PENGENDALIAN HAMA DAN
PENYAKIT IKAN MAS
Usaha budidaya ikan mas merupakan salah satu bisnis yang memiliki prospek
yang cerah dan menggiurkan, tak heran jika semakin banyak masyarakat yang
membudidayakan ikan mas. Namun dibalik manisnya bisnis pembesaran ikan air
tawar ini tentu ada resiko yang harus dihadapi oleh pembudidaya ikan mas.
Resiko tersebut antara lain adalah adanya gangguan serangan hama dan penyakit
ikan mas. Hama dan penyakit ikan mas adalah salah satu faktor penyebab terbesar
kegagalan usaha budidaya ikan. Sehingga peternak ikan harus berusaha semaksimal
mungkin untuk menekan resiko tersebut. Agar usaha budidaya ikan mas berjalan
lancar sesuai harapan, maka usaha pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit
harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Secara umum, upaya dan langkah-langkah
yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi resiko kerugian akibat serangan hama
dan penyakit ikan mas antara lain sebagai berikut :
1.
Sanitasi lingkungan perairan / menjaga kebersihan
kolam
2.
Menggunakan benih unggul yang berkualitas,
3.
Menggunakan benih yang sehat dan menghindari
penggunaan benih yang tidak jelas asal-usulnya,
4.
Pemberian pakan yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhan
5.
Memperhatikan kepadatan populasi ikan, tidak
melebihi kapasitas kolam,
6.
Vaksinasi benih ikan agar sehat dan tahan terhadap
serangan hama dan penyakit,
7.
Memperhatikan dengan seksama perkembangan ikan
A. Cara
Mengendalikan Hama Ikan Mas
1.
Kini-kini
Kini-kini adalah larva dari capung yang
merupakan hama bagi ikan. Predator ikan ini memangsa benih-benih ikan yang
masih kecil. Jika tidak segera dikendalikan hama ini bisa saja menghabiskan
benih ikan. Pengendalian hama kini-kini bisa dilakukan dengan berbagai cara,
baik secara mekanis, biologis maupun secara kimiawi.
Berikut ini beberapa tindakan
yang bisa dilakukan untuk mencegah benih ikan dari serangan hama kini-kini :
a. Pemeliharaan benih ikan
mas dengan benar dan menempatkan benih pada tempet yang aman,
b. Menjaga kebersihan
sekitar kolam dari rumput dan semak sehingga capung tidak mudah hinggap
disekitar area kolam
c. Kolam pemeliharaan benih
ditutup menggunakan jaring halus supaya capung tidak dapat meletakkan telurnya
didalam air,,
d. Sebisa mungkin kolam
pembesaran juga dipasangi jaring, terutama saat benih ikan masih kecil
e. Jika ditemukan telur
capung didalam kolam segera ambil menggunakan serokan halus dan buang ketanah,
f. Jika kini-kini banyak
ditemukan didalam kolam lakukan perburuan menggunakan serokan, agar lebih mudah
menangkapnya lakukan perburuan pada malam hari.
2.
Ucrit (Larva Cybister)
Disetiap daerah hama ini memiliki sebutan
yang berbeda, misalnya di Sumatera Barat disebut limpatiak atau sapik-sapik, di Jawa Barat
disebut ucrit,
juga disebut kelabang
airkarena bentuknya mirip kelabang. Hama ucrit merupakan larva dari
hewan kumbang air (larva cybister). Hama
ini merupakan predator benih ikan yang ganas, terutama benih ikan yang masih
kecil yang berukuran 1 – 3 cm. hama ucrit memiliki taring yang digunakan untuk
menjepit tubuh ikan kemudian melumpuhkan benih ikan menggunakan ekornya yang
bercabang dua. Kemudian benih ikan dirobek-robek menggunakan taringnya lalu
dimakan sedikit demi sedikit.
Cara mengendalikan hama ucrit ;
a. Hindari
bahan organik menumpuk disekitar kolam,
b. Memasang
saringan pada pintu masuk air kolam
c. Menebar benih
ikan tidak terlalu banyak (padat tebar sesuai yang dianjurkan),
d. Menangkap
dan memusnahkan ucrit,
e. Ukuran
benih ikan yang ditebar tidak terlalu kecil, semakin kecil ukuran benih maka
semakin besar resiko gangguan hama ucrit.
f. Menggunakan
pupuk kandang dengan dosis yang sesuai dan tidak berlebihan. Penumpukan pupuk
kandang didalam kolam mendorong perkembangan ucrit,
3.
Notonecta / Bebeasan
Bebeasan adalah
sebutan hama notonecta oleh
masyarakat Jawa Barat karena bentuknya yang mirip dengan beras (beas = beras dalam bahasa sunda).
Bebeasan atau notonecta merupakan hama ikan dari jenis serangga air yang
berukuran kecil. Sasarannya adalah benih ikan yang baru ditebar. Bebeasan
merupakan predator berbahaya bagi ikan mas, karena hama ini sangat menyukai
benih ikan mas. Hama ini memangsa benih ikan mas dengan cara menusuk tubuh ikan
dan menghisap cairan (darah) tubuh ikan. Hama bebeasan memiliki sengat untuk
melumpuhkan mangsanya. Selain notonecta, hama penghisap darah lainnya
adalah corixa spp, nepa spp, dan belestoma indicum. Selain
benih ikan, hama notonecta juga dapat menyerang telur-telur ikan sebelum
menetas dengan cara menghisap cairan telur tersebut sehingga telur tidak dapat
menetas.
Cara mencegah dan mengendalikan
hama notonecta ;
a. Mencegah
masuknya notonecta kedalam kolam dengan cara memasang saringan halus pada
saluran masuknya air,
b. Percikkan
minyak tanah kepermukaan air kolam, 500 cc minyak tanah untuk luasan kolam 100
m2.
4.
Kodok
Kodok juga merupakan hama pemangsa benih ikan
yang perlu diwaspadai. Kodok menyukai dan memangsa ikan-ikan yang masih kecil
atau benih ikan yang baru ditebar. Kodok juga memangsa telur-telur ikan. Cara
pencegahannya dilakukan dengan cara – cara sebagai berikut ;
a.
Menjaga kebersihan kolam,
b.
Menjaga kebersihan sekitar area kolam dari rumput dan semak,
c.
Menangkap langsung dan membuangnya jauh-jauh,
d.
Membersihkan air kolam dari telur-telur kodok.
5.
Ular
Selain kodok, pemangsa benih ikan lainnya
adalah ular. Pencegahan dan pengendalian hama ular bisa dilakukan dengan
perburuan dana menangkap langsung kemudian memusnahkannya. Membuat pagar
disekililing kolam supaya ular tidak mudah masuk.
6.
Linsang
Linsang merupakan hewan pemakan ikan yang
sangat berbahaya. Hama ini juga disebut berang-berang, sifatnya sangat rakus
suka memangsa semua jenis ikan bahkan ikan yang berukuran besar sekalipun. Hama
linsang suka memangsa ikan pada malam hari, kolam ikan yang letaknya berdekatan
dengan perairan, seperti rawa-rawa, telaga, danau atau sungai sangat rawan
terhadap gangguan linsang.
Berikut beberapa
cara mengatasi dan mencegah hama linsang
a. Memagari
kolam menggunakan jaring atau bambu,
b. Memasang
jebakan atau perangkap,
c. Memasang
lampu penerangan pada malam hari.
7.
IKan Gabus
Ikan gabus adalah jenis ikan predator yang berbahaya
bagi ikan budidaya. Ikan tanah yang kini mulai dilirik untuk
dibudidayakan ini merupakan hama utama bagi jenis ikan lainnya. Ikan gabus suka
memangsa ikan-ikan yang berukuran kecil atau benih ikan. Bagi pembudidaya ikan
air tawar perlu mewaspadai ikan pemangsa ini, terutama yang memiliki kolam
didekat rawa, parit, danau atau sungai. Ikan gabus mampu berjalan didaratan dan
mampu bertahan cukup lama tanpa air.
Berikut cara mencegah dan
mengendalikan ikan gabus :
a. Memasang
saringan pada pintu keluar dan masuknya air, gunakan saringan halus supaya
telur ikan gabus tidak bisa terbawa air masuk kedalam kolam,
b. Memagari
kolam menggunakan jaring atau kawat,
c. Pengeringan/penjemuran
dasar kolam sebelum budidaya dimulai untuk menekan populasi ikan gabus,
d. Mengambil
langsung ikan gabus dengan cara dipancing.
8.
Belut
Belut adalah hewan air tawar sejenis ikan
yang bertubuh licin. Belut merupakan salah satu predator ganas dan berbahaya
dilingkungan kolam budidaya. Belut suka memangsa benih ikan dan ikan-ikan kecil
lainnya. Selain itu belut juga bisa merusak tanggul kolam dengan cara
melubanginya, sehingga kolam bocor dan benih ikan hilang keluar kolam.
Pengendalian belut bisa dilakukan dengan menangkapnya langsung menggunakan
pancing.
9.
Kepiting
Kepiting air tawar atau yuyu merupakan hewan
yang suka merusak tanggul kolam dengan cara melubangi tanggul dan menyebabkan
kebocoran. Cara pengendalian yuyu bisa dilakukan dengan cara
perburuan/penangkapan dan kemudian memusnahkannya.
10.
Burung
Seperti halnya hewan pemangsa ikan lainnya,
burung juga merupakan predator ikan budidaya yang perlu diwaspadai. Burung
pemangsa ikan menyerang anak ikan / benih ikan yang masih kecil maupun ikan
dewasa yang berukuran besar. Burung biasanya terbang rendah diatas permukaan
air kolam dan menyambar ikan yang berenang dipermukaan. Cara mencegah serangan
burung pemangsa ikan adalah dengan memasang bilah-bilah bambu yang disusun
sedemikian rupa diatas permukaan air kolam sehingga burung akan kesulitan
memangsa ikan. Bisa juga dengan memasang jaring diseluruh permukaan kolam.
B. Cara
Mengatasi dan Mengobati Penyakit Ikan Mas
Selain hama, masalah lain yang harus dihadapi
pembudidaya ikan mas adalah serangan penyakit. Penyakit pada ikan mas
disebabkan oleh beberapa hal, yaitu parasit, kekurangan gizi dan faktor kondisi
lingkungan yang buruk. Penularan penyakit terjadi melalui dua cara, yakni
kontak badan dan air. Penyakit yang menular melalui kontak badan merupakan
akibat dari populasi yang terlalu padat. Penularan melalui air disebabkan ada
ikan yang terserang penyakit. Penyebab penyakit ikan mas dapat dibedakan
menjadi dua, yakni penyakit parasiter dan nonparasiter.
Ø Penyakit
parasiter adalah penyakit yang disebabkan parasit, seperti virus,
bakteri, dan jamur.
Ø Penyakit
nonparasiter adalah penyakit yang disebabkan oleh faktor kimia, fisika,
atau pakan yang kurang baik. Penyakit nonparasiter disebabkan kandungan oksigen
yang kurang, derajat keasaman (pH) yang terlalu asam, terjadinya perubahan suhu
yang mendadak, kekurangan vitamin dan mineral, serta pakan yang telah membusuk.
1.
Penyakit Bintik Putih atau White Spot
·
Penyakit bintik putih pada ikan mas disebabkan oleh ichthyophthirius multifiliis,
yaitu kelompok protozoa dari kelas ciliata.
Penyakit ini menyerang ikan mas dengan cara bersarang dilapisan lendir kulit,
sirip dan insang. Gejala serangan penyakit bintik putih antara lain
·
ikan banyak mengeluarkan lendir dan tubuhnya kelihatan pucat, ;
·
, pada bagian kulit, sirip dan insang terdapat bintik putih,
·
ikan sering muncul kepermukaan air dan gerakan berenangnya lemah,
·
ikan sering menggosokkan tubuhnya ke dinding kolam atau
dasar kolam.
Cara mengobati penyakit bintik
putih pada ikan mas ;
a. Ikan yang
terinfeksi direndam pada larutan Methylene Blue (1 gr Methylene Blue dilarutkan
dengan 100 ml air bersih). Kemudian larutan tersebut dicampur dengan air bersih
dengan konsentrasi 0,5 – 1 ml perliter air. Ikan yang sakit direndam pada
larutan tersebut selama 24 jam. Pengobatan ini bisa diulangi sebanyak 3 – 4
kali dalam satu hari.
b. Jika
tidak ada Methylene Blue, bisa juga menggunakan garam dapur (NaCl). Larutkan 10
– 30 gram garam untuk setiap 1 liter air bersih. Kemudian ikan yang sakit
direndam selama 5 – 10 menit, ulangi sebanyak 2 – 3 kali dalam sehari.bersih.
c. Menjaga
kualitas air kolam dan memastikan sirkulasi berjalan dengan baik.
2.
Cacing insang (Dactylogyrus)
dan cacing kulit (Gyrodactylus)
Dactylogyrus umumnya menyerang bagian insang
dan kulit ikan, sedangkan Gyrodactylus hanya menyerang bagian kulit. Gejala serangan
penyakit ini antara lain ;
·
ikan yang terserang penyakit ini biasanya melompat-lompat dan
berenang dipermukaan air karena insangnya rusak dan siripnya rontok.
·
kulit ikan kelihatan pucat dan kusam serta banyak
mengeluarkan lendir,
·
ikan sering menggosokkan badannya pada suatu benda,
Cara mencegah dan mengobati
penyakit Dactylogyrus dan Gyrodactylus :
a. Ikan yang
terinfeksi direndam pada larutan formalin (konsentrasi 2,5 ml untuk setiap 100
liter air). Kemudian ikan direndam selama kurang lebih 10 menit,
b. Jika
tidak ada formalin, pengobatan bisa dilakukan menggunakan garam dapur. Caranya
dengan melarutkan 20 gram garam dapur dengan 1 liter air bersih. Kemudian ikan
direndam selama kurang lebih 10 menit,
c. Menjaga
kebersihan air kolam.
3.
Cacing Lernaea (penyakit paser)
Lernaea adalah
jenis parasit yang bentuknya mirip cacing dan hidup di dalam badan ikan mas
dengan cara memasukkan kepalanya yang berbentuk jangkar ke dalam daging
ikan. Lernaea berkembang
biak dengan mudah di lingkungan yang banyak mengandung bahan organik, seperti
sisa-sisa pemupukan, sampah, atau sisa-sisa makanan. Gejala penyakit ini antara
lain ;
·
ikan yang terserang Lemaea menjadi luka-luka di permukaan badannya
·
pertumbuhan ikan terhambat dan badannya menjadi kurus.
Cara mengobati ikan mas yang
terserang cacing lernaea ;
a. Ikan
direndam pada larutan formalin (konsentrasi 2,5 ml per 100 liter air).
Perendaman dilakukan selama kurang lebih 10 menit, kemudian ikan dipelihara
dalam air bersih yang mengalir,
b. Menggunakan
insektisida dari golongan organofosfat dengan dosis 0,5 mg/liter air. Kemudian
disemprotkan kepermukaan kolam selama 4 kali berturut-turut selama 4 hari.
4.
Bakteri Aeromonas
Jenis bakteri aeromonas yang biasa
menyerang ikan mas adalah Aeromonas
punctata dan Aeromonas
hydrophilla. Bakteri ini merupakan organisme parasit yang berbahaya
bagi ikan mas. Gejala serangan bakteri eromonas pada ikan mas antara lain :
·
warna badan ikan yang terserang jenis bakteri ini berubah menjadi
gelap dan kulitnya kasar karena kehilangan lendir,
· kulit ikan menjadi borok dan menimbulkan pendarahan,
·
pendarahan terjadi di bagian organ dalam, seperti hati,
ginjal, atau limpa,
· ikan sering muncul di permukaan air dengan gerakan yang semakin
melemah dan cara bernapasnya tersengal-sengal.
Cara mengatasi dan mengobati
serangan bakteri aeromonas pada ikan mas :
a. Ikan
direndam dalam larutan antibiotik (misalnya Tetracyclin atau Kemicitine). Satu kapsul
antibiotik dilarutkan dengan 500 liter air, kemudian ikan direndam pada larutan
tersebut selama 2 jam. Pengobatan dilakukan sekali dalam sehari dan diulangi
setiap hari selama 4-5 hari berturut-turut.
b. Bagian
badan ikan yang terluka diolesi betadine/obat merah yang telah diencerkan.
Lakukan beberapa kali sampai luka sembuh.
c. Pada ikan
mas yang berukuran besar, pengobatan dilakukan dengan cara menyuntikkan Terramicine dengan
dosis 25-35 mg/kg berat ikan. Lakukan setidaknya 3 kali dengan interval 3 hari
sekali.
5.
Penyakit Kutu Ikan (Argulosis)
Penyakit argulosis disebabkan oleh
parasit Argulus sp..
Parasit ini hidup menempel pada bagian insang, kulit dan sirip ikan. Kutu ikan
bisa menyerang benih ikan yang masih kecil maupun induk ikan mas (ikan dewasa).
Kutu ikan menyerang dengan cara menghisap darah ikan (cairan tubuh ikan)
sehingga ikan menjadi kurus. Gejala serangan kutu pada ikan mas antara lain ;
·
pada sirip, kulit dan insang terdapat bercak merah atau luka bekas
gigitan kutu,
·
tubuh ikan yang terserang terlihat kurus dan tidak sehat.
Cara mengobati kutu ikan
(argulosis) pada ikan mas :
a. Larutkan
20 gram garam dapur (NaCl) per liter air, kemudian ikan direndam pada larutan
tersebut selama 15 menit,
b. Untuk
mencegah penyebaran penyakit ini, segera keluarkan jika terdapat ikan yang
terserang,
c. Pencegahan
juga dapat dilakukan dengan cara menyaring air yang masuk kekolam.
6.
Penyakit Gatal
Penyakit gatal pada ikan mas disebabkan oleh
parasit Trichodinia, penyakit
ini biasanya menyerang benih ikan mas. Gejala penyakit gatal terlihat pada
gerakan ikan yang lamban, suka menggosokkan tubuhnya kedinding kolam atau dasar
kolam.
Cara mengobati penyakit gatal
pada ikan mas ;
a. Untuk
pencegahan penyebaran penyakit ini segera keluarkan ikan yang sakit,
b. Pengobatan
dilakukan dengan cara merendam ikan yang sakit dalam larutan formalin. Buat
larutan dengan konsentrasi 150 – 200 ppm kemudian ikan direndam selama 15
menit.
7.
Penyakit Melepuh (Herves)
Penyakit melepuh atau Koi Herves Virus (KHV)
awalnya ditemukan pada ikan koi, tetapi pada tahun 2002 dilaporkan penyakit ini
juga menyerang ikan mas secara besar-besaran. Penyakit ini disebabkan oleh
virus herves yang biasanya menyerang ikan koi. Penyakit herves sangat
berbahaya, sebab bisa mengakibatkan kematian masal dan menyebabkan kerugian
yang tidak sedikit. Gejala serangan penyakit melepuh pada ikan mas antara
lain ;
·
kulit ikan mas yang terserang virus herves melepuh dan tubuhnya
tidak berlendir,
·
terjadi pendarahan pada perut dan sirip,
·
insang berwarna pucat dan terdapat bintik putih,
·
nafsu makan berkurang dan ikan berenang dipermukaan air
kolam kearah sumber air masuk dengan gerakan lemah
·
pembengkakan pada ginjal serta hati dan pankreas rusak.
Cara mengobati dan mencegah
penyakit herves/melepuh pada ikan mas ;
a. Menggunakan
benih yang sehat dan berasal dari bibit unggul,
b. Hindari
membeli benih dari penjual yang berlokasi disekitar wabah penyakit,
c. Kolam
yang terinfeksi disterilkan menggunakan klorin dengan konsentrasi antara 20-30
ppm (1 sdm/5-10 liter air),
d. Ikan
mas yang sakit diberi antibiotik dan vitamin C.
8.
Bakteri Pseudomonas flurescens
Gejala serangan baktri parasit ini mirip
dengan gejala serangan aeromonas.
Berikut ini gejala serangan bakteri Pseudomonas
flurescens pada ikan mas :
·
kulit ikan mengalami pendarahan, dan luka tersebut menjadi borok,
·
sirip ekor terkikis dan rontok,
·
terjadi pendarahan pada organ dalam tubuh ikan.
Cara mengobati dan mencegah
serangan bakteri Pseudomonas flurescens ;
a. Keluarkan
ikan yang terinfeksi dari dalam kolam agar tidak menular ke ikan yang lain,
b. Pengobatan
pada ikan yang terinfeksi dapat dilakukan dengan
c. memberikan Oxytetracycline yang
dicampur dengan pakan. Dosis antara 25-30 mg per kg bobot ikan per hari.
d. Pemberian
pakan dilakukan selama 7-10 hari berturut-turut.
9.
Penyakit Jamur Saprolegniasis
Penyakit jamur pada ikan mas disebabkan oleh
jamur parasit yang menyerang tubuh ikan. Penyakit jamur biasanya menyerang
kepala, tutup insang dan sirip. Gejala serangan terlihat seperti ada kapas pada
tubuh ikan, sedangkan pada telur ikan tampak serabut berwarna putih seperti
kapas.
Cara mencegah dan mengobati
penyakit jamur pada ikan mas ;
a. Keluarkan
ikan yang terinfeksidari dalam kolam, hal ini dilakukan untuk mencegah
penyebaran penyakit,
b. Ikan
yang sakit direndam dalam larutan MGO (Malachite
Green Oxalat). Larutkan MGO sebanyak 3 gram/m3 air kemudian ikan
direndam selama 15 menit.
Daftar Pustaka
Usaha budidaya ikan mas merupakan salah satu bisnis yang memiliki prospek
yang cerah dan menggiurkan, tak heran jika semakin banyak masyarakat yang
membudidayakan ikan mas. Namun dibalik manisnya bisnis pembesaran ikan air
tawar ini tentu ada resiko yang harus dihadapi oleh pembudidaya ikan mas.
Resiko tersebut antara lain adalah adanya gangguan serangan hama dan penyakit
ikan mas. Hama dan penyakit ikan mas adalah salah satu faktor penyebab terbesar
kegagalan usaha budidaya ikan. Sehingga peternak ikan harus berusaha semaksimal
mungkin untuk menekan resiko tersebut. Agar usaha budidaya ikan mas berjalan
lancar sesuai harapan, maka usaha pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit
harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Secara umum, upaya dan langkah-langkah
yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi resiko kerugian akibat serangan hama
dan penyakit ikan mas antara lain sebagai berikut :
1.
Sanitasi lingkungan perairan / menjaga kebersihan
kolam
2.
Menggunakan benih unggul yang berkualitas,
3.
Menggunakan benih yang sehat dan menghindari
penggunaan benih yang tidak jelas asal-usulnya,
4.
Pemberian pakan yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhan
5.
Memperhatikan kepadatan populasi ikan, tidak
melebihi kapasitas kolam,
6.
Vaksinasi benih ikan agar sehat dan tahan terhadap
serangan hama dan penyakit,
7.
Memperhatikan dengan seksama perkembangan ikan
A. Cara
Mengendalikan Hama Ikan Mas
1.
Kini-kini
Kini-kini adalah larva dari capung yang
merupakan hama bagi ikan. Predator ikan ini memangsa benih-benih ikan yang
masih kecil. Jika tidak segera dikendalikan hama ini bisa saja menghabiskan
benih ikan. Pengendalian hama kini-kini bisa dilakukan dengan berbagai cara,
baik secara mekanis, biologis maupun secara kimiawi.
Berikut ini beberapa tindakan
yang bisa dilakukan untuk mencegah benih ikan dari serangan hama kini-kini :
a. Pemeliharaan benih ikan
mas dengan benar dan menempatkan benih pada tempet yang aman,
b. Menjaga kebersihan
sekitar kolam dari rumput dan semak sehingga capung tidak mudah hinggap
disekitar area kolam
c. Kolam pemeliharaan benih
ditutup menggunakan jaring halus supaya capung tidak dapat meletakkan telurnya
didalam air,,
d. Sebisa mungkin kolam
pembesaran juga dipasangi jaring, terutama saat benih ikan masih kecil
e. Jika ditemukan telur
capung didalam kolam segera ambil menggunakan serokan halus dan buang ketanah,
f. Jika kini-kini banyak
ditemukan didalam kolam lakukan perburuan menggunakan serokan, agar lebih mudah
menangkapnya lakukan perburuan pada malam hari.
2.
Ucrit (Larva Cybister)
Disetiap daerah hama ini memiliki sebutan
yang berbeda, misalnya di Sumatera Barat disebut limpatiak atau sapik-sapik, di Jawa Barat
disebut ucrit,
juga disebut kelabang
airkarena bentuknya mirip kelabang. Hama ucrit merupakan larva dari
hewan kumbang air (larva cybister). Hama
ini merupakan predator benih ikan yang ganas, terutama benih ikan yang masih
kecil yang berukuran 1 – 3 cm. hama ucrit memiliki taring yang digunakan untuk
menjepit tubuh ikan kemudian melumpuhkan benih ikan menggunakan ekornya yang
bercabang dua. Kemudian benih ikan dirobek-robek menggunakan taringnya lalu
dimakan sedikit demi sedikit.
Cara mengendalikan hama ucrit ;
a. Hindari
bahan organik menumpuk disekitar kolam,
b. Memasang
saringan pada pintu masuk air kolam
c. Menebar benih
ikan tidak terlalu banyak (padat tebar sesuai yang dianjurkan),
d. Menangkap
dan memusnahkan ucrit,
e. Ukuran
benih ikan yang ditebar tidak terlalu kecil, semakin kecil ukuran benih maka
semakin besar resiko gangguan hama ucrit.
f. Menggunakan
pupuk kandang dengan dosis yang sesuai dan tidak berlebihan. Penumpukan pupuk
kandang didalam kolam mendorong perkembangan ucrit,
3.
Notonecta / Bebeasan
Bebeasan adalah
sebutan hama notonecta oleh
masyarakat Jawa Barat karena bentuknya yang mirip dengan beras (beas = beras dalam bahasa sunda).
Bebeasan atau notonecta merupakan hama ikan dari jenis serangga air yang
berukuran kecil. Sasarannya adalah benih ikan yang baru ditebar. Bebeasan
merupakan predator berbahaya bagi ikan mas, karena hama ini sangat menyukai
benih ikan mas. Hama ini memangsa benih ikan mas dengan cara menusuk tubuh ikan
dan menghisap cairan (darah) tubuh ikan. Hama bebeasan memiliki sengat untuk
melumpuhkan mangsanya. Selain notonecta, hama penghisap darah lainnya
adalah corixa spp, nepa spp, dan belestoma indicum. Selain
benih ikan, hama notonecta juga dapat menyerang telur-telur ikan sebelum
menetas dengan cara menghisap cairan telur tersebut sehingga telur tidak dapat
menetas.
Cara mencegah dan mengendalikan
hama notonecta ;
a. Mencegah
masuknya notonecta kedalam kolam dengan cara memasang saringan halus pada
saluran masuknya air,
b. Percikkan
minyak tanah kepermukaan air kolam, 500 cc minyak tanah untuk luasan kolam 100
m2.
4.
Kodok
Kodok juga merupakan hama pemangsa benih ikan
yang perlu diwaspadai. Kodok menyukai dan memangsa ikan-ikan yang masih kecil
atau benih ikan yang baru ditebar. Kodok juga memangsa telur-telur ikan. Cara
pencegahannya dilakukan dengan cara – cara sebagai berikut ;
a.
Menjaga kebersihan kolam,
b.
Menjaga kebersihan sekitar area kolam dari rumput dan semak,
c.
Menangkap langsung dan membuangnya jauh-jauh,
d.
Membersihkan air kolam dari telur-telur kodok.
5.
Ular
Selain kodok, pemangsa benih ikan lainnya
adalah ular. Pencegahan dan pengendalian hama ular bisa dilakukan dengan
perburuan dana menangkap langsung kemudian memusnahkannya. Membuat pagar
disekililing kolam supaya ular tidak mudah masuk.
6.
Linsang
Linsang merupakan hewan pemakan ikan yang
sangat berbahaya. Hama ini juga disebut berang-berang, sifatnya sangat rakus
suka memangsa semua jenis ikan bahkan ikan yang berukuran besar sekalipun. Hama
linsang suka memangsa ikan pada malam hari, kolam ikan yang letaknya berdekatan
dengan perairan, seperti rawa-rawa, telaga, danau atau sungai sangat rawan
terhadap gangguan linsang.
Berikut beberapa
cara mengatasi dan mencegah hama linsang
a. Memagari
kolam menggunakan jaring atau bambu,
b. Memasang
jebakan atau perangkap,
c. Memasang
lampu penerangan pada malam hari.
7.
IKan Gabus
Ikan gabus adalah jenis ikan predator yang berbahaya
bagi ikan budidaya. Ikan tanah yang kini mulai dilirik untuk
dibudidayakan ini merupakan hama utama bagi jenis ikan lainnya. Ikan gabus suka
memangsa ikan-ikan yang berukuran kecil atau benih ikan. Bagi pembudidaya ikan
air tawar perlu mewaspadai ikan pemangsa ini, terutama yang memiliki kolam
didekat rawa, parit, danau atau sungai. Ikan gabus mampu berjalan didaratan dan
mampu bertahan cukup lama tanpa air.
Berikut cara mencegah dan
mengendalikan ikan gabus :
a. Memasang
saringan pada pintu keluar dan masuknya air, gunakan saringan halus supaya
telur ikan gabus tidak bisa terbawa air masuk kedalam kolam,
b. Memagari
kolam menggunakan jaring atau kawat,
c. Pengeringan/penjemuran
dasar kolam sebelum budidaya dimulai untuk menekan populasi ikan gabus,
d. Mengambil
langsung ikan gabus dengan cara dipancing.
8.
Belut
Belut adalah hewan air tawar sejenis ikan
yang bertubuh licin. Belut merupakan salah satu predator ganas dan berbahaya
dilingkungan kolam budidaya. Belut suka memangsa benih ikan dan ikan-ikan kecil
lainnya. Selain itu belut juga bisa merusak tanggul kolam dengan cara
melubanginya, sehingga kolam bocor dan benih ikan hilang keluar kolam.
Pengendalian belut bisa dilakukan dengan menangkapnya langsung menggunakan
pancing.
9.
Kepiting
Kepiting air tawar atau yuyu merupakan hewan
yang suka merusak tanggul kolam dengan cara melubangi tanggul dan menyebabkan
kebocoran. Cara pengendalian yuyu bisa dilakukan dengan cara
perburuan/penangkapan dan kemudian memusnahkannya.
10.
Burung
Seperti halnya hewan pemangsa ikan lainnya,
burung juga merupakan predator ikan budidaya yang perlu diwaspadai. Burung
pemangsa ikan menyerang anak ikan / benih ikan yang masih kecil maupun ikan
dewasa yang berukuran besar. Burung biasanya terbang rendah diatas permukaan
air kolam dan menyambar ikan yang berenang dipermukaan. Cara mencegah serangan
burung pemangsa ikan adalah dengan memasang bilah-bilah bambu yang disusun
sedemikian rupa diatas permukaan air kolam sehingga burung akan kesulitan
memangsa ikan. Bisa juga dengan memasang jaring diseluruh permukaan kolam.
B. Cara
Mengatasi dan Mengobati Penyakit Ikan Mas
Selain hama, masalah lain yang harus dihadapi
pembudidaya ikan mas adalah serangan penyakit. Penyakit pada ikan mas
disebabkan oleh beberapa hal, yaitu parasit, kekurangan gizi dan faktor kondisi
lingkungan yang buruk. Penularan penyakit terjadi melalui dua cara, yakni
kontak badan dan air. Penyakit yang menular melalui kontak badan merupakan
akibat dari populasi yang terlalu padat. Penularan melalui air disebabkan ada
ikan yang terserang penyakit. Penyebab penyakit ikan mas dapat dibedakan
menjadi dua, yakni penyakit parasiter dan nonparasiter.
Ø Penyakit
parasiter adalah penyakit yang disebabkan parasit, seperti virus,
bakteri, dan jamur.
Ø Penyakit
nonparasiter adalah penyakit yang disebabkan oleh faktor kimia, fisika,
atau pakan yang kurang baik. Penyakit nonparasiter disebabkan kandungan oksigen
yang kurang, derajat keasaman (pH) yang terlalu asam, terjadinya perubahan suhu
yang mendadak, kekurangan vitamin dan mineral, serta pakan yang telah membusuk.
1.
Penyakit Bintik Putih atau White Spot
·
Penyakit bintik putih pada ikan mas disebabkan oleh ichthyophthirius multifiliis,
yaitu kelompok protozoa dari kelas ciliata.
Penyakit ini menyerang ikan mas dengan cara bersarang dilapisan lendir kulit,
sirip dan insang. Gejala serangan penyakit bintik putih antara lain
·
ikan banyak mengeluarkan lendir dan tubuhnya kelihatan pucat, ;
·
, pada bagian kulit, sirip dan insang terdapat bintik putih,
·
ikan sering muncul kepermukaan air dan gerakan berenangnya lemah,
·
ikan sering menggosokkan tubuhnya ke dinding kolam atau
dasar kolam.
Cara mengobati penyakit bintik
putih pada ikan mas ;
a. Ikan yang
terinfeksi direndam pada larutan Methylene Blue (1 gr Methylene Blue dilarutkan
dengan 100 ml air bersih). Kemudian larutan tersebut dicampur dengan air bersih
dengan konsentrasi 0,5 – 1 ml perliter air. Ikan yang sakit direndam pada
larutan tersebut selama 24 jam. Pengobatan ini bisa diulangi sebanyak 3 – 4
kali dalam satu hari.
b. Jika
tidak ada Methylene Blue, bisa juga menggunakan garam dapur (NaCl). Larutkan 10
– 30 gram garam untuk setiap 1 liter air bersih. Kemudian ikan yang sakit
direndam selama 5 – 10 menit, ulangi sebanyak 2 – 3 kali dalam sehari.bersih.
c. Menjaga
kualitas air kolam dan memastikan sirkulasi berjalan dengan baik.
2.
Cacing insang (Dactylogyrus)
dan cacing kulit (Gyrodactylus)
Dactylogyrus umumnya menyerang bagian insang
dan kulit ikan, sedangkan Gyrodactylus hanya menyerang bagian kulit. Gejala serangan
penyakit ini antara lain ;
·
ikan yang terserang penyakit ini biasanya melompat-lompat dan
berenang dipermukaan air karena insangnya rusak dan siripnya rontok.
·
kulit ikan kelihatan pucat dan kusam serta banyak
mengeluarkan lendir,
·
ikan sering menggosokkan badannya pada suatu benda,
Cara mencegah dan mengobati
penyakit Dactylogyrus dan Gyrodactylus :
a. Ikan yang
terinfeksi direndam pada larutan formalin (konsentrasi 2,5 ml untuk setiap 100
liter air). Kemudian ikan direndam selama kurang lebih 10 menit,
b. Jika
tidak ada formalin, pengobatan bisa dilakukan menggunakan garam dapur. Caranya
dengan melarutkan 20 gram garam dapur dengan 1 liter air bersih. Kemudian ikan
direndam selama kurang lebih 10 menit,
c. Menjaga
kebersihan air kolam.
3.
Cacing Lernaea (penyakit paser)
Lernaea adalah
jenis parasit yang bentuknya mirip cacing dan hidup di dalam badan ikan mas
dengan cara memasukkan kepalanya yang berbentuk jangkar ke dalam daging
ikan. Lernaea berkembang
biak dengan mudah di lingkungan yang banyak mengandung bahan organik, seperti
sisa-sisa pemupukan, sampah, atau sisa-sisa makanan. Gejala penyakit ini antara
lain ;
·
ikan yang terserang Lemaea menjadi luka-luka di permukaan badannya
·
pertumbuhan ikan terhambat dan badannya menjadi kurus.
Cara mengobati ikan mas yang
terserang cacing lernaea ;
a. Ikan
direndam pada larutan formalin (konsentrasi 2,5 ml per 100 liter air).
Perendaman dilakukan selama kurang lebih 10 menit, kemudian ikan dipelihara
dalam air bersih yang mengalir,
b. Menggunakan
insektisida dari golongan organofosfat dengan dosis 0,5 mg/liter air. Kemudian
disemprotkan kepermukaan kolam selama 4 kali berturut-turut selama 4 hari.
4.
Bakteri Aeromonas
Jenis bakteri aeromonas yang biasa
menyerang ikan mas adalah Aeromonas
punctata dan Aeromonas
hydrophilla. Bakteri ini merupakan organisme parasit yang berbahaya
bagi ikan mas. Gejala serangan bakteri eromonas pada ikan mas antara lain :
·
warna badan ikan yang terserang jenis bakteri ini berubah menjadi
gelap dan kulitnya kasar karena kehilangan lendir,
·
kulit ikan menjadi borok dan menimbulkan pendarahan,
·
pendarahan terjadi di bagian organ dalam, seperti hati,
ginjal, atau limpa,
·
ikan sering muncul di permukaan air dengan gerakan yang semakin
melemah dan cara bernapasnya tersengal-sengal.
Cara mengatasi dan mengobati
serangan bakteri aeromonas pada ikan mas :
a. Ikan
direndam dalam larutan antibiotik (misalnya Tetracyclin atau Kemicitine). Satu kapsul
antibiotik dilarutkan dengan 500 liter air, kemudian ikan direndam pada larutan
tersebut selama 2 jam. Pengobatan dilakukan sekali dalam sehari dan diulangi
setiap hari selama 4-5 hari berturut-turut.
b. Bagian
badan ikan yang terluka diolesi betadine/obat merah yang telah diencerkan.
Lakukan beberapa kali sampai luka sembuh.
c. Pada ikan
mas yang berukuran besar, pengobatan dilakukan dengan cara menyuntikkan Terramicine dengan
dosis 25-35 mg/kg berat ikan. Lakukan setidaknya 3 kali dengan interval 3 hari
sekali.
5.
Penyakit Kutu Ikan (Argulosis)
Penyakit argulosis disebabkan oleh
parasit Argulus sp..
Parasit ini hidup menempel pada bagian insang, kulit dan sirip ikan. Kutu ikan
bisa menyerang benih ikan yang masih kecil maupun induk ikan mas (ikan dewasa).
Kutu ikan menyerang dengan cara menghisap darah ikan (cairan tubuh ikan)
sehingga ikan menjadi kurus. Gejala serangan kutu pada ikan mas antara lain ;
·
pada sirip, kulit dan insang terdapat bercak merah atau luka bekas
gigitan kutu,
·
tubuh ikan yang terserang terlihat kurus dan tidak sehat.
Cara mengobati kutu ikan
(argulosis) pada ikan mas :
a. Larutkan
20 gram garam dapur (NaCl) per liter air, kemudian ikan direndam pada larutan
tersebut selama 15 menit,
b. Untuk
mencegah penyebaran penyakit ini, segera keluarkan jika terdapat ikan yang
terserang,
c. Pencegahan
juga dapat dilakukan dengan cara menyaring air yang masuk kekolam.
6.
Penyakit Gatal
Penyakit gatal pada ikan mas disebabkan oleh
parasit Trichodinia, penyakit
ini biasanya menyerang benih ikan mas. Gejala penyakit gatal terlihat pada
gerakan ikan yang lamban, suka menggosokkan tubuhnya kedinding kolam atau dasar
kolam.
Cara mengobati penyakit gatal
pada ikan mas ;
a. Untuk
pencegahan penyebaran penyakit ini segera keluarkan ikan yang sakit,
b. Pengobatan
dilakukan dengan cara merendam ikan yang sakit dalam larutan formalin. Buat
larutan dengan konsentrasi 150 – 200 ppm kemudian ikan direndam selama 15
menit.
7.
Penyakit Melepuh (Herves)
Penyakit melepuh atau Koi Herves Virus (KHV)
awalnya ditemukan pada ikan koi, tetapi pada tahun 2002 dilaporkan penyakit ini
juga menyerang ikan mas secara besar-besaran. Penyakit ini disebabkan oleh
virus herves yang biasanya menyerang ikan koi. Penyakit herves sangat
berbahaya, sebab bisa mengakibatkan kematian masal dan menyebabkan kerugian
yang tidak sedikit. Gejala serangan penyakit melepuh pada ikan mas antara
lain ;
·
kulit ikan mas yang terserang virus herves melepuh dan tubuhnya
tidak berlendir,
·
terjadi pendarahan pada perut dan sirip,
·
insang berwarna pucat dan terdapat bintik putih,
·
nafsu makan berkurang dan ikan berenang dipermukaan air
kolam kearah sumber air masuk dengan gerakan lemah
·
pembengkakan pada ginjal serta hati dan pankreas rusak.
Cara mengobati dan mencegah
penyakit herves/melepuh pada ikan mas ;
a. Menggunakan
benih yang sehat dan berasal dari bibit unggul,
b. Hindari
membeli benih dari penjual yang berlokasi disekitar wabah penyakit,
c. Kolam
yang terinfeksi disterilkan menggunakan klorin dengan konsentrasi antara 20-30
ppm (1 sdm/5-10 liter air),
d. Ikan
mas yang sakit diberi antibiotik dan vitamin C.
8.
Bakteri Pseudomonas flurescens
Gejala serangan baktri parasit ini mirip
dengan gejala serangan aeromonas.
Berikut ini gejala serangan bakteri Pseudomonas
flurescens pada ikan mas :
·
kulit ikan mengalami pendarahan, dan luka tersebut menjadi borok,
·
sirip ekor terkikis dan rontok,
·
terjadi pendarahan pada organ dalam tubuh ikan.
Cara mengobati dan mencegah
serangan bakteri Pseudomonas flurescens ;
a. Keluarkan
ikan yang terinfeksi dari dalam kolam agar tidak menular ke ikan yang lain,
b. Pengobatan
pada ikan yang terinfeksi dapat dilakukan dengan
c. memberikan Oxytetracycline yang
dicampur dengan pakan. Dosis antara 25-30 mg per kg bobot ikan per hari.
d. Pemberian
pakan dilakukan selama 7-10 hari berturut-turut.
9.
Penyakit Jamur Saprolegniasis
Penyakit jamur pada ikan mas disebabkan oleh
jamur parasit yang menyerang tubuh ikan. Penyakit jamur biasanya menyerang
kepala, tutup insang dan sirip. Gejala serangan terlihat seperti ada kapas pada
tubuh ikan, sedangkan pada telur ikan tampak serabut berwarna putih seperti
kapas.
Cara mencegah dan mengobati
penyakit jamur pada ikan mas ;
a. Keluarkan
ikan yang terinfeksidari dalam kolam, hal ini dilakukan untuk mencegah
penyebaran penyakit,
b. Ikan
yang sakit direndam dalam larutan MGO (Malachite
Green Oxalat). Larutkan MGO sebanyak 3 gram/m3 air kemudian ikan
direndam selama 15 menit.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar