Jumat, 12 April 2019

Pengendalian Hama Dan Penyakit Ikan Nila


PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT IKAN NILA


Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) atau yang lazim dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Good Aquacultur Practice (GAP) adalah sistem atau metoda cara budidaya ikan yang dikendalikan dari faktor-faktor eksternal yang dapat bersifat merugikan dengan menerapkan cara budidaya dan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan termasuk dalam proses cara memanennya agar dihasilkan kualitas mutu produk ikan hasil budidaya dengan kualitas yang baik.
pengertian hama ikan adalah semua makhluk hidup (hewan) baik yang berukuran tubuh lebih kecil, sama ataupun lebih besar dari tubuh ikan yang keberadaannya tidak diinginkan karena mampu menimbulkan gangguan pada ikan. Dengan kata lain hama ikan adalah semua makhluk hidup yang dapat memangsa, mengganggu ataupun menjadi pesaing hidup dalam suatu habitat ikan. Sedangkan definisi penyakit pada ikan adalah suatu gejala fisiologis ikan yang disebabkan oleh suatu parasit atau faktor lingkungan yang tidak sesuai. Munculnya penyakit pada ikan selain dipengaruhi kondisi ikan yang lemah juga cara penyerangan dari organisme yang menyebabkan penyakit tersebut. Ikan nila adalah ikan air tawar yang tahan penyakit dan bandel. Serangan penyakit pada ikan nila jarang ditemukan mewabah secara besar-besaran. Namun bukan berarti hama maupun penyakit pada ikan nila boleh dianggap sepele. Serangan penyakit pada ikan nila bisa saja datang dan pembudidaya tetap harus waspada.

6 Jenis Hama Utama Ikan Nila dan Cara Pengendaliannya

a.      Bebeasan (notonecta) – Hama ini cukup berbahaya bagi ikan nila, terutama benih ikan yang masih kecil karena sengatannya. Pengendalian hama bebeasan dapat dilakukan dengan menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.
b.    Ucrit (larva cybister) – Hama ini menyerang ikan nila dengan cara menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. Pengendalian : hama ini sulit diberantas, hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.
c.      Kodok – Kodok adalah musuh utama bagi telur-telur ikan, hama ini suka memangsa telur ikan hingga habis tidak tersisa. Pengendalian hama kodok pada budidaya ikan nila dilakukan dengan sering membuang telur kodok yang mengapung, menangkap dan membuang hidup-hidup.
d.    Ular – Ular menyerang benih dan ikan kecil dan memangsanya.  Pengendalian hama ular pada budidaya ikan nila dilakukan dengan penangkapan dan pemagaran kolam menggunakan jaring.
e.       Lingsang – Hama ini adalah binatang yang sangat rakus memangsa ikan. Linsang menyerang dan memakan ikan pada malam hari. Pengendalian hama linsang pada budidaya ikan nila dilakukan dengan memasang jebakan berumpun dan memagari kolam menggunakan jaring.
f.       Burung – Burung biasanya menyukai dan memakan benih dan ikan-ikan kecil meskipun tidak jarang memakan ikan dewasa.  Pengendalian hama burung pada budidaya ikan nila dilakukan dengan cara memasang penghalang bambu diatas permukaan kolam agar supaya burung sulit sulit menerkam, memasang jaring diatas permukaan kolam, diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang diatas kolam.

4 Jenis Penyakit Berbahaya pada Ikan Nila dan Cara Pengendaliannya

a.      Penyakit Parasit pada Ikan Nila yang Disebabkan Oleh Trichodina sp.

 Trichodina sp. adalah mikroorganisme parasit yang sering menyerang ikan air tawar, seperti ikan nila. Trichodina sp. biasanya menyerang bagian luar tubuh ikan, yaitu kulit, sirip dan insang. Gejala serangan Trichodina sp. pada ikan nila yaitu terlihat adanya luka pada bagian tubuh ikan yang diserang.
Pengendalian penyakit kulit, sirip dan insang ikan nila
ü  Mengganti air kolam secara teratur 
ü  Memasang filter air (bak pengendapan) pada instalasi pengairan kolam
ü  Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan merendam ikan yang sakit dalam larutan garam (NaCl) sebanyak 500-1000 mg/liter selama 24 jam. Atau dengan larutan formalin sebanyak 25 mg/liter.
ü   Lakukan pengobatan secara teratur setiap 3 hari sekali sampai ikan benar-benar sembuh.

b).    Penyakit Parasit pada Ikan Nila yang Disebabkan Oleh Epistylis spp.

 Epistylis spp. merupakan mikroorganisme parasit yang sering menyerang bagian luar tubuh ikan nila. Bagian tubuh yang sering diserang Epistylis spp. adalah kulit, sirip ikan dan insang. Gejala serangan terlihat adanya perubahan warna insang menjadi merah kecoklatan, gangguan pernapasan pada ikan/ikan sulit bernapas, gerakan ikan lambat, dan pertumbuhan ikan terhambat. Penyakit ini menular melalui kontak langsung antara ikan yang sakit dengan ikan sehat.
Pengendalin penyakit insang, kulit dan sirip pada ikan nila :
ü   Mengambil ikan yang sakit dan memeliharanya pada kolam karantina. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan terhadap ikan yang sehat.
ü   Menjaga kualitas air,
ü   Padat tebar tidak melebihi kapasitas kolam,
ü   Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan merendam ikan dalam larutan formalin 200 mg/liter selama 40 menit, atau KMnO4 20 mg/liter selama 15-20 menit,
ü   Pengobatan dilakukan beberapa kali sampai ikan sembuh.

c).    Penyakit Jamur pada Ikan Nila yang Disebabkan Oleh Saprolegniasis

Saprolegniasis adalah organisme sejenis jamur/cendawan yang sering ditemukan pada kolam pembenihan ikan nila. Saprolegniasis sering menyerang telur-telur ikan nila, larva dan benih ikan nila. Penyakit ini biasanya menyerang bagian luar tubuh ikan. Gejala serangan terlihat seperti benang-benang halus berwarna putih sampai putih kecoklatan.
Pengendalian PENYAKIT JAMUR pada ikan nila
ü   Menjaga kualitas air yang digunakan
ü   Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan merendam telur atau ikan yang terserang dalam larutan malachite green 1 mg/liter selama 1 jam, atau larutan formalin 200-300 mg/liter selama 1-3 jam, atau NaCl 5 gram/liter selama 15 menit.
ü   Lakukan pengobatan beberapa kali sampai ikan sembuh

d).    Penyakit Bercak Merah pada Ikan Nila

Penyakit bercak merah pada ikan nila disebabkan oleh bakteri Aeromonas dan Pseudomonas. Kedua jenis bakteri ini biasanya menyerang bagian luar dan organ dalam tubuh ikan. Gejala serangan penyakit bercak merah pada ikan nila yaitu terjadinya pendarahan pada bagian tubuh yang terserang, sisik ikan nila terkelupas, menimbulkan borok pada kulit ikan nila, perut membusung, dan terjadi pendarahan pada organ hati, ginjal dan limpa. Gejala lain yaitu gerakan ikan melemah dan sering muncul kepermukaan kolam.
Pengendalian penyakit BERCAK MERAH pada ikan nila ;
·           Menjaga kualitas air,
·           Mengganti air kolam secara teratur,
·           Memberi pakan tidak berlebihan,
·           Mencampur pakan dengan oxytetracylin 50mg/kg pakan, diberikan setiap hari selama 7-10 hari
·           Penyuntikan dengan tetramysin 0,05 ml per 100 gram bobot ikan atau kanamysin 20-40 mg/kg bobot ikan,
·           Merendam ikan yang sakit menggunakan kaliumpermanganat 10-20 mg/liter selama 30-60 menit,

5 Faktor Utama Penyebab Penyakit pada Budidaya Ikan Nila

Penyakit pada ikan nila terjadi jika ikan (inang), hidup dalam lingkungan perairan yang kurang sesuai untuk kehidupan ikan, tetapi mendukung patogen untuk memperbanyak diri atau berkembang biak. Ini akan menyebabkan perubahan secara patofisiologi pada organ-organ tubuh ikan. Timbulnya serangan penyakit ikan di kolam merupakan hasil interaksi yang tidak serasi antara ikan, kondisi lingkungan dan organisme penyakit. Interaksi yang tidak serasi ini telah menyebabkan stress pada ikan, sehingga mekanisme pertahanan diri yang dimilikinya menjadi lemah dan akhirnya mudah diserang oleh penyakit. Beberapa faktor ynag menyebabkan timbulnya penyakit pada ikan antara lain sebagai berikut :
a.    Adanya serangan organisme parasit
b. Lingkungan yang tercemar (ammonia, sulfide atau bahan-bahan kimia beracun)
c. Lingkungan dengan fluktuasi suhu, pH, salinitas, dan kekeruhan yang besar
d. Pakan yang tidak sesuai atau gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan ikan
e. Kondisi tubuh ikan yang lemah karena faktor genetik (kurang kuat menghadapi perubahan lingkungan).

7 Tips Mencegah Serangan Penyakit pada Budidaya Ikan Nila

Melakukan tindakan pencegahan terjadinya serangan penyakit pada ikan nila jauh lebih baik daripada mengobati. Dengan melakukan pencegahan setidaknya serangan penyakit ikan nila dapat ditekan seminim mungkin. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya serangan berbagai jenis penyakit pada ikan nila :
a.      Pembersihan dan pengeringan dasar kolam setiap selesai panen,
b.      Penggunaan bibit ikan yang sehat dan bebas penyakit,
c.      Menghindari penebaran bibit ikan terlalu padat (melebihi kapasitas kolam)
d.     Menggunakan sistem pengairan secara paralel untuk mencegah penularan dan penyebaran penyakit,
e.       Memelihara ikan nila dengan baik dan benar,
f.       Pakan diberikan dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan, sisa-sisa pakan akan mengendap didasar kolam dan menimbulkan pencemaran bau busuk pada air kolam. Hal ini dapat memicu pertumbuhan jamur dan organisme parasit penyebab penyakit pada ikan nila,
g.      Mengganti air kolam secara teratur.
Selain beberapa organisme penyabab penyakit pada ikan nila diatas, penyakit ikan nila juga dapat disebabkan oleh kualitas air yang buruk, kotoran atau limbah yang ada didasar kolam dapat menimbulkan keracunan pada ikan. Sisa-sisa pakan dan pembusukan material organik di dasar kolam dapat menimbulkan gas beracun, seperti H2S yang menyebabkan keracunan pada ikan nila.

Daftar Pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar