Jumat, 05 April 2019

Pengendalian Hama Dan Penyakit Ikan Mas


PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT IKAN MAS



Usaha budidaya ikan mas merupakan salah satu bisnis yang memiliki prospek yang cerah dan menggiurkan, tak heran jika semakin banyak masyarakat yang membudidayakan ikan mas. Namun dibalik manisnya bisnis pembesaran ikan air tawar ini tentu ada resiko yang harus dihadapi oleh pembudidaya ikan mas. Resiko tersebut antara lain adalah adanya gangguan serangan hama dan penyakit ikan mas. Hama dan penyakit ikan mas adalah salah satu faktor penyebab terbesar kegagalan usaha budidaya ikan. Sehingga peternak ikan harus berusaha semaksimal mungkin untuk menekan resiko tersebut. Agar usaha budidaya ikan mas berjalan lancar sesuai harapan, maka usaha pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Secara umum, upaya dan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi resiko kerugian akibat serangan hama dan penyakit ikan mas antara lain sebagai berikut :
1.   Sanitasi lingkungan perairan / menjaga kebersihan kolam
2.   Menggunakan benih unggul yang berkualitas,
3.   Menggunakan benih yang sehat dan menghindari penggunaan benih yang tidak jelas asal-usulnya,
4.   Pemberian pakan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan
5.    Memperhatikan kepadatan populasi ikan, tidak melebihi kapasitas kolam,
6.   Vaksinasi benih ikan agar sehat dan tahan terhadap serangan hama dan penyakit,
7.   Memperhatikan dengan seksama perkembangan ikan

A.    Cara Mengendalikan Hama Ikan Mas

1.    Kini-kini

Kini-kini adalah larva dari capung yang merupakan hama bagi ikan. Predator ikan ini memangsa benih-benih ikan yang masih kecil. Jika tidak segera dikendalikan hama ini bisa saja menghabiskan benih ikan. Pengendalian hama kini-kini bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik secara mekanis, biologis maupun secara kimiawi.
Berikut ini beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah benih ikan dari serangan hama kini-kini :
a.      Pemeliharaan benih ikan mas dengan benar dan menempatkan benih pada tempet yang aman,
b.      Menjaga kebersihan sekitar kolam dari rumput dan semak sehingga capung tidak mudah hinggap disekitar area kolam
c.      Kolam pemeliharaan benih ditutup menggunakan jaring halus supaya capung tidak dapat meletakkan telurnya didalam air,,
d.      Sebisa mungkin kolam pembesaran juga dipasangi jaring, terutama saat benih ikan masih kecil
e.      Jika ditemukan telur capung didalam kolam segera ambil menggunakan serokan halus dan buang ketanah,
f.       Jika kini-kini banyak ditemukan didalam kolam lakukan perburuan menggunakan serokan, agar lebih mudah menangkapnya lakukan perburuan pada malam hari.

2.    Ucrit (Larva Cybister)

Disetiap daerah hama ini memiliki sebutan yang berbeda, misalnya di Sumatera Barat disebut limpatiak atau sapik-sapik, di Jawa Barat disebut ucrit, juga disebut kelabang airkarena bentuknya mirip kelabang. Hama ucrit merupakan larva dari hewan kumbang air (larva cybister). Hama ini merupakan predator benih ikan yang ganas, terutama benih ikan yang masih kecil yang berukuran 1 – 3 cm. hama ucrit memiliki taring yang digunakan untuk menjepit tubuh ikan kemudian melumpuhkan benih ikan menggunakan ekornya yang bercabang dua. Kemudian benih ikan dirobek-robek menggunakan taringnya lalu dimakan sedikit demi sedikit.
Cara mengendalikan hama ucrit ;
a.      Hindari bahan organik menumpuk disekitar kolam,
b.      Memasang saringan pada pintu masuk air kolam
c.      Menebar benih ikan tidak terlalu banyak (padat tebar sesuai yang dianjurkan),
d.       Menangkap dan memusnahkan ucrit,
e.      Ukuran benih ikan yang ditebar tidak terlalu kecil, semakin kecil ukuran benih maka semakin besar resiko gangguan hama ucrit.
f.       Menggunakan pupuk kandang dengan dosis yang sesuai dan tidak berlebihan. Penumpukan pupuk kandang didalam kolam mendorong perkembangan ucrit,

3.    Notonecta / Bebeasan

Bebeasan adalah sebutan hama notonecta oleh masyarakat Jawa Barat karena bentuknya yang mirip dengan beras (beas = beras dalam bahasa sunda). Bebeasan atau notonecta merupakan hama ikan dari jenis serangga air yang berukuran kecil. Sasarannya adalah benih ikan yang baru ditebar. Bebeasan merupakan predator berbahaya bagi ikan mas, karena hama ini sangat menyukai benih ikan mas. Hama ini memangsa benih ikan mas dengan cara menusuk tubuh ikan dan menghisap cairan (darah) tubuh ikan. Hama bebeasan memiliki sengat untuk melumpuhkan mangsanya.  Selain notonecta, hama penghisap darah lainnya adalah corixa spp, nepa spp, dan belestoma indicum. Selain benih ikan, hama notonecta juga dapat menyerang telur-telur ikan sebelum menetas dengan cara menghisap cairan telur tersebut sehingga telur tidak dapat menetas.
Cara mencegah dan mengendalikan hama notonecta ;
a.     Mencegah masuknya notonecta kedalam kolam dengan cara memasang saringan halus pada saluran masuknya air,
b.      Percikkan minyak tanah kepermukaan air kolam, 500 cc minyak tanah untuk luasan kolam 100 m2.

4.    Kodok

Kodok juga merupakan hama pemangsa benih ikan yang perlu diwaspadai. Kodok menyukai dan memangsa ikan-ikan yang masih kecil atau benih ikan yang baru ditebar. Kodok juga memangsa telur-telur ikan. Cara pencegahannya dilakukan dengan cara – cara sebagai berikut ;
a.      Menjaga kebersihan kolam,
b.       Menjaga kebersihan sekitar area kolam dari rumput dan semak,
c.      Menangkap langsung dan membuangnya jauh-jauh,
d.      Membersihkan air kolam dari telur-telur kodok.

5.    Ular

Selain kodok, pemangsa benih ikan lainnya adalah ular. Pencegahan dan pengendalian hama ular bisa dilakukan dengan perburuan dana menangkap langsung kemudian memusnahkannya. Membuat pagar disekililing kolam supaya ular tidak mudah masuk.

6.    Linsang

Linsang merupakan hewan pemakan ikan yang sangat berbahaya. Hama ini juga disebut berang-berang, sifatnya sangat rakus suka memangsa semua jenis ikan bahkan ikan yang berukuran besar sekalipun. Hama linsang suka memangsa ikan pada malam hari, kolam ikan yang letaknya berdekatan dengan perairan, seperti rawa-rawa, telaga, danau atau sungai sangat rawan terhadap gangguan linsang.
Berikut beberapa cara mengatasi dan mencegah hama linsang 
a.   Memagari kolam menggunakan jaring atau bambu,
b.   Memasang jebakan atau perangkap,
c.    Memasang lampu penerangan pada malam hari.

7.    IKan Gabus

Ikan gabus adalah jenis ikan predator yang berbahaya bagi ikan budidaya. Ikan tanah yang kini mulai dilirik untuk  dibudidayakan ini merupakan hama utama bagi jenis ikan lainnya. Ikan gabus suka memangsa ikan-ikan yang berukuran kecil atau benih ikan. Bagi pembudidaya ikan air tawar perlu mewaspadai ikan pemangsa ini, terutama yang memiliki kolam didekat rawa, parit, danau atau sungai. Ikan gabus mampu berjalan didaratan dan mampu bertahan cukup lama tanpa air.
Berikut cara mencegah dan mengendalikan ikan gabus :
a.      Memasang saringan pada pintu keluar dan masuknya air, gunakan saringan halus supaya telur ikan gabus tidak bisa terbawa air masuk kedalam kolam,
b.      Memagari kolam menggunakan jaring atau kawat,
c.   Pengeringan/penjemuran dasar kolam sebelum budidaya dimulai untuk menekan populasi ikan gabus,
d.      Mengambil langsung ikan gabus dengan cara dipancing.

8.    Belut

Belut adalah hewan air tawar sejenis ikan yang bertubuh licin. Belut merupakan salah satu predator ganas dan berbahaya dilingkungan kolam budidaya. Belut suka memangsa benih ikan dan ikan-ikan kecil lainnya. Selain itu belut juga bisa merusak tanggul kolam dengan cara melubanginya, sehingga kolam bocor dan benih ikan hilang keluar kolam. Pengendalian belut bisa dilakukan dengan menangkapnya langsung menggunakan pancing.

9.    Kepiting

Kepiting air tawar atau yuyu merupakan hewan yang suka merusak tanggul kolam dengan cara melubangi tanggul dan menyebabkan kebocoran. Cara pengendalian yuyu bisa dilakukan dengan cara perburuan/penangkapan dan kemudian memusnahkannya.

10.    Burung

Seperti halnya hewan pemangsa ikan lainnya, burung juga merupakan predator ikan budidaya yang perlu diwaspadai. Burung pemangsa ikan menyerang anak ikan / benih ikan yang masih kecil maupun ikan dewasa yang berukuran besar. Burung biasanya terbang rendah diatas permukaan air kolam dan menyambar ikan yang berenang dipermukaan. Cara mencegah serangan burung pemangsa ikan adalah dengan memasang bilah-bilah bambu yang disusun sedemikian rupa diatas permukaan air kolam sehingga burung akan kesulitan memangsa ikan. Bisa juga dengan memasang jaring diseluruh permukaan kolam.

B.    Cara Mengatasi dan Mengobati Penyakit Ikan Mas

Selain hama, masalah lain yang harus dihadapi pembudidaya ikan mas adalah serangan penyakit. Penyakit pada ikan mas disebabkan oleh beberapa hal, yaitu parasit, kekurangan gizi dan faktor kondisi lingkungan yang buruk. Penularan penyakit terjadi melalui dua cara, yakni kontak badan dan air. Penyakit yang menular melalui kontak badan merupakan akibat dari populasi yang terlalu padat. Penularan melalui air disebabkan ada ikan yang terserang penyakit.  Penyebab penyakit ikan mas dapat dibedakan menjadi dua, yakni penyakit parasiter dan nonparasiter.
Ø  Penyakit parasiter adalah penyakit yang disebabkan parasit, seperti virus, bakteri, dan jamur.
Ø   Penyakit nonparasiter adalah penyakit yang disebabkan oleh faktor kimia, fisika, atau pakan yang kurang baik. Penyakit nonparasiter disebabkan kandungan oksigen yang kurang, derajat keasaman (pH) yang terlalu asam, terjadinya perubahan suhu yang mendadak, kekurangan vitamin dan mineral, serta pakan yang telah membusuk.

1.    Penyakit Bintik Putih atau White Spot

·           Penyakit bintik putih pada ikan mas disebabkan oleh  ichthyophthirius multifiliis, yaitu kelompok protozoa dari kelas ciliata. Penyakit ini menyerang ikan mas dengan cara bersarang dilapisan lendir kulit, sirip dan insang. Gejala serangan penyakit bintik putih antara lain
·           ikan banyak mengeluarkan lendir dan tubuhnya kelihatan pucat, ;
·           , pada bagian kulit, sirip dan insang terdapat bintik putih,
·           ikan sering muncul kepermukaan air dan gerakan berenangnya lemah,
·            ikan sering menggosokkan tubuhnya ke dinding kolam atau dasar kolam.
Cara mengobati penyakit bintik putih pada ikan mas ;
a.      Ikan yang terinfeksi direndam pada larutan Methylene Blue (1 gr Methylene Blue dilarutkan dengan 100 ml air bersih). Kemudian larutan tersebut dicampur dengan air bersih dengan konsentrasi 0,5 – 1 ml perliter air. Ikan yang sakit direndam pada larutan tersebut selama 24 jam. Pengobatan ini bisa diulangi sebanyak 3 – 4 kali dalam satu hari.
b.      Jika tidak ada Methylene Blue, bisa juga menggunakan garam dapur (NaCl). Larutkan 10 – 30 gram garam untuk setiap 1 liter air bersih. Kemudian ikan yang sakit direndam selama 5 – 10 menit, ulangi sebanyak 2 – 3 kali dalam sehari.bersih.
c.       Menjaga kualitas air kolam dan memastikan sirkulasi berjalan dengan baik.

2.    Cacing insang (Dactylogyrus) dan cacing kulit (Gyrodactylus)

Dactylogyrus umumnya menyerang bagian insang dan kulit ikan, sedangkan Gyrodactylus hanya menyerang bagian kulit. Gejala serangan penyakit ini antara lain ;
·           ikan yang terserang penyakit ini biasanya melompat-lompat dan berenang dipermukaan air karena insangnya rusak dan siripnya rontok.
·            kulit ikan kelihatan pucat dan kusam serta banyak mengeluarkan lendir,
·            ikan sering menggosokkan badannya pada suatu benda,
Cara mencegah dan mengobati penyakit Dactylogyrus dan Gyrodactylus :
a.      Ikan yang terinfeksi direndam pada larutan formalin (konsentrasi 2,5 ml untuk setiap 100 liter air). Kemudian ikan direndam selama kurang lebih 10 menit,
b.      Jika tidak ada formalin, pengobatan bisa dilakukan menggunakan garam dapur. Caranya dengan melarutkan 20 gram garam dapur dengan 1 liter air bersih. Kemudian ikan direndam selama kurang lebih 10 menit,
c.       Menjaga kebersihan air kolam.

3.    Cacing Lernaea (penyakit paser)

Lernaea adalah jenis parasit yang bentuknya mirip cacing dan hidup di dalam badan ikan mas dengan cara memasukkan kepalanya yang berbentuk jangkar ke dalam daging ikan. Lernaea berkembang biak dengan mudah di lingkungan yang banyak mengandung bahan organik, seperti sisa-sisa pemupukan, sampah, atau sisa-sisa makanan. Gejala penyakit ini antara lain ;
·       ikan yang terserang Lemaea menjadi luka-luka di permukaan badannya
·        pertumbuhan ikan terhambat dan badannya menjadi kurus.
Cara mengobati ikan mas yang terserang cacing lernaea ;
a.   Ikan direndam pada larutan formalin (konsentrasi 2,5 ml per 100 liter air). Perendaman dilakukan selama kurang lebih 10 menit, kemudian ikan dipelihara dalam air bersih yang mengalir,
b.   Menggunakan insektisida dari golongan organofosfat dengan dosis 0,5 mg/liter air. Kemudian disemprotkan kepermukaan kolam selama 4 kali berturut-turut selama 4 hari.

4.    Bakteri Aeromonas

Jenis bakteri aeromonas yang biasa menyerang ikan mas adalah Aeromonas punctata dan Aeromonas hydrophilla. Bakteri ini merupakan organisme parasit yang berbahaya bagi ikan mas. Gejala serangan bakteri eromonas pada ikan mas antara lain :
·           warna badan ikan yang terserang jenis bakteri ini berubah menjadi gelap dan kulitnya kasar karena kehilangan lendir,
·          kulit ikan menjadi borok dan menimbulkan pendarahan,
·           pendarahan terjadi di bagian organ dalam, seperti hati, ginjal, atau limpa,
·         ikan sering muncul di permukaan air dengan gerakan yang semakin melemah dan cara bernapasnya tersengal-sengal.
Cara mengatasi dan mengobati serangan bakteri aeromonas pada ikan mas :
a.      Ikan direndam dalam larutan antibiotik (misalnya Tetracyclin atau Kemicitine). Satu kapsul antibiotik dilarutkan dengan 500 liter air, kemudian ikan direndam pada larutan tersebut selama 2 jam. Pengobatan dilakukan sekali dalam sehari dan diulangi setiap hari selama 4-5 hari berturut-turut.
b.       Bagian badan ikan yang terluka diolesi betadine/obat merah yang telah diencerkan. Lakukan beberapa kali sampai luka sembuh.
c.      Pada ikan mas yang berukuran besar, pengobatan dilakukan dengan cara menyuntikkan Terramicine dengan dosis 25-35 mg/kg berat ikan. Lakukan setidaknya 3 kali dengan interval 3 hari sekali.

5.    Penyakit Kutu Ikan (Argulosis)

Penyakit argulosis disebabkan oleh parasit Argulus sp.. Parasit ini hidup menempel pada bagian insang, kulit dan sirip ikan. Kutu ikan bisa menyerang benih ikan yang masih kecil maupun induk ikan mas (ikan dewasa). Kutu ikan menyerang dengan cara menghisap darah ikan (cairan tubuh ikan) sehingga ikan menjadi kurus. Gejala serangan kutu pada ikan mas antara lain ;
·           pada sirip, kulit dan insang terdapat bercak merah atau luka bekas gigitan kutu,
·           tubuh ikan yang terserang terlihat kurus dan tidak sehat.
Cara mengobati kutu ikan (argulosis) pada ikan mas :
a.      Larutkan 20 gram garam dapur (NaCl) per liter air, kemudian ikan direndam pada larutan tersebut selama 15 menit,
b.      Untuk mencegah penyebaran penyakit ini, segera keluarkan jika terdapat ikan yang terserang,
c.       Pencegahan juga dapat dilakukan dengan cara menyaring air yang masuk kekolam.

6.    Penyakit Gatal

Penyakit gatal pada ikan mas disebabkan oleh parasit Trichodinia, penyakit ini biasanya menyerang benih ikan mas. Gejala penyakit gatal terlihat pada gerakan ikan yang lamban, suka menggosokkan tubuhnya kedinding kolam atau dasar kolam.
Cara mengobati penyakit gatal pada ikan mas ;
a.      Untuk pencegahan penyebaran penyakit ini segera keluarkan ikan yang sakit,
b.       Pengobatan dilakukan dengan cara merendam ikan yang sakit dalam larutan formalin. Buat larutan dengan konsentrasi 150 – 200 ppm kemudian ikan direndam selama 15 menit.

7.    Penyakit Melepuh (Herves)

Penyakit melepuh atau Koi Herves Virus (KHV) awalnya ditemukan pada ikan koi, tetapi pada tahun 2002 dilaporkan penyakit ini juga menyerang ikan mas secara besar-besaran. Penyakit ini disebabkan oleh virus herves yang biasanya menyerang ikan koi. Penyakit herves sangat berbahaya, sebab bisa mengakibatkan kematian masal dan menyebabkan kerugian yang tidak sedikit.  Gejala serangan penyakit melepuh pada ikan mas antara lain ;
·           kulit ikan mas yang terserang virus herves melepuh dan tubuhnya tidak berlendir,
·            terjadi pendarahan pada perut dan sirip,
·            insang berwarna pucat dan terdapat bintik putih,
·            nafsu makan berkurang dan ikan berenang dipermukaan air kolam kearah sumber air masuk dengan gerakan lemah
·           pembengkakan pada ginjal serta hati dan pankreas rusak.
Cara mengobati dan mencegah penyakit herves/melepuh pada ikan mas ;
a.      Menggunakan benih yang sehat dan berasal dari bibit unggul,
b.       Hindari membeli benih dari penjual yang berlokasi disekitar wabah penyakit,
c.    Kolam yang terinfeksi disterilkan menggunakan klorin dengan konsentrasi antara 20-30 ppm (1 sdm/5-10 liter air),
d.       Ikan mas yang sakit diberi antibiotik dan vitamin C.

8.    Bakteri Pseudomonas flurescens

Gejala serangan baktri parasit ini mirip dengan gejala serangan aeromonas. Berikut ini gejala serangan bakteri Pseudomonas flurescens pada ikan mas :
·           kulit ikan mengalami pendarahan, dan luka tersebut menjadi borok,
·           sirip ekor terkikis dan rontok,
·           terjadi pendarahan pada organ dalam tubuh ikan.
Cara mengobati dan mencegah serangan bakteri Pseudomonas flurescens ;
a.      Keluarkan ikan yang terinfeksi dari dalam kolam agar tidak menular ke ikan yang lain,
b.      Pengobatan pada ikan yang terinfeksi dapat dilakukan dengan
c.      memberikan Oxytetracycline yang dicampur dengan pakan. Dosis antara 25-30 mg per kg bobot ikan per hari.
d.       Pemberian pakan dilakukan selama 7-10 hari berturut-turut.

9.    Penyakit Jamur Saprolegniasis

Penyakit jamur pada ikan mas disebabkan oleh jamur parasit yang menyerang tubuh ikan. Penyakit jamur biasanya menyerang kepala, tutup insang dan sirip. Gejala serangan terlihat seperti ada kapas pada tubuh ikan, sedangkan pada telur ikan tampak serabut berwarna putih seperti kapas.
Cara mencegah dan mengobati penyakit jamur pada ikan mas ;
a.      Keluarkan ikan yang terinfeksidari dalam kolam, hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit,
b.       Ikan yang sakit direndam dalam larutan MGO (Malachite Green Oxalat). Larutkan MGO sebanyak 3 gram/m3 air kemudian ikan direndam selama 15 menit.

Daftar Pustaka

Usaha budidaya ikan mas merupakan salah satu bisnis yang memiliki prospek yang cerah dan menggiurkan, tak heran jika semakin banyak masyarakat yang membudidayakan ikan mas. Namun dibalik manisnya bisnis pembesaran ikan air tawar ini tentu ada resiko yang harus dihadapi oleh pembudidaya ikan mas. Resiko tersebut antara lain adalah adanya gangguan serangan hama dan penyakit ikan mas. Hama dan penyakit ikan mas adalah salah satu faktor penyebab terbesar kegagalan usaha budidaya ikan. Sehingga peternak ikan harus berusaha semaksimal mungkin untuk menekan resiko tersebut. Agar usaha budidaya ikan mas berjalan lancar sesuai harapan, maka usaha pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Secara umum, upaya dan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi resiko kerugian akibat serangan hama dan penyakit ikan mas antara lain sebagai berikut :
1.   Sanitasi lingkungan perairan / menjaga kebersihan kolam
2.   Menggunakan benih unggul yang berkualitas,
3.   Menggunakan benih yang sehat dan menghindari penggunaan benih yang tidak jelas asal-usulnya,
4.   Pemberian pakan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan
5.    Memperhatikan kepadatan populasi ikan, tidak melebihi kapasitas kolam,
6.   Vaksinasi benih ikan agar sehat dan tahan terhadap serangan hama dan penyakit,
7.   Memperhatikan dengan seksama perkembangan ikan

A.    Cara Mengendalikan Hama Ikan Mas

1.    Kini-kini

Kini-kini adalah larva dari capung yang merupakan hama bagi ikan. Predator ikan ini memangsa benih-benih ikan yang masih kecil. Jika tidak segera dikendalikan hama ini bisa saja menghabiskan benih ikan. Pengendalian hama kini-kini bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik secara mekanis, biologis maupun secara kimiawi.
Berikut ini beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah benih ikan dari serangan hama kini-kini :
a.      Pemeliharaan benih ikan mas dengan benar dan menempatkan benih pada tempet yang aman,
b.      Menjaga kebersihan sekitar kolam dari rumput dan semak sehingga capung tidak mudah hinggap disekitar area kolam
c.      Kolam pemeliharaan benih ditutup menggunakan jaring halus supaya capung tidak dapat meletakkan telurnya didalam air,,
d.      Sebisa mungkin kolam pembesaran juga dipasangi jaring, terutama saat benih ikan masih kecil
e.      Jika ditemukan telur capung didalam kolam segera ambil menggunakan serokan halus dan buang ketanah,
f.       Jika kini-kini banyak ditemukan didalam kolam lakukan perburuan menggunakan serokan, agar lebih mudah menangkapnya lakukan perburuan pada malam hari.




2.    Ucrit (Larva Cybister)

Disetiap daerah hama ini memiliki sebutan yang berbeda, misalnya di Sumatera Barat disebut limpatiak atau sapik-sapik, di Jawa Barat disebut ucrit, juga disebut kelabang airkarena bentuknya mirip kelabang. Hama ucrit merupakan larva dari hewan kumbang air (larva cybister). Hama ini merupakan predator benih ikan yang ganas, terutama benih ikan yang masih kecil yang berukuran 1 – 3 cm. hama ucrit memiliki taring yang digunakan untuk menjepit tubuh ikan kemudian melumpuhkan benih ikan menggunakan ekornya yang bercabang dua. Kemudian benih ikan dirobek-robek menggunakan taringnya lalu dimakan sedikit demi sedikit.
Cara mengendalikan hama ucrit ;
a.      Hindari bahan organik menumpuk disekitar kolam,
b.      Memasang saringan pada pintu masuk air kolam
c.      Menebar benih ikan tidak terlalu banyak (padat tebar sesuai yang dianjurkan),
d.       Menangkap dan memusnahkan ucrit,
e.      Ukuran benih ikan yang ditebar tidak terlalu kecil, semakin kecil ukuran benih maka semakin besar resiko gangguan hama ucrit.
f.       Menggunakan pupuk kandang dengan dosis yang sesuai dan tidak berlebihan. Penumpukan pupuk kandang didalam kolam mendorong perkembangan ucrit,

3.    Notonecta / Bebeasan

Bebeasan adalah sebutan hama notonecta oleh masyarakat Jawa Barat karena bentuknya yang mirip dengan beras (beas = beras dalam bahasa sunda). Bebeasan atau notonecta merupakan hama ikan dari jenis serangga air yang berukuran kecil. Sasarannya adalah benih ikan yang baru ditebar. Bebeasan merupakan predator berbahaya bagi ikan mas, karena hama ini sangat menyukai benih ikan mas. Hama ini memangsa benih ikan mas dengan cara menusuk tubuh ikan dan menghisap cairan (darah) tubuh ikan. Hama bebeasan memiliki sengat untuk melumpuhkan mangsanya.  Selain notonecta, hama penghisap darah lainnya adalah corixa spp, nepa spp, dan belestoma indicum. Selain benih ikan, hama notonecta juga dapat menyerang telur-telur ikan sebelum menetas dengan cara menghisap cairan telur tersebut sehingga telur tidak dapat menetas.
Cara mencegah dan mengendalikan hama notonecta ;
a.      Mencegah masuknya notonecta kedalam kolam dengan cara memasang saringan halus pada saluran masuknya air,
b.      Percikkan minyak tanah kepermukaan air kolam, 500 cc minyak tanah untuk luasan kolam 100 m2.

4.    Kodok

Kodok juga merupakan hama pemangsa benih ikan yang perlu diwaspadai. Kodok menyukai dan memangsa ikan-ikan yang masih kecil atau benih ikan yang baru ditebar. Kodok juga memangsa telur-telur ikan. Cara pencegahannya dilakukan dengan cara – cara sebagai berikut ;
a.      Menjaga kebersihan kolam,
b.       Menjaga kebersihan sekitar area kolam dari rumput dan semak,
c.      Menangkap langsung dan membuangnya jauh-jauh,
d.      Membersihkan air kolam dari telur-telur kodok.

5.    Ular

Selain kodok, pemangsa benih ikan lainnya adalah ular. Pencegahan dan pengendalian hama ular bisa dilakukan dengan perburuan dana menangkap langsung kemudian memusnahkannya. Membuat pagar disekililing kolam supaya ular tidak mudah masuk.

6.    Linsang

Linsang merupakan hewan pemakan ikan yang sangat berbahaya. Hama ini juga disebut berang-berang, sifatnya sangat rakus suka memangsa semua jenis ikan bahkan ikan yang berukuran besar sekalipun. Hama linsang suka memangsa ikan pada malam hari, kolam ikan yang letaknya berdekatan dengan perairan, seperti rawa-rawa, telaga, danau atau sungai sangat rawan terhadap gangguan linsang.
Berikut beberapa cara mengatasi dan mencegah hama linsang 
a.   Memagari kolam menggunakan jaring atau bambu,
b.   Memasang jebakan atau perangkap,
c.    Memasang lampu penerangan pada malam hari.

7.    IKan Gabus

Ikan gabus adalah jenis ikan predator yang berbahaya bagi ikan budidaya. Ikan tanah yang kini mulai dilirik untuk  dibudidayakan ini merupakan hama utama bagi jenis ikan lainnya. Ikan gabus suka memangsa ikan-ikan yang berukuran kecil atau benih ikan. Bagi pembudidaya ikan air tawar perlu mewaspadai ikan pemangsa ini, terutama yang memiliki kolam didekat rawa, parit, danau atau sungai. Ikan gabus mampu berjalan didaratan dan mampu bertahan cukup lama tanpa air.
Berikut cara mencegah dan mengendalikan ikan gabus :
a.      Memasang saringan pada pintu keluar dan masuknya air, gunakan saringan halus supaya telur ikan gabus tidak bisa terbawa air masuk kedalam kolam,
b.      Memagari kolam menggunakan jaring atau kawat,
c.       Pengeringan/penjemuran dasar kolam sebelum budidaya dimulai untuk menekan populasi ikan gabus,
d.      Mengambil langsung ikan gabus dengan cara dipancing.

8.    Belut

Belut adalah hewan air tawar sejenis ikan yang bertubuh licin. Belut merupakan salah satu predator ganas dan berbahaya dilingkungan kolam budidaya. Belut suka memangsa benih ikan dan ikan-ikan kecil lainnya. Selain itu belut juga bisa merusak tanggul kolam dengan cara melubanginya, sehingga kolam bocor dan benih ikan hilang keluar kolam. Pengendalian belut bisa dilakukan dengan menangkapnya langsung menggunakan pancing.

9.    Kepiting

Kepiting air tawar atau yuyu merupakan hewan yang suka merusak tanggul kolam dengan cara melubangi tanggul dan menyebabkan kebocoran. Cara pengendalian yuyu bisa dilakukan dengan cara perburuan/penangkapan dan kemudian memusnahkannya.

10.    Burung

Seperti halnya hewan pemangsa ikan lainnya, burung juga merupakan predator ikan budidaya yang perlu diwaspadai. Burung pemangsa ikan menyerang anak ikan / benih ikan yang masih kecil maupun ikan dewasa yang berukuran besar. Burung biasanya terbang rendah diatas permukaan air kolam dan menyambar ikan yang berenang dipermukaan. Cara mencegah serangan burung pemangsa ikan adalah dengan memasang bilah-bilah bambu yang disusun sedemikian rupa diatas permukaan air kolam sehingga burung akan kesulitan memangsa ikan. Bisa juga dengan memasang jaring diseluruh permukaan kolam.

B.    Cara Mengatasi dan Mengobati Penyakit Ikan Mas

Selain hama, masalah lain yang harus dihadapi pembudidaya ikan mas adalah serangan penyakit. Penyakit pada ikan mas disebabkan oleh beberapa hal, yaitu parasit, kekurangan gizi dan faktor kondisi lingkungan yang buruk. Penularan penyakit terjadi melalui dua cara, yakni kontak badan dan air. Penyakit yang menular melalui kontak badan merupakan akibat dari populasi yang terlalu padat. Penularan melalui air disebabkan ada ikan yang terserang penyakit.  Penyebab penyakit ikan mas dapat dibedakan menjadi dua, yakni penyakit parasiter dan nonparasiter.
Ø  Penyakit parasiter adalah penyakit yang disebabkan parasit, seperti virus, bakteri, dan jamur.
Ø   Penyakit nonparasiter adalah penyakit yang disebabkan oleh faktor kimia, fisika, atau pakan yang kurang baik. Penyakit nonparasiter disebabkan kandungan oksigen yang kurang, derajat keasaman (pH) yang terlalu asam, terjadinya perubahan suhu yang mendadak, kekurangan vitamin dan mineral, serta pakan yang telah membusuk.

1.    Penyakit Bintik Putih atau White Spot

·           Penyakit bintik putih pada ikan mas disebabkan oleh  ichthyophthirius multifiliis, yaitu kelompok protozoa dari kelas ciliata. Penyakit ini menyerang ikan mas dengan cara bersarang dilapisan lendir kulit, sirip dan insang. Gejala serangan penyakit bintik putih antara lain
·           ikan banyak mengeluarkan lendir dan tubuhnya kelihatan pucat, ;
·           , pada bagian kulit, sirip dan insang terdapat bintik putih,
·           ikan sering muncul kepermukaan air dan gerakan berenangnya lemah,
·            ikan sering menggosokkan tubuhnya ke dinding kolam atau dasar kolam.
Cara mengobati penyakit bintik putih pada ikan mas ;
a.      Ikan yang terinfeksi direndam pada larutan Methylene Blue (1 gr Methylene Blue dilarutkan dengan 100 ml air bersih). Kemudian larutan tersebut dicampur dengan air bersih dengan konsentrasi 0,5 – 1 ml perliter air. Ikan yang sakit direndam pada larutan tersebut selama 24 jam. Pengobatan ini bisa diulangi sebanyak 3 – 4 kali dalam satu hari.
b.      Jika tidak ada Methylene Blue, bisa juga menggunakan garam dapur (NaCl). Larutkan 10 – 30 gram garam untuk setiap 1 liter air bersih. Kemudian ikan yang sakit direndam selama 5 – 10 menit, ulangi sebanyak 2 – 3 kali dalam sehari.bersih.
c.       Menjaga kualitas air kolam dan memastikan sirkulasi berjalan dengan baik.

2.    Cacing insang (Dactylogyrus) dan cacing kulit (Gyrodactylus)

Dactylogyrus umumnya menyerang bagian insang dan kulit ikan, sedangkan Gyrodactylus hanya menyerang bagian kulit. Gejala serangan penyakit ini antara lain ;
·           ikan yang terserang penyakit ini biasanya melompat-lompat dan berenang dipermukaan air karena insangnya rusak dan siripnya rontok.
·            kulit ikan kelihatan pucat dan kusam serta banyak mengeluarkan lendir,
·            ikan sering menggosokkan badannya pada suatu benda,
Cara mencegah dan mengobati penyakit Dactylogyrus dan Gyrodactylus :
a.      Ikan yang terinfeksi direndam pada larutan formalin (konsentrasi 2,5 ml untuk setiap 100 liter air). Kemudian ikan direndam selama kurang lebih 10 menit,
b.      Jika tidak ada formalin, pengobatan bisa dilakukan menggunakan garam dapur. Caranya dengan melarutkan 20 gram garam dapur dengan 1 liter air bersih. Kemudian ikan direndam selama kurang lebih 10 menit,
c.       Menjaga kebersihan air kolam.

3.    Cacing Lernaea (penyakit paser)

Lernaea adalah jenis parasit yang bentuknya mirip cacing dan hidup di dalam badan ikan mas dengan cara memasukkan kepalanya yang berbentuk jangkar ke dalam daging ikan. Lernaea berkembang biak dengan mudah di lingkungan yang banyak mengandung bahan organik, seperti sisa-sisa pemupukan, sampah, atau sisa-sisa makanan. Gejala penyakit ini antara lain ;
·       ikan yang terserang Lemaea menjadi luka-luka di permukaan badannya
·        pertumbuhan ikan terhambat dan badannya menjadi kurus.
Cara mengobati ikan mas yang terserang cacing lernaea ;
a.   Ikan direndam pada larutan formalin (konsentrasi 2,5 ml per 100 liter air). Perendaman dilakukan selama kurang lebih 10 menit, kemudian ikan dipelihara dalam air bersih yang mengalir,
b.   Menggunakan insektisida dari golongan organofosfat dengan dosis 0,5 mg/liter air. Kemudian disemprotkan kepermukaan kolam selama 4 kali berturut-turut selama 4 hari.

4.    Bakteri Aeromonas

Jenis bakteri aeromonas yang biasa menyerang ikan mas adalah Aeromonas punctata dan Aeromonas hydrophilla. Bakteri ini merupakan organisme parasit yang berbahaya bagi ikan mas. Gejala serangan bakteri eromonas pada ikan mas antara lain :
·           warna badan ikan yang terserang jenis bakteri ini berubah menjadi gelap dan kulitnya kasar karena kehilangan lendir,
·            kulit ikan menjadi borok dan menimbulkan pendarahan,
·            pendarahan terjadi di bagian organ dalam, seperti hati, ginjal, atau limpa,
·           ikan sering muncul di permukaan air dengan gerakan yang semakin melemah dan cara bernapasnya tersengal-sengal.
Cara mengatasi dan mengobati serangan bakteri aeromonas pada ikan mas :
a.      Ikan direndam dalam larutan antibiotik (misalnya Tetracyclin atau Kemicitine). Satu kapsul antibiotik dilarutkan dengan 500 liter air, kemudian ikan direndam pada larutan tersebut selama 2 jam. Pengobatan dilakukan sekali dalam sehari dan diulangi setiap hari selama 4-5 hari berturut-turut.
b.       Bagian badan ikan yang terluka diolesi betadine/obat merah yang telah diencerkan. Lakukan beberapa kali sampai luka sembuh.
c.      Pada ikan mas yang berukuran besar, pengobatan dilakukan dengan cara menyuntikkan Terramicine dengan dosis 25-35 mg/kg berat ikan. Lakukan setidaknya 3 kali dengan interval 3 hari sekali.

5.    Penyakit Kutu Ikan (Argulosis)

Penyakit argulosis disebabkan oleh parasit Argulus sp.. Parasit ini hidup menempel pada bagian insang, kulit dan sirip ikan. Kutu ikan bisa menyerang benih ikan yang masih kecil maupun induk ikan mas (ikan dewasa). Kutu ikan menyerang dengan cara menghisap darah ikan (cairan tubuh ikan) sehingga ikan menjadi kurus. Gejala serangan kutu pada ikan mas antara lain ;
·           pada sirip, kulit dan insang terdapat bercak merah atau luka bekas gigitan kutu,
·           tubuh ikan yang terserang terlihat kurus dan tidak sehat.
Cara mengobati kutu ikan (argulosis) pada ikan mas :
a.      Larutkan 20 gram garam dapur (NaCl) per liter air, kemudian ikan direndam pada larutan tersebut selama 15 menit,
b.      Untuk mencegah penyebaran penyakit ini, segera keluarkan jika terdapat ikan yang terserang,
c.       Pencegahan juga dapat dilakukan dengan cara menyaring air yang masuk kekolam.

6.    Penyakit Gatal

Penyakit gatal pada ikan mas disebabkan oleh parasit Trichodinia, penyakit ini biasanya menyerang benih ikan mas. Gejala penyakit gatal terlihat pada gerakan ikan yang lamban, suka menggosokkan tubuhnya kedinding kolam atau dasar kolam.
Cara mengobati penyakit gatal pada ikan mas ;
a.      Untuk pencegahan penyebaran penyakit ini segera keluarkan ikan yang sakit,
b.       Pengobatan dilakukan dengan cara merendam ikan yang sakit dalam larutan formalin. Buat larutan dengan konsentrasi 150 – 200 ppm kemudian ikan direndam selama 15 menit.

7.    Penyakit Melepuh (Herves)

Penyakit melepuh atau Koi Herves Virus (KHV) awalnya ditemukan pada ikan koi, tetapi pada tahun 2002 dilaporkan penyakit ini juga menyerang ikan mas secara besar-besaran. Penyakit ini disebabkan oleh virus herves yang biasanya menyerang ikan koi. Penyakit herves sangat berbahaya, sebab bisa mengakibatkan kematian masal dan menyebabkan kerugian yang tidak sedikit.  Gejala serangan penyakit melepuh pada ikan mas antara lain ;
·           kulit ikan mas yang terserang virus herves melepuh dan tubuhnya tidak berlendir,
·            terjadi pendarahan pada perut dan sirip,
·            insang berwarna pucat dan terdapat bintik putih,
·            nafsu makan berkurang dan ikan berenang dipermukaan air kolam kearah sumber air masuk dengan gerakan lemah
·           pembengkakan pada ginjal serta hati dan pankreas rusak.
Cara mengobati dan mencegah penyakit herves/melepuh pada ikan mas ;
a.      Menggunakan benih yang sehat dan berasal dari bibit unggul,
b.       Hindari membeli benih dari penjual yang berlokasi disekitar wabah penyakit,
c.      Kolam yang terinfeksi disterilkan menggunakan klorin dengan konsentrasi antara 20-30 ppm (1 sdm/5-10 liter air),
d.       Ikan mas yang sakit diberi antibiotik dan vitamin C.

8.    Bakteri Pseudomonas flurescens

Gejala serangan baktri parasit ini mirip dengan gejala serangan aeromonas. Berikut ini gejala serangan bakteri Pseudomonas flurescens pada ikan mas :
·           kulit ikan mengalami pendarahan, dan luka tersebut menjadi borok,
·           sirip ekor terkikis dan rontok,
·           terjadi pendarahan pada organ dalam tubuh ikan.
Cara mengobati dan mencegah serangan bakteri Pseudomonas flurescens ;
a.      Keluarkan ikan yang terinfeksi dari dalam kolam agar tidak menular ke ikan yang lain,
b.      Pengobatan pada ikan yang terinfeksi dapat dilakukan dengan
c.      memberikan Oxytetracycline yang dicampur dengan pakan. Dosis antara 25-30 mg per kg bobot ikan per hari.
d.       Pemberian pakan dilakukan selama 7-10 hari berturut-turut.

9.    Penyakit Jamur Saprolegniasis

Penyakit jamur pada ikan mas disebabkan oleh jamur parasit yang menyerang tubuh ikan. Penyakit jamur biasanya menyerang kepala, tutup insang dan sirip. Gejala serangan terlihat seperti ada kapas pada tubuh ikan, sedangkan pada telur ikan tampak serabut berwarna putih seperti kapas.
Cara mencegah dan mengobati penyakit jamur pada ikan mas ;
a.      Keluarkan ikan yang terinfeksidari dalam kolam, hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit,
b.       Ikan yang sakit direndam dalam larutan MGO (Malachite Green Oxalat). Larutkan MGO sebanyak 3 gram/m3 air kemudian ikan direndam selama 15 menit.

Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar