Jumat, 31 Mei 2019

Penyakit ikan leledan cara mengatasinya


PENYAKIT IKAN LELE DAN CARA MENGATASINYA

Penyakit merupakan hal yang paling ditakuti oleh pembudidaya ikan lele. Sebab kalau penyakit sudah menyerang lele, kemungkinan besar lele tersebut akan mati. Namun itu terjadi jika dilakukan penanganan tidak cepat. Jika penanganan dilakukan sesegeramungkin penyakit tersebut tidak akan membuat lele mati. Penyakityang menyerang lele bukan karena tidak ada penyebabnya. Hal yang menyebabkan penyakitmenyerang lele adalah karena jamur, parasit dan bakteri
Untuk dapat mengatasi penyakit pada lele dapat dilakukan dengan berbagai cara, tapi sebaiknya menggunakan bahan-bahan yang sudah tersedia di alam atau disekitar lingkungan kita (Alami), selain lebih murah dan mudah didapat, penggunaan bahan alami relatif lebih aman, baik untuk lele maupun untuk lingkungan sekitar.
Beberapa cara penanggulangan penyakit lele dengan bahan alami :

Radang usus.

Penyakit lele ini biasanya menunjukkan gejala lele akan terlihat berdiri tegak dan bagian kumisnya menyembul di permukaan air. Cara mengatasi/ penanggulangannya dapat dilakukan cara menggunakan buah mengkudu yang sudah masak, caranya buah mengkudu yang sudah masak lalu masukkan pada kolam lele yang sakit, untuk ukurannya serta banyaknya mengkudu disesuaikan saja dengan besaran kolam, misalnya untuk kolam ukuran 2×4 cukup dgn 1 atau 2 buah mengkudu.

Radang Insang.

Ciri-cirinya adalah insang lele yang memerah. Cara mengatasi/penanggulangan dilakukan dengan cara menggunakkan daun sirih dan daun pepaya. Caranya, ambil 10 lembar daun sirih dan 10 lembar daun pepaya segar, lalu rebus dengan 1 liter air (1 gayung) biarkan mendidih sampai  air susut menjadi tinggal 1 gelas. Setelah itu larutkan hasil rebusan air yang 1 gelas tadi dgn 10 gelas air bersih, hasil campuran inilah yang dapat digunakan, tebarkan larutan ini secukupnya pada permukaan air kolam yg terkena penyakit, dosis harus disesuaikan dengan luas kolam.
Penyakit Radang Insang Pada Lele. Jenis Trichodina sp. termasuk dalam kelompok parasit Ciliata, yakni parasit yang bergerak dengan menggunakan bulu-bulu getar (cilia). Menurut hasil pengamatan lendir dari tubuh ikan lele dengan mikroskop, bisa diidentifikasi parasit Trichodina sp., yang juga dikenal dengan Trichodiniella sp., bisa menyebabkan penyakit Trichodiniasis, yang dapat menyerang kulit ikan ataupun insang pada ikan. Trichodina sp., adalah protozoa berbentuk cakram bulat seperti mangkok dengan gigi-gigi yang terdapat di bagian tengah. Sisi-sisi tubuh Trichodina sp., berbentuk cembung. Bagian ini berfungsi sebagai tempat menempel cilia yang berfungsi sebagai alat bergerak pada permukaan tubuh inang. Parasit ini mempunyai dua bagian yakni anterior dan posterior yang berbentuk cekung dan berfungsi sebagai alat penempel pada inang. Parasit ini juga mempunyai dua inti, yaitu inti besar dan inti kecil, inti kecil yang dimiliki berbentuk bundar menyerupai vakuola dan inti besar berbentuk tapal kuda. 
Parasit ini tidak dapat hidup bila diluar inang. Penempelan Trichodina sp., pada tubuh ikan sebetulnya cuma sebagai tempat pelekatan (substrat), sementara parasit ini mengambil partikel organik dan bakteri yang menempel di kulit ikan. Tetapi karena pelekatan yang kuat dan terdapatnya kait pada cakram, mengakibatkan seringkali muncul gatal-gatal pada ikan sehingga ikan akan menggosok-gosokkan badan ke dasar kolam atau pinggir kolam, sehingga dapat menyebabkan luka.
Ikan yang terserang parasit Trichodina sp., akan menjadi lemah dengan warna tubuh yang kusam dan pucat. Produksi lendir yang berlebihan dan nafsu makan ikan turun sehingga ikan menjadi kurus. Beberapa penelitian menggambarkan bahwa ektoparasit Trichodina sp., mempunyai peranan yang sangat penting terhadap penurunan daya tahan tubuh ikan yang akan menyebabkan terjadinya infeksi sekunder. Kematian ikan lele baisanya terjadi karena ikan memproduksi lendir secara berlebihan dan setelah itu mengalami kelelahan atau bisa juga terjadi akibat terganggunya sistem pertukaran oksigen, karena dinding lamela insang dipenuhi oleh lendir.
Penularan penyakit ini bisa melalui air atau kontak langsung dengan ikan yang terinfeksi dan penularannya akan didorong oleh rendahnya mutu air pada wadah tempat ikan dipelihara.

Asam lambung.

Tanda-tandanya adalah akan terlihat kembung karena berisi gas/angin dan cairan. Cara mengatasi/penanggulangannya seperti penanggulangan pada penyakit radang insang.

 Penyakit  jamur/radang kulit. 

Penyakit radangkulit disebabkan oleh Ph air yang terlalu tinggi dan juga terlalu rendah. Seharusnya pH air yang dipakai untuk membudidayakan lele sangkuriang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. pH air yang digunakan untuk budidaya lele sangkuriang adalah 7-9.
Ciri-cirinya pada kulit lele akan terlihat bercak-bercak putih, atau jika yg sudah parah kulitnya seperti terkelupas. Cara mengatasi/ penanggulangannya bisa menggunakan ramuan seperti pada penanggulangan pada penyakit radang insang namun agar khasiat ramuan lebih efektif, sebaiknya ikan lele yg sakit direndam dlm baskom yg telah diisi dgn ramuan tersebut. jika jumlah ikan lele yang sakit banyak, penanggulangan penyakit lele dapat dilakukan dengan cara seperti di bawah ini :
  1. Kuras air kolam 50%
  2. Siapkan tempat untuk menampung ikan yang akan diobati, isi dengan ramuan daun pepaya dan sirih (yg telah dicampur dgn air bersih 10:1)
  3. Masukan ikan lele  ke dlm tempat penampungan. Waktunya disesuaikan saja, namun jangan terlalu lama, jika ikan lele terlihat sudah megap-megap, berarti sudah cukup.
  4. Kembalikan ikan lele ke dalam kolam. Kemudian tambahkan air kolam seperti volume awal, sebaiknya gunakan air yg berkualitas baik yaitu sudah dikompos atau air yang sudah melalui proses persiapan untuk air kolam.
  5. Untuk membantu proses penyembuhan, boleh menebar cairan ramuan tersebut ke dalam kolam, ditambah dengan memasukan buah mengkudu yang sudah masak.





Daftar Pustaka

                               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar