaban dan seluruh bagiannya tetap dalam kondisi terendam air.
Pemilihan Induk yang Matang Gonad
Satu hal yang penting adalah kondisi induk yang akan dipijahkan. Induk yang akan dipijahkan harus telah memenuhi persyaratan standar. Persyaratan tersebut diantaranya harus matang kelamin dan berumur tidak kurang dari satu tahun. Berikut ini ciri-ciri induk lele dumbo yang baik dan matang gonad :
v  Betina
·         Umur induk sudah mencapai 1-1,5 tahun.
·         Alat kelamin bulat dan berwarna kemerah-merahan.
·         Pada bagian perut membesar ke arah anus dan jika diraba terasa lembek.
·         Jika bagian perut perlahan diurut ke arah anus akan keluar telur berwarna kekuningan.
v  Jantan
·          Umur induk sudah mencapai 9-12 bulan.
  • Alat kelamin memanjang dan runcing.
  • Warna tubuh agak kemerahan.
  • Tubuh ramping dan gerakannya lincah.
Pembuatan Larutan Hormon
            Pembuatan hormon ditujukan untuk mempercepat proses rangsangan pemijahan kepada induk lele. Pembuatan hormon dalam pemijahan lele dumbo ini adalah sebagai berikut :
v  Hormon yang digunakan yaitu hormon ovaprim.
v  Dosis 0,2 ml induk betina dan 0,05 ml induk jantan.
v  Ambil hormon dengan spuit, tambahkan aquades 1,5 – 2 ml.
v  Aduk merata didalam spuit hingga berwarna putih susu.
v  Larutan hormon siap untuk disuntikan.
Penyuntikan
            Proses penyutikan hormon dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
v  Induk betina matang kelamin/gonad, ditangkap mengunakan lambit. Penangkapan induk dilakukan hati-hati agar induk tidak stress. Tangkap induk betina masukan ke dalam kain dan tutupkan kain tersebut pada bagian kepala dan mata. Hal ini dilakukan agar induk tidak mengalami stress.
v  Induk betina yang telah ditangkap kemudian disuntikan hormon secara instramuscular yaitu dibagian punggung ikan sebelah kiri atau kanan. Cari bagian daging yang lebih tebal.
v  Penyuntikan dilakukan satu kali.
v  Waktu penyuntikan dapat diatur sesuai situasi dan kondisi.
Proses Pemijahan
            Setelah disuntik, induk dilepaskan ke dalam kolam terpal. Untuk satu kolam pemijahan, jumlah induk yang dipijahkan cukup satu pasang saja. Jika induk yang dipijahkan dalam satu kolam terdapat beberapa pasang induk, dikhawatirkan akan terjadi perkelahian sehingga proses pemijahan tidak dapat berlangsung dengan sempurna. Bahkan induk dapat terluka akibat perkelahian tersebut.
            Proses pemijahan induk lele dumbo adalah sebagai berikut :
v  Induk yang disuntik dimasukan ke dalam kolam terpal.
v  Perbandingan induk jantan dan betina adalah 1 : 1.
v  Tutup bagian atas bak agar tidak loncat saat proses pemijahan.
v  Proses pemijahan akan terjadi 8 – 12 jam dari penyuntikan.
v  Pemijahan sistem kawin suntik, biasanya memijah malam hari.
 Tanda  sudah memijah, pada kakaban terlihat telur menempel secara merata dan akan tercium bau amis.
Penetasan Telur
Pada hari yang bersamaan dengan persiapan pemijahan, kolam atau tempat penetasan harus dipersiapkan pula. Karena setelah selesai proses pemijahan berlangsung, telur yang ada pada kakaban harus segera dipindahkan. Jika tidak segera dipindahkan, dikhawatirkan telur tersebut akan dimakan oleh induk lele dumbo.
Kolam penetasan dapat juga dipakai kolam terpal yang ukurannya lebih besar daripada kolam pemijahan. Karena kolam penetasan tersebut merupakan  tempat perawatan sekaligus pemeliharaan larva lele dumbo. Seekor induk betina lele dumbo 500 gram membutuhkan luas kolam penetasan sekitar 2 x 3 0,5 m.
Kolam penetasan dapat ditempatkan di samping atau belakang rumah, asalkan tidak langsung terkena sinar matahari dan hujan. Kolam yang langsung terkena sinar matahari dan hujan, dapat mengakibatkan benih lele dumbo mengalami kematian karena terjadi perubahan suhu yang drastis.
Penetasan telur dilakukan dalam wadah terpisah, proses penetasan telur adalah sebagai berikut :
v  Kakaban berisi telur, ditetaskan dalam wadah yaitu akuarium/kolam semen/kolam terpal dengan ketinggian air 20 – 30 cm.
v  Sebelum ditetaskan telur di treatment dengan larutan methyline blue.
v  Simpan kakaban pada kolam penetasan, posisi telur berada bagian bawah permukaan air.
v  Untuk menambah oksigen terlarut dalam air, dapat diberi aerasi.
v  Telur yang tidak dibuahi berwarna putih. Telur tersebut dapat dibuang.
Telur menetas setelah 24 jam, pada suhu normal 24 – 260C.
v  Setelah menetas semua kakaban diangkat, agar media penetasan tetap terjaga kualitasnya.
Perawatan Telur
            Telur lele dumbo akan menetas setelah 22-124 jam dari saat pemijahan. Selama proses penetasan berlangsung, diusahakan ada sedikit air yang mengalir. Proses mengalirkan air tersebut dapat menggunakan selang kecil yang biasa digunakan pada aerator akuarium. Pengaliran air ini bertujuan untuk menjaga kualitas air selama penetasan. Jika kualitas air jelek dan timbul bau yang tidak sedap maka larva akan mati.
            Larva yang telah menetas akan berkumpul di dasar kolam penetasan. Setelah menetas, kakaban segera diangkat. Kakaban harus diangkat secara hati-hati. Jika pengangkatan kakaban terlambat dilakukan, telur-telur yang tidak menetas akan membusuk dan menyebabkan kualitas air menurun.
Perawatan Larva
            Setelah berumur dua hari, larva mulai bergerak dan menyebar ke seluruh bak penetasan. Sampai umur tiga hari, larva tidak perlu diberi pakan tambahan, karena masih memanfaatkan cadangan makanan yang dibawa di dalam tubuhnya, yakni pada kuning telur. Larva dapat diberi pakan tambahan setelah berumur empat hari. Jenis pakan yang cocok adalah pakan alami seperti kutu air (Daphnia atau Moina) atau cacing rambut.
            Pakan buatan kurang baik jika diberikan pada larva, karena jika pakan yang diberikan tidak habis maka akan membusuk dan dapat menurunkan kualitas air. Pakan alami diberikan dua kali sehari pada pagi dan sore hari sesuai dengan kebutuhan (adlibitum).
            Faktor lain yang harus diperhatikan dalam perawatan larva adalah penggantian air. Penggantian air harus dilakukan setiap 2-3 hari sekali atau tergantung dari kebutuhan. Jumlah air yang diganti sebanyak 50-70% dengan cara menyifon sambil membuang kotoran yang terdapat dalam kolam.
 Proses perawatan larva dapat dilihat sebagai berikut :
·         Dilakukan pada bak penetasan/bak khusus pemeliharaan larva.
·         Larva belum diberi makan  2 – 3 hari, karena masih membawa cadangan makanan.
·         Makanan tambahan diberikan setelah berumur 2/3 hari.
·         Pakan tambahan berupa cyste artemia/cacing rambut yang dicincang dulu secara manual atau menggunakan blender.
·         Pemeliharaan larva dapat dilakukan selama 7-10 hari.
·         Ukuran larva pada umur 7-10 hari mencapai ukuran 1-1,5 cm.
Pemanenan Benih
            Pemanenan benih harus dilakukan dengan hati-hati agar banih tidak stress. Pemanenan dilakukan pada pagi atau sore hari saat suhu masih rendah. Berikut ini adalah cara pemanenan benih lele dumbo :
·         Umur 7-10 hari, benih sudah siap untuk dipanen.
·         Biasanya sudah mencapai ukuran  1-1,5 cm.
·         Dilakukan pagi atau menjelang sore hari.
·         Siapkan bak plastik bulat volume 100 lt, isi air setinggi 10–15 cm dan diberi aerasi secukupnya.
·         Tangkap benih dengan selang dan disaring menggunakan scopnet yang berisi air dalam wadah baskom.
·         1 ekor induk yang beratnya 1 kg, menghasilkan benih sebanyak 40.000–60.000 ekor benih umur 7 hari.


Daftar Pustaka

https://suksesmina.wordpress.com/Tatang S.St,Pi/ 2013/02/08/5-menit-memahami-pembenihan-lele-dumbo/
http://budidayanews.blogspot.com/2011/01/i.html