Pembenihan Lele Dumbo
Konsumsi ikan lele dumbo beberapa tahun
terakhir ini semakin meningkat. Jika dahulu ikan lele dipandang sebagai ikan
kelas bawah, sekarang ternyata konsumen ikan lele semakin meluas. Rasa daging
yang khas serta cara masak yang mudah dan sederhana, menjadikan menu ikan lele
sebagai menu masakan kegemaran masyarakat luas.
Seiring dengan semakin tingginya
permintaan ikan lele, membuat peluang usah budidaya ikan lele semakin terbuka.
Apalagi budidaya ikan lele baik pembenihan, pendederan, maupun pembesaran dapat
dijalankan hanya dengan modal yang tidak terlalu besar. Usaha budidaya lele
dumbo di kalangan pembudidaya ikan lele sudah menjamur. Dari tahapan pembenihan
sampai pada tahapan pembesaran, sudah banyak pembudidaya ikan yang menggelutinya.
Khususnya pada tahapan pembesaran ikan lele dumbo. Pelaku
Pembenihan merupakan proses awal dari
budidaya lele dumbo. Dalam proses ini, ikan dipelihara hingga menghasilkan
benih dengan berbagai ukuran. Secara garis besar, kegiatan pembenihan ikan lele
dumbo meliputi pembuatan kolam, pemeliharaan induk,pemijahan, penetasan telur,
pemeliharaan larva serta pemanenan benih. Salah satu cara meningkatkan produksi
pada tahapan pembenihan ini dapat dilakukan dengan sistem suntik hormon dengan
memakai ovaprim. Pemakaian ovaprim dalam penyuntikan hormon ini dapat membantu
mempercepat rangsangan dalam proses pemijahan ikan lele dumbo. Sehingga waktu
dalam tahapan-tahapan pembenihan lele dumbo dapat lebih efisien dan produksi
juga dapat lebih ditingkatkan
Teknik Pembenihan
Pembuatan Kolam
Pemijahan lele dumbo biasa dilakukan di
kolam tembok yang disediakan secara khusus untuk pemijahan. Meskipun demikian,
cara yang lebih murah adalah memanfaatkan terpal. Kolam terpal ini dapat dibuat
di bawah permukaan tanah ataupun di atas permukan tanah. Kolam yang berada di
atas permukaan tanah dapat disangga dengan kayu ataupun bambu.
Kolam terpal untuk
pemijahan lele dumbo ini luasnya sekitar 2 m2. Sebelum digunakan, kolam pemijahan harus dibersihkan
dan dikeringkan selama kurang lebih 3 hari. Selanjutnya, bak diisi air bersih
setinggi 50-60 cm. Jika air yang digunakan adalah air keruh atau kotor, maka
daya tetas telur tidak akan maksimal. Hal ini disebabkan karena permukaan telur
akan tertutup oleh lapisan lumpur, sehingga tidak dapat menetas.
Untuk tempat penempelan telur, di dalam
kolam pemijahan harus disediakan
kakaban yang terbuat dari ijuk. Ukuran
kakaban dapat menyesuaikan dengan ukuran kolam. Namun, ukuran yang biasa
digunakan panjangnya 75-1100 cm dan lebarnya 30-40 cm.
Sebagai patokan, untuk satu pasang induk
lele dumbo dengan berat induk betina 500 gram, diperlukan kakaban sebanyak
empat buah. Jika kurang, dikhawatirkan telur yang dikeluarkan pada saat
pemijahan tidak tertampung seluruhnya atau menumpuk di kakaban, sehingga mudah
membusuk dan tidak menetas. Kakaban yang telah disiapkan dipasang rata menutupi
seluruh permukaan dasar kolam pemijahan. Kakaban tersebut ditindih dengan
menggunakan pemberat. Hal ini dimaksudkan agar telur bisa tertampung di kakaban
dan seluruh bagiannya tetap dalam kondisi terendam air.
Pemilihan Induk yang Matang Gonad
Satu hal yang penting adalah kondisi
induk yang akan dipijahkan. Induk yang akan dipijahkan harus telah memenuhi
persyaratan standar. Persyaratan tersebut diantaranya harus matang kelamin dan
berumur tidak kurang dari satu tahun. Berikut ini ciri-ciri induk lele dumbo
yang baik dan matang gonad :
v Betina
·
Umur induk sudah mencapai 1-1,5 tahun.
·
Alat kelamin bulat dan berwarna
kemerah-merahan.
·
Pada bagian perut membesar ke arah anus
dan jika diraba terasa lembek.
·
Jika bagian perut perlahan diurut ke
arah anus akan keluar telur berwarna kekuningan.
v Jantan
·
Umur induk sudah mencapai 9-12
bulan.
- Alat kelamin memanjang dan runcing.
- Warna tubuh agak kemerahan.
- Tubuh ramping dan gerakannya lincah.
Pembuatan Larutan Hormon
Pembuatan hormon ditujukan untuk mempercepat proses rangsangan pemijahan kepada
induk lele. Pembuatan hormon dalam pemijahan lele dumbo ini adalah sebagai
berikut :
v Hormon yang digunakan yaitu
hormon ovaprim.
v Dosis 0,2 ml induk betina dan
0,05 ml induk jantan.
v Ambil hormon dengan spuit,
tambahkan aquades 1,5 – 2 ml.
v Aduk merata didalam spuit hingga
berwarna putih susu.
v Larutan hormon siap untuk
disuntikan.
Penyuntikan
Proses penyutikan hormon dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
v Induk betina matang
kelamin/gonad, ditangkap mengunakan lambit. Penangkapan induk dilakukan
hati-hati agar induk tidak stress. Tangkap induk betina masukan ke dalam kain dan
tutupkan kain tersebut pada bagian kepala dan mata. Hal ini dilakukan agar
induk tidak mengalami stress.
v Induk betina yang telah
ditangkap kemudian disuntikan hormon secara instramuscular yaitu dibagian
punggung ikan sebelah kiri atau kanan. Cari bagian daging yang lebih tebal.
v Penyuntikan dilakukan satu kali.
v Waktu penyuntikan dapat diatur
sesuai situasi dan kondisi.
Proses Pemijahan
Setelah disuntik, induk dilepaskan ke dalam kolam terpal. Untuk satu kolam
pemijahan, jumlah induk yang dipijahkan cukup satu pasang saja. Jika induk yang
dipijahkan dalam satu kolam terdapat beberapa pasang induk, dikhawatirkan akan
terjadi perkelahian sehingga proses pemijahan tidak dapat berlangsung dengan
sempurna. Bahkan induk dapat terluka akibat perkelahian tersebut.
Proses pemijahan induk lele dumbo adalah sebagai berikut :
v Induk yang
disuntik dimasukan ke dalam kolam terpal.
v Perbandingan
induk jantan dan betina adalah 1 : 1.
v Tutup bagian
atas bak agar tidak loncat saat proses pemijahan.
v Proses
pemijahan akan terjadi 8 – 12 jam dari penyuntikan.
v Pemijahan
sistem kawin suntik, biasanya memijah malam hari.
Tanda sudah memijah, pada
kakaban terlihat telur menempel secara merata dan akan tercium bau amis.
Penetasan Telur
Pada hari yang bersamaan dengan
persiapan pemijahan, kolam atau tempat penetasan harus dipersiapkan pula.
Karena setelah selesai proses pemijahan berlangsung, telur yang ada pada
kakaban harus segera dipindahkan. Jika tidak segera dipindahkan, dikhawatirkan
telur tersebut akan dimakan oleh induk lele dumbo.
Kolam penetasan dapat juga dipakai kolam
terpal yang ukurannya lebih besar daripada kolam pemijahan. Karena kolam
penetasan tersebut merupakan tempat perawatan sekaligus pemeliharaan
larva lele dumbo. Seekor induk betina lele dumbo 500 gram membutuhkan luas
kolam penetasan sekitar 2 x 3 0,5 m.
Kolam penetasan dapat ditempatkan di
samping atau belakang rumah, asalkan tidak langsung terkena sinar matahari dan
hujan. Kolam yang langsung terkena sinar matahari dan hujan, dapat
mengakibatkan benih lele dumbo mengalami kematian karena terjadi perubahan suhu
yang drastis.
Penetasan telur dilakukan dalam wadah
terpisah, proses penetasan telur adalah sebagai berikut :
v Kakaban berisi
telur, ditetaskan dalam wadah yaitu akuarium/kolam semen/kolam terpal dengan
ketinggian air 20 – 30 cm.
v Sebelum
ditetaskan telur di treatment dengan larutan methyline blue.
v Simpan kakaban
pada kolam penetasan, posisi telur berada bagian bawah permukaan air.
v Untuk menambah
oksigen terlarut dalam air, dapat diberi aerasi.
v Telur yang
tidak dibuahi berwarna putih. Telur tersebut dapat dibuang.
Telur menetas setelah
24 jam, pada suhu normal 24 – 260C.
v Setelah menetas semua kakaban
diangkat, agar media penetasan tetap terjaga kualitasnya.
Perawatan Telur
Telur lele dumbo akan menetas setelah 22-124 jam dari saat pemijahan. Selama
proses penetasan berlangsung, diusahakan ada sedikit air yang mengalir. Proses
mengalirkan air tersebut dapat menggunakan selang kecil yang biasa digunakan
pada aerator akuarium. Pengaliran air ini bertujuan untuk menjaga kualitas air
selama penetasan. Jika kualitas air jelek dan timbul bau yang tidak sedap maka
larva akan mati.
Larva yang telah menetas akan berkumpul di dasar kolam penetasan. Setelah
menetas, kakaban segera diangkat. Kakaban harus diangkat secara hati-hati. Jika
pengangkatan kakaban terlambat dilakukan, telur-telur yang tidak menetas akan
membusuk dan menyebabkan kualitas air menurun.
Perawatan Larva
Setelah berumur dua hari, larva mulai
bergerak dan menyebar ke seluruh bak penetasan. Sampai umur tiga hari, larva
tidak perlu diberi pakan tambahan, karena masih memanfaatkan cadangan makanan
yang dibawa di dalam tubuhnya, yakni pada kuning telur. Larva dapat diberi
pakan tambahan setelah berumur empat hari. Jenis pakan yang cocok adalah pakan
alami seperti kutu air (Daphnia atau Moina) atau cacing rambut.
Pakan buatan kurang baik jika diberikan pada larva, karena jika pakan yang
diberikan tidak habis maka akan membusuk dan dapat menurunkan kualitas air.
Pakan alami diberikan dua kali sehari pada pagi dan sore hari sesuai dengan
kebutuhan (adlibitum).
Faktor lain yang harus diperhatikan dalam perawatan larva adalah penggantian air.
Penggantian air harus dilakukan setiap 2-3 hari sekali atau tergantung dari
kebutuhan. Jumlah air yang diganti sebanyak 50-70% dengan cara menyifon sambil
membuang kotoran yang terdapat dalam kolam.
Proses perawatan larva dapat
dilihat sebagai berikut :
·
Dilakukan pada bak penetasan/bak khusus
pemeliharaan larva.
·
Larva belum diberi makan 2 – 3
hari, karena masih membawa cadangan makanan.
·
Makanan tambahan diberikan setelah
berumur 2/3 hari.
·
Pakan tambahan berupa cyste
artemia/cacing rambut yang dicincang dulu secara manual atau menggunakan
blender.
·
Pemeliharaan larva dapat dilakukan
selama 7-10 hari.
·
Ukuran larva pada umur 7-10 hari
mencapai ukuran 1-1,5 cm.
Pemanenan Benih
Pemanenan benih harus dilakukan dengan
hati-hati agar banih tidak stress. Pemanenan dilakukan pada pagi atau sore hari
saat suhu masih rendah. Berikut ini adalah cara pemanenan benih lele dumbo :
·
Umur 7-10 hari, benih sudah siap untuk
dipanen.
·
Biasanya sudah mencapai ukuran
1-1,5 cm.
·
Dilakukan pagi atau menjelang sore hari.
·
Siapkan bak plastik bulat volume 100 lt,
isi air setinggi 10–15 cm dan diberi aerasi secukupnya.
·
Tangkap benih dengan selang dan disaring
menggunakan scopnet yang berisi air dalam wadah baskom.
·
1 ekor induk yang beratnya 1 kg,
menghasilkan benih sebanyak 40.000–60.000 ekor benih umur 7 hari.
Daftar Pustaka
https://suksesmina.wordpress.com/Tatang S.St,Pi/
2013/02/08/5-menit-memahami-pembenihan-lele-dumbo/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar